Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Dilakukan uji CFA dengan model satu faktor dan dilihat nilai Chi-Square yang dihasilkan. Jika nilai Chi-Square tidak signifikan p 0,05 berarti semua item hanya mengukur satu faktor saja. Namun, jika nilai Chi-Square signifikan p0,05, maka perlu dilakukan modifikasi terhadap model pengukuran yang diuji sesuai langkah kedua berikut ini. 2. Jika nilai Chi-Square signifikan p 0,05, maka dilakukan modifikasi model pengukuran dengan cara membebaskan parameter berupa korelasi kesalahan pengukuran. Ini terjadi ketika suatu item selain mengukur konstruk yang ingin diukur, item tersebut juga mengukur hal yang lain mengukur lebih dari satu konstruk atau multikomponenonal. Jika setelah beberapa kesalahan pengukuran dibebaskan untuk saling berkorelasi dan akhirnya diperoleh model fit, maka model terakhir inilah yang akan digunakan pada langkah selanjutnya. 3. Jika telah diperoleh model yang fit, maka dilakukan analisis item dengan melihat apakah muatan faktor item tersebut signifikan dan mempunyai nilai koefisien positif. Jika t-value untuk koefisien muatan faktor suatu item lebih besar dari 1,96 absolut, maka item tersebut dinyatakan signifikan dalam mengukur faktor yang hendak diukur tidak di-drop. 4. Setelah itu dilihat apakah ada item yang muatannya negatif. Perlu dicatat bahwa untuk alat ukur yang bukan mengukur kemampuan misal: personality inventory, jika ada pernyataan negatif perlu dilakukan penyesuaian arah skoringnya yang diubah menjadi positif. Jika sudah dibalik, maka berlaku perhitungan umum dimana item bermuatan faktor negatif di-drop. 5. Selanjutnya, melihat loading factor yang merupakan besar korelasi kovarian antar indikator dengan konstruk latennya setelah diperoleh dari model yang fit. Bobot yang diperlukan dalam loading factor sebesar 0,5 atau lebih yang dianggap akan memiliki validasi yang cukup kuat untuk menjelaskan konstruk laten. Jika sudah sesuai, maka item tersebut dinyatakan valid dalam mengukur faktor yang hendak diukur tidak di-drop. Untuk kemudahan di dalam penafsiran hasil analisis maka penulis mentransformasikan faktor skor yang diukur dalam skala baku Z score menjadi T score yang memiliki mean = 50 dan standar deviasi SD = 10 sehingga tidak ada responden yang mendapat skor negatif. Adapun rumus T score adalah: T score = 10 x factor score + 50 Adapun pengujian analisis CFA seperti ini dilakukan dengan menggunakan software LISREL 8.7. Uji validitas tiap alat ukur akan dipaparkan pada sub bab berikut. 3.4.1 Uji Validitas Konstruk Job demands 3.4.1.1 emotional demands Peneliti menguji apakah 3 item yang ada bersifat unidimensional, artinya item-item tersebut benar- benar hanya mengukur emotional demands. Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata fit, dengan Chi square = 1,00000 df = 0, P-value = 0,00000, RMSEA = 0,000. Karena diperoleh model fit dengan nilai Chi square menghasilkan P-value 0,05 tidak signifikan. Artinya model satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu emotional demands.