memberi dampak terhadap lingkungan mereka. Personal resources terdiri dari tiga komponen, yaitu:
a. self efficacy merupakan persepsi individu terhadap kemampuan dirinya untuk
melaksanakan dan menyelesaikan suatu tugas tuntutan dalam berbagai konteks. b.
organizational based self esteem OBSE didefinisikan sebagai tingkat keyakinan individu bahwa mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka dengan berpartisipasi
dalam organisasi dan membuat perubahan yang lebih baik di dalam organisasi tersebut.
c. optimism terkait dengan bagaimana seseorang meyakini bahwa diriya mempunyai
potensi untuk bisa berhasil dan sukses dalam hidupnya.
3.3 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuesioner dengan menggunakan skala Likert yang memiliki lima rentangan dari STS
Sangat Tidak Sesuai, TS Tidak Sesuai, AS Agak Sesuai, S Sesuai, dan SS Sangat Sesuai. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari 3 alat
ukur. 1.
Instrumen job demands Untuk mengukur job demands terdapat alat ukur baku yang telah dikembangkan
oleh Schaufeli, Bakker dan Rhenen 2009, yaitu Questionnaire on the Experience and Evaluation of Work
QEEW. Alat ukur ini mengukur 3
komponen job demands yaitu emotional demands, work overload, dan cognitive demands. QEEW terdiri dari 10 item dengan 5 respon skala Likert dimulai dari
sangat tidak sesuai sampai sangat sesuai. Adapun blue print skala job demands dijelaskan pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Blue print skala
job demands
Komponen Indikator
Item Fav
Unfav
Emotional Demands
Memiliki pekerjaan yang menuntut secara emosional. Dalam pekerjaan, dihadapkan dengan hal-hal pribadi
yang menyentuh secara personal. 1, 2, 3
- Work Overload
Memiliki terlalu banyak pekerjaan untuk dikerjakan. Memiliki perhatian dalam banyak hal di waktu
bersamaan. 4, 5,
6, 7 -
Cognitive Demands
Memiliki tugas yang membutuhkan banyak konsentrasi. Memiliki banyak perhatian di waktu yang sama
8, 9, 10
-
2. Instrumen personal resources
Pengukuran personal resources menggunakan skala organizational based self esteem scale yang dikembangkan oleh Pierce et al 1989. Kemudian komponen
self efficacy dan optimism diukur dengan menggunakan PCQ Psychological Capital Questionarre milik Luthans dan Avolio 2007. Adapun blue print skala
personal resources dijelaskan pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 Blue print skala
personal resources
Komponen Indikator
Item Fav
Unfav
Self Efficacy Keyakinan pada diri seseorang.
Kemampuan untuk menggerakan motivasi. 1, 2, 3, 4, 5, 6
- Organiztional Based
Self Esteem Merasa diri penting bagi organisasi.
Percaya bahwa seseorang dapat memenuhi kebutuhannya dengan berpartisipasi dalam
organisasi. 7, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 15, 16
-
Optimism Atribusi positif dalam diri.
Hal positif yang sesuai dengan kontrol diri. 17, 18, 19, 20,
21, 22 -
3. Instrumen work engagement
Untuk mengukur work engagement terdapat alat ukur baku yang telah disusun oleh Schaufeli dalam Seppala et al., 2009 yaitu Utrecht Work Engagement Scale
UWES. Alat ukur ini mengukur 3 aspek work engagement yaitu vigor, dedication, dan absorption. UWES terdiri dari 17 item dengan 6 respon dengan
skala Likert dimulai dari tidak pernah sampai setiap hari. Adapun blue print skala work engagement dijelaskan pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Blue print skala
work engagement Komponen
Indikator Item
Fav Unfav
Vigor Curahan energi dan mental yang kuat.
Semangat dalam bekerja. Berusaha
sekuat tenaga
untuk menyelesaikan pekerjaan.
1, 2, 3, 4, 5, 6 2
Dedication Terlibat sangat kuat dengan pekerjaannya.
Bangga akan pekerjaannya. Antusias dalam bekerja.
7, 8, 9, 10, 11 -
Absorption Larut dalam pekerjaan.
Sulit lepas dari pekerjaan. Waktu terasa cepat berlalu ketika bekerja.
12, 13, 14, 15, 16, 17
-
3.4 Uji Validitas Konstruk
Untuk menguji validitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan CFA Confirmatory Factor Analysis dengan software Lisrel 8.70.
Umar 2011 menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan untuk mendapatkan kriteria hasil CFA yang baik adalah: