97
kawasan hutan yang dilarang seperti di hutan lindung dan hutan konservasi. Oleh karena itu untuk mempersempit ruang gerak pelaku IL dan jaringannya,
maka perlu dibangun sistem kelembagaan IL terutama berkaitan dengan peranan dari masing-masing stakeholder.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan stakeholder dalam pemberantasan IL di Indonesia.
7.2. Metode Analisis Kelembagaan Pemberantasan IL di Indonesia a. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil kuisioner melalui
wawancara terstruktur dan pengisian kuisioner oleh stakeholders yang berkaitan
dengan perencanaan,
perumusan, penetapan,
dan implementasi kebijakan pemberantasan IL di Indonesia, yaitu :
pemerintah, pemerintah daerah dinasinstansi daerah yang mengurus kehutanan, kepolisian, kejaksaan, pengadilan, LSM, akademisi, serta
tokoh masyarakat. Jumlah responden adalah 46 orang. Kuisioner dalam penelitian ini memuat informasi tentang: identitas umum responden,
persepsi responden terhadap sistem kebijakan pemberantasan IL di Indonesia, serta hak-hak, tanggung-jawab, manfaat yang akan
didapatkan, dan intensitas keterkaitan antar stakeholders dalam pengendalian kebijakan IL di Indonesia.
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari hasil penelusuran data yang telah ada sebelumnya dan dipublikasikan. Data
sekunder yang diperlukan menyangkut tugas dan fungsi pokok dari masing-masing stakeholders dalam kaitannya kegiatan pemberantasan IL
di Indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini dikarenakan bahwa penanganan IL di Indonesia dengan cakupan luasan
areal dan dampak yang besar tidak mungkin dapat ditangani oleh satu instansilembaga, tetapi harus didukung oleh semua pihak. Sebagai acuan
dalam menganalisis peranan masing-masing stakeholders dari instansi atau lembaga pemerintah mengacu kepada Instruksi Presiden Nomor 4
98
Tahun 2005 yang telah ditetapkan. Sumber data sekunder diperoleh dari beberapa
instansilembaga yang
berkaitan langsung
dengan pemberantasan IL di Indonesia, seperti pemerintah, pemerintah daerah
dinasinstansi daerah yang mengurus kehutanan, kepolisian, kejaksaan, pengadilan, LSM, akademisi, serta tokoh masyarakat. Selain bersumber
dari instansilembaga tersebut, penelusuran dilakukan pula dengan menggunakan fasilitas internet.
b. Analisis Data