Mencegah dan Mengurangi Kehamilan Pranikah

26 c. Resiko sosial. Ketergantungan pada pasangan seringkali menjadi lebih besar karena perempuan merasa sudah tidak perawan, pernah mengalami KTD dan aborsi. Selanjutnya remaja perempuan lebih sukar menolak ajakan seksual pasangannya. Resiko lain adalah pendidikan terputus atau masa depan terganggu. d. Risiko ekonomi. Biaya aborsi cukup tinggi, bila terjadi komplikasi maka biaya semakin tinggi.

2.3. Mencegah dan Mengurangi Kehamilan Pranikah

Upaya-upaya yang dilakukan secara luas dan serius perlu dilakukan untuk membantu para remaja dan para ibu muda yang hamil agar meningkatkan peluang pendidikan dan pekerjaannya. Para ibu remaja membutuhkan bantuan yang luas agar mampu merawat anaknya secara kompeten dan merencanakan masa depan mereka sendiri. John conger 1998 dalam Santrock 2007 menawarkan empat rekomendasi untuk menurunkan tingginya angka kehamilan remaja, yaitu: 1Pendidikan seks dan perencanaan keluarga, 2Akses untuk memahami metode kontrasepsi, 3pendekatan pilihan hidup, dan 4 keterlibatan komunitas dan dukungan yang luas. Meningkatkan pendidikan seks, perencanaan keluarga, dan akses untuk memperoleh alat kontrasepsi saja tidak cukup dapat memperbaiki krisis kehamilan, khususnya untuk para remaja beresiko tinggi. Remaja harus termotivasi untuk menurunkan risiko kehamilan mereka sendiri. Motivasi ini hanya akan muncul apabila mereka juga berusaha untuk melihat masa depan dan melihat bahwa mereka memiliki peluang untuk menjadi seorang yang mampu Universitas Sumatera Utara 27 mencukupi diri dan berhasil. Remaja perlu memperoleh peluang untuk meningkatkan keterampilan akademik dan karirnya, peluang pekerjaan, konsultasi perencanaan hidup, dan layanan kesehatan mental yang luas Pinem, 2009. Terakhir, agar penurunan prevalensi kehamilan remaja dapat berhasil sepenuhnya, kita perlu memperluas keterlibatan dan dukungan dari komunitas. Dukungan ini merupakan faktor utama yang dapat mendukung keberhasilan upaya-upaya pencegahan kehamilan di negara-negara berkembang lainnya dimana jumlah kehamilan remaja, aborsi, dan melahirkan anak masih jauh lebih rendah dibandingkan Amerika, terlepas dari tingkat aktivitas seksual yang serupa. Salah satu strategi yang dilakukan untuk mengurangi kehamilan di kalangan remaja yaitu Teen Outreach Program TOP, berfokus untuk melibatkan remaja menjadi sukarelawan dalam layanan komunitas dan diskusi stimulasi, yang membantu remaja memahami pelajaran yang diperoleh Dariyo, 2004.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Kehamilan Pranikah