Deskripsi Umum Subjek Penelitian
atribut yang diukur. Kontinum jenjang ini contohnya adalah dari rendah ke tinggi yang akan peneliti gunakan dalam kategorisasi variabel penelitian.
Sebelum mengkategorisasikan skor masing-masing variabel berdasarkan tingkat rendah, sedang, dan tinggi, penulis terlebih dahulu menetapkan norma seperti
tertera pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Norma Skor Variabel
Kategorisasi Rumus
Rendah X Mean
– SD Sedang
Mean – SD ≤ X ≤ Mean + SD
Tinggi X Mean + SD
Setelah norma kategorisasi tersebut didapatkan, selanjutnya akan dijelaskan perolehan nilai persentase kategorisasi untuk variabel work engagement, emotional
demands, work overload, cognitive demands, self efficacy, organizational based self esteem, dan optimism pada tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Variabel
Kategorisasi Skor Variabel Variabel
Frekuensi Persentase Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi
Work Engagement
43 246 41 13.0 74.5 12.4 Emotional
Demands 41 243 46 12.4 73.6 13.9
Work Overload 38 247 45 11.5 74.8 13.6
Cognitive Demands
54 233 43 16.4 70.6 13.0 Self Efficacy
53 234 43 16.1 70.9 13.0 OBSE
48 231 51 14.5 70.0 15.5 Optimism
36 243 51 10.9 73.6 15.5
Berdasarkan tabel 4.4, semua variabel memiliki frekuensi sedang yaitu variabel work engagement, emotional demands, work overload, cognitive demands, self efficacy,
organizational based self esteem, dan optimism.
4.3 Hasil Uji Hipotesis Penelitian 4.3.1 Analisis Regresi Variabel Penelitian
Pada tahapan ini peneliti menguji hipotesis dengan teknik analisis regresi berganda dengan menggunakan software SPSS 17. Seperti yang sudah disebutkan pada bab 3,
dalam regresi ada 3 hal yang dilihat, yaitu melihat besaran R square untuk mengetahui berapa persen varians DV yang dijelaskan oleh IV, kedua apakah
secara keseluruhan IV berpengaruh secara signifikan terhadap DV, kemudian terakhir melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari masing
– masing IV. Langkah pertama peneliti melihat besaran R square untuk mengetahui berapa
persen varians DV yang dijelaskan oleh IV.
Tabel 4.5 Tabel R- Square
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.706 .499
.488 6.72787
Dari tabel 4.5, dapat dilihat bahwa perolehan R square sebesar 0,499 atau 49,9 artinya proporsi varians dari work engagement yang dijelaskan oleh emotional
demands, work overload, cognitive demands, self efficacy, organizational based self esteem, optimism, dan jenis kelamin adalah sebesar 49,9, sedangkan 50,1 sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.
Langkah kedua peneliti menganalisis dampak dari seluruh IV terhadap work engagement. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Tabel Anova
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression 14520.329
7 2074.333
45.827 .000
a
Residual 14757.090
322 45.264
Total 29095.420
329
Jika melihat kolom Sig diketahui bahwa sig 0,05, maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari emotional demands, cognitive
demands, work overload, organizational based self esteem, self efficacy, optimism, dan jenis kelamin terhadap work engagement ditolak artinya terdapat pengaruh yang
signifikan dari emotional demands, cognitive demands, work overload, organizational based self esteem, self efficacy, optimism, dan jenis kelamin terhadap
work engagement. Langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi tiap IV. Jika nilai t 1,96
maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti bahwa IV tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap work engagement. Adapun analisisnya ditampilkan
pada tabel 4.7
Tabel 4.7 Tabel Koefisien Regresi
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients Model
B Std. Error
Beta T
Sig.
1 Constant
10.307 3.719
2.772 .006
ED .005
.053 .005
.103 .918
WO .099
.052 .083
1.882 .061
CD -.042
.050 -.041
-.852 .395
EFC .293
.061 .291
4.773 .000
OBSE .220
.050 .226
4.378 .000
OPT .258
.060 .254
4.312 .000
JK -2.194
1.234 -.072
-1.778 .076