Instrumen Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

5. Selanjutnya, melihat loading factor yang merupakan besar korelasi kovarian antar indikator dengan konstruk latennya setelah diperoleh dari model yang fit. Bobot yang diperlukan dalam loading factor sebesar 0,5 atau lebih yang dianggap akan memiliki validasi yang cukup kuat untuk menjelaskan konstruk laten. Jika sudah sesuai, maka item tersebut dinyatakan valid dalam mengukur faktor yang hendak diukur tidak di-drop. Untuk kemudahan di dalam penafsiran hasil analisis maka penulis mentransformasikan faktor skor yang diukur dalam skala baku Z score menjadi T score yang memiliki mean = 50 dan standar deviasi SD = 10 sehingga tidak ada responden yang mendapat skor negatif. Adapun rumus T score adalah: T score = 10 x factor score + 50 Adapun pengujian analisis CFA seperti ini dilakukan dengan menggunakan software LISREL 8.7. Uji validitas tiap alat ukur akan dipaparkan pada sub bab berikut. 3.4.1 Uji Validitas Konstruk Job demands 3.4.1.1 emotional demands Peneliti menguji apakah 3 item yang ada bersifat unidimensional, artinya item-item tersebut benar- benar hanya mengukur emotional demands. Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata fit, dengan Chi square = 1,00000 df = 0, P-value = 0,00000, RMSEA = 0,000. Karena diperoleh model fit dengan nilai Chi square menghasilkan P-value 0,05 tidak signifikan. Artinya model satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu emotional demands. Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu perlu di-drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t 1,96 artinya item tersebut signifikan dan begitu juga sebaliknya. Adapun koefisien muatan faktor untuk emotional demands pada tabel 3.4. Tabel 3.4 Muatan Faktor Item emotional demands No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan 1 0,71 0,06 12,87 V 2 0,76 0,06 13,80 V 3 0,75 0,06 13,58 V Keterangan: Tanda V = Signifikan t 1,96 ; X = Tidak Signifikan

3.4.1.2 work overload

Peneliti menguji apakah 3 item yang ada bersifat unidimensional, artinya item-item tersebut benar-benar hanya mengukur work overload. Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata fit, dengan Chi square = 1,00000 df = 0, P-value = 0,00000, RMSEA = 0,000. Karena diperoleh model fit dengan nilai Chi square menghasilkan P-value 0,05 tidak signifikan. Artinya model satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu work overload. Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu perlu di-drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t 1,96 artinya item tersebut signifikan dan begitu juga sebaliknya. Adapun koefisien muatan faktor untuk work overload pada tabel 3.5. Tabel 3.5 Muatan Faktor Item work overload No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan 1 0,55 0,11 4,78 V 2 0,25 0,07 3,65 V 3 0,70 0,13 5,46 V 4 0,64 0,12 5,36 V Keterangan: Tanda V = Signifikan t 1,96 ; X = Tidak Signifikan

3.4.1.3 cognitive demands

Peneliti menguji apakah 3 item yang ada bersifat unidimensional, artinya item-item tersebut benar- benar hanya mengukur cognitive demands. Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata fit, dengan Chi square = 1,00000 df = 0, P-value = 0,00000, RMSEA = 0,000. Karena diperoleh model fit dengan nilai Chi square menghasilkan P-value 0,05 tidak signifikan. Artinya model satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu cognitive demands. Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu perlu di-drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap