Pengukuran Personal resources Personal resources .1 Definisi Personal resources
Schaufeli et al. 2002 menyatakan work engagement adalah keadaan positif yang berhubungan dengan kesejahteraan dalam bekerja, penuh semangat dan kelekatan
yang kuat dengan pekerjaannya. Setidaknya ada empat alasan mengapa karyawan yang engage melakukan pekerjaan lebih baik daripada karyawan yang tidak engage.
Pertama, karyawan yang engage sering mengalami emosi positif, termasuk rasa syukur, sukacita, dan antusiasme. Kedua, karyawan yang engage mengalami
kesehatan yang lebih baik. Ini berarti bahwa mereka dapat fokus dan mendedikasikan semua kemampuan dan energi untuk pekerjaan mereka. Ketiga, karyawan yang
engage menciptakan pekerjaan dan personal resources mereka sendiri. Akhirnya, karyawan yang engage mentransfer work engagement mereka kepada orang lain di
lingkungan mereka. Karena sebagian besar kinerja organisasi merupakan hasil dari usaha bersama, work engagement seseorang dapat mentransfer kepada orang lain dan
secara tidak langsung meningkatkan kinerja tim. Dalam hal ini, work engagement dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti personal resources, sedangkan faktor eksternal adalah faktor
yang berasal dari luar individu situasilingkungan seperti job demands. Job demands adalah keadaan karyawan yang ditinjau dari beban
pekerjaannya. Sejalan dengan pemahaman tentang job demands, hubungan antara job demands dengan work engagement diasumsikan memiliki hubungan yang negatif.
Tetapi bila hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi positif maka
job demands memiliki dampak yang positif untuk work engagement dikarenakan orang tersebut akan memberikan hasil pekerjaan yang lebih baik lagi, sebaliknya jika
nilai koefisien job demands memiliki arah yang negatif maka hal tersebut akan berdampak negatif pula karena work engagement seseorang akan mengalami
penurunan karena kelelahan atau terlalu banyak tuntutan pekerjaan yang ia hadapi. Job demands dan personal resources penting dijadikan elemen wajib saat
bekerja. Keduanya akan mampu membuat karyawan berkontribusi secara maksimal, mengerahkan seluruh daya upaya untuk meningkatkan hasil, dan sukses mencapai
tujuan. Dari uraian tersebut, maka dapat disimpulkan faktor personal dan faktor situasi akan meningkatkan work engagement.
Rothmann dan Badai 2003 menemukan pengaruh antara personal resources dan work engagement. Personal resources tercermin apabila karyawan memiliki self
efficacy, organizational based self esteem, dan optimism. Serupa dengan penelitian Xanthopoulou, Bakker, Demerouti, dan Schaufeli
2007 terhadap personal resources self-efficacy, organizational based self esteem, dan optimism dalam memprediksi work engagement. Karyawan yang engage
memiliki kecenderungan untuk percaya bahwa mereka akan mendapatkan hasil yang baik dalam hidup optimism dan percaya bahwa mereka dapat berpartisipasi dalam
organisasi self-esteem. Sejalan dengan penelitian yang juga dilakukan oleh Hakim, Van Vianen, dan
De Pater, 2004 terhadap work engagement menunjukkan bahwa personal resources