job demands memiliki dampak yang positif untuk work engagement dikarenakan orang tersebut akan memberikan hasil pekerjaan yang lebih baik lagi, sebaliknya jika
nilai koefisien job demands memiliki arah yang negatif maka hal tersebut akan berdampak negatif pula karena work engagement seseorang akan mengalami
penurunan karena kelelahan atau terlalu banyak tuntutan pekerjaan yang ia hadapi. Job demands dan personal resources penting dijadikan elemen wajib saat
bekerja. Keduanya akan mampu membuat karyawan berkontribusi secara maksimal, mengerahkan seluruh daya upaya untuk meningkatkan hasil, dan sukses mencapai
tujuan. Dari uraian tersebut, maka dapat disimpulkan faktor personal dan faktor situasi akan meningkatkan work engagement.
Rothmann dan Badai 2003 menemukan pengaruh antara personal resources dan work engagement. Personal resources tercermin apabila karyawan memiliki self
efficacy, organizational based self esteem, dan optimism. Serupa dengan penelitian Xanthopoulou, Bakker, Demerouti, dan Schaufeli
2007 terhadap personal resources self-efficacy, organizational based self esteem, dan optimism dalam memprediksi work engagement. Karyawan yang engage
memiliki kecenderungan untuk percaya bahwa mereka akan mendapatkan hasil yang baik dalam hidup optimism dan percaya bahwa mereka dapat berpartisipasi dalam
organisasi self-esteem. Sejalan dengan penelitian yang juga dilakukan oleh Hakim, Van Vianen, dan
De Pater, 2004 terhadap work engagement menunjukkan bahwa personal resources
dapat menentukan tujuan, motivasi, kinerja, kerja dan kepuasan hidup terkait hasil yang diinginkan.
Selain kedua faktor tersebut, menurut beberapa peneliti karyawan perempuan lebih bertanggung jawab dan memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaan mereka
dibandingkan karyawan laki-laki yang selanjutnya akan meningkatkan work engagement.
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir
Job Demands
Emotional Demands Work Overload
Cognitive Demands
Work Engagament Personal Resources
Self Efficacy OBSE
Optimism
Jenis Kelamin
2.5 Hipotesis Penelitian
Karena penelitian ini diuji dengan analisis statistik, maka hipotesis yang akan diuji seperti berikut:
H
1
: Terdapat pengaruh variabel job demands emotional demands, work overload,
dan cognitive demands, variabel personal resources self-efficacy, organizational based self esteem, dan optimism dan jenis kelamin terhadap work engagement.
H
2
: Terdapat pengaruh yang signifikan emotional demands terhadap work engagement.
H
3
: Terdapat pengaruh yang signifikan work overload terhadap work engagement. H
4
: Terdapat pengaruh yang signifikan cognitive demands terhadap work engagement.
H
5
: Terdapat pengaruh yang signifikan self-efficacy terhadap work engagement. H
6
: Terdapat pengaruh yang signifikan organizational based self esteem terhadap work engagement.
H
7
: Terdapat pengaruh yang signifikan optimism terhadap work engagement. H
8
: Terdapat pengaruh yang signifikan jenis kelamin terhadap work engagement.
28
BAB 3 METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai populasi, sampel, teknik sampling, variabel penelitian, instrumen pengumpulan data, uji validitas konstruk, teknik analisis data,
dan prosedur penelitian.
3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Pertamina Gas Area Bagian Barat. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala bagian personalia PT
Pertamina Gas pada tanggal 16 juni 2014, jumlah keseluruhan karyawan tetap dan karyawan outsource berjumlah 500 orang. Jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian ini sebesar 330 responden, disesuaikan berdasarkan pertimbangan waktu dan kesediaan sampel dalam penelitian.
Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan memberikan langsung kepada
karyawan di semua distrik PT Pertamina Gas Jawa Bagian Barat. Dari 500 kuesioner yang disebarkan, hanya 330 kuesioner yang dikembalikan karena ada beberapa
bagian unit kerja pada distrik yang memang tidak bisa diganggu atau high risk dan semua kuesioner tersebut layak untuk diolah karena itu peneliti menggunakan semua
kuesioner.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu variabel bebas IV dan variabel terkait DV. Berikut akan diuraikan variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini:
Variabel terikat Dependent Variable dalam penelitian ini adalah work engagement, yang didefinisikan sebagai konstruk motivasional yang berarti sebagai keadaan positif
yang berhubungan dengan kesejahteraan dalam bekerja, penuh semangat dan kelekatan yang kuat dengan pekerjaannya. Menurut Schaufeli dan Bakker 2004.
Work engagement terdiri dari 3 komponen, yaitu vigor, dedication, dan absorption. Variabel bebas Independent Variable pertama dalam penelitian ini yaitu job
demands yang keadaan karyawan yang ditinjau dari beban pekerjaan. Job demands terdiri dari tiga komponen, yaitu:
a. emotional demands merupakan job demands yang berhubungan dengan
emosional individu terhadap pekerjaan. b.
work overload merupakan job demands yang berhubungan dengan banyaknya
beban kerja yang diterima. c.
cognitive demands merupakan job demands yang membutuhkan banyak
konsentrasi. Variabel bebas Independent Variable kedua dalam penelitian ini yaitu
personal resources yang merupakan aspek personal yang umumnya terkait dengan ketahanan dan mengacu pada kemampuan individu untuk mengontrol serta berhasil
memberi dampak terhadap lingkungan mereka. Personal resources terdiri dari tiga komponen, yaitu:
a. self efficacy merupakan persepsi individu terhadap kemampuan dirinya untuk
melaksanakan dan menyelesaikan suatu tugas tuntutan dalam berbagai konteks. b.
organizational based self esteem OBSE didefinisikan sebagai tingkat keyakinan individu bahwa mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka dengan berpartisipasi
dalam organisasi dan membuat perubahan yang lebih baik di dalam organisasi tersebut.
c. optimism terkait dengan bagaimana seseorang meyakini bahwa diriya mempunyai
potensi untuk bisa berhasil dan sukses dalam hidupnya.
3.3 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuesioner dengan menggunakan skala Likert yang memiliki lima rentangan dari STS
Sangat Tidak Sesuai, TS Tidak Sesuai, AS Agak Sesuai, S Sesuai, dan SS Sangat Sesuai. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari 3 alat
ukur. 1.
Instrumen job demands Untuk mengukur job demands terdapat alat ukur baku yang telah dikembangkan
oleh Schaufeli, Bakker dan Rhenen 2009, yaitu Questionnaire on the Experience and Evaluation of Work
QEEW. Alat ukur ini mengukur 3
komponen job demands yaitu emotional demands, work overload, dan cognitive demands. QEEW terdiri dari 10 item dengan 5 respon skala Likert dimulai dari