Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

Analisis DEA penelitian ini membandingkan secara relatif periode perbankan syariah terhadap periode perbankan syariah yang lain sehingga menghasilkan periode yang paling efisien. 8. Rakhmat Purwanto 2011 Penelitian ini mengukur efesiensi intermediasi 21 bank konvensional dan bank syariah di Indonesia dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis DEA. Variabel input yang digunakan antara lain yaitu jumlah simpanan, jumlah aset dan jumlah biaya tenaga kerja serta variabel outputnya yaitu total kreditpembiayaan dan laba operasional. Hasil dari penelitian ini menyatakan dari 21 BUK dan BUS yang diteliti hanya terdapat satu bank umum yang mencapai tingkat efisiensi 100 secara terus menerus yaitu Bank Mestika Dharma BUK. Selain Bank Mestika Dharma terdapat BUS yang mencapai tingkat efisiensi 100 sejak awal kemunculannya sedangkan bank lain mengalami fluktuasi atau bahkan tidak pernah mencapai tingkat yang efisien. 9. Tessa Magrianti 2011 Penelitian yang berjudul “Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Syariah dengan Bank Umum Konvensional di Indonesia” menggunakan data laporan keuangan bank tahunan dari tahun 2004 sampai 2009. Data bank yang digunakan adalah lima BUS dan lima BUK yang memiliki nilai aset setara. Berdasarkan perhitungan DEA dengan pendekatan intermediasi, BUS berada di atas rata-rata nilai efisiensi. Sedangkan pada pendekatan aset dan pendekatan produksi, BUS berada di bawah rata-rata nilai efisiensi bank umum.

2.7. Kerangka Pemikiran

Perbankan di Indonesia terbagi menjadi dua sistem dengan dasar yang berbeda. Kedua perbankan tersebut adalah bank konvensional yang berdasarkan pada sistem bunga dan bank syariah yang berdasarkan pada sistem bagi hasil. Penelitian yang dilakukan akan membandingkan kinerja keuangan dan efisiensi kedua perbankan tersebut pada periode waktu 2006-2011. Analisis kinerja keuangan perbankan dilakukan dengan mengamati rasio keuangan perbankan yaitu CAR, NPL dan NPF, LDR dan LDF, ROA, dan BOPO. Selain itu, dilakukan analisis efisiensi dengan metode DEA. Variabel input yang diduga memengaruhi variabel output ditentukan dengan mengacu pada penelitian-penelitian terdahulu dan beberapa literatur mengenai efisiensi perbankan. Dalam penelitian ini menggunakan metode Data Envelopment Analysis DEA dengan pendekatan intermediasi mengingat peranan vital bank sebagai lembaga intermediasi. Pengukuran dalam efisiensi ini menghubungkan efisiensi terhadap tingkat produksi. Analisis ini kemudian akan menghasilkan perumusan frontier interaksi antar input dalam mempengaruhi jumlah output yang dihasilkan. Hubungan input dan output tersebutlah yang kemudian akan menentukan nilai efisiensi, sehingga akan dapat dilihat perbedaan antara efisiensi BUK dan BUS. Gambar 2.5. Kerangka Pemikiran CAR LDRFDR NPLNPF ROA BOPO Perbandingan Efisiensi denga metode Data Envelopment Analysis DEA Variabel Input - Total Simpanan - Total Aset - Biaya Operasional Variabel Output - Kredit Pembiayaan - Pendapatan Operasional Nilai efisiensi Bank Umum Konvensional 2006 -2011 Nilai efisiensi Bank Umum syariah 2006 - 2011 Uji Beda Paired sampel t-test Bank Umum Syariah Bank Umum Konvensional Efisiensi BUK dan BUS di Indonesia setelah krisis 2. Analisis Efisiensi Perbankan 1. Analisis Rasio Keuangan

III. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data tahunan dari tahun 2006 sampai 2011. Sumber data berasal dari Bank Indonesia. Metode yang dilakukan adalah library research, dimana peneliti memperoleh data sekunder dengan membaca literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian di Perpustakaan Bank Indonesia. Selain itu, penulis juga menggunakan data-data yang tersedia di media cetak dan internet.

3.2. Populasi dan Sampel

Objek penelitian dibagi menjadi tiga yaitu untuk meneliti perkembangan rasio keuangan perbankan, efisiensi tahunan, dan meneliti efisiensi bank-bank pasca krisis global. Pada analisis pertama akan diteliti rasio keuangan BUK dan BUS periode 2006-2011. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh BUS dan BUK yang laporan keuangannya tergabung dalam Statistik Perbankan Syariah Indonesia dan Statistik Perbankan Indonesia. Data rasio keuangan BUS yang tersedia merupakan data gabungan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah kecuali untuk data ROA menggunakan data Bank Umum Syariah saja. Analisis kedua akan meneliti perkembangan efisiensi BUK dan BUS pada periode 2006-2011 dan analisis ketiga akan meneliti tingkat efisiensi bank- bank pasca krisis global pada saat kondisi perbankan nasional mengalami inefisiensi. Populasi dalam penelitian ini adalah BUS dan BUK yang terdaftar di Bank Indonesia pada periode 2006-2011. Pengambilan sampel dalam analisis ketiga dilakukan secara purposive sampling artinya metode pemilihan sampel dipilih berdasarkan pertimbangan judgement sampling yang berarti pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan pertimbangan tertentu. Sampel dalam penelitian ini diambil berdasarkan ketentuan sebagai berikut: