15 dilakukan pemasakan pada suhu 170
o
C selama dua setengah jam. Setelah mencapai tekanan udara ketel dibuka. Selanjutnya dilakukan
proses pencucian pulp sampai bebas dari bahan kimia yang ditandai dengan air pencuci dalam keadaan jernih dan pH netral.
c. Pencucian
Proses pencucian dilakukan agar pulp bebas dari bahan kimia. Pencucian dilakukan dengan air dengan menggunakan box saringan 60
mesh. Limbah air bekas pencucian tersebut dinamakan dengan lindi hitam.
d. Penyempurnaan Uraian Serat
Pulp dimasukkan ke dalam centricleaner.
e. Screening
Pulp yang sudah diuraikan, disaring dengan screening berukuran 60 mesh. Serat yang ditampung adalah yang lolos saringan 60 mesh dan
tertampung pada saringan 80 mesh. Bagian yang tidak lolos saringan adalah pulp yang tidak matang yang sebagai reject.
f. Pengurangan Kadar Air
Pengurangan kadar air dilakukan dengan memasukkan pulp ke dalam centrifuge atau pressure. Pulp dibentuk menjadi lembaran.
Selanjutnya dilakukan pengukuran rendemen pulp yang dihasilkan.
3. Uji Pulp a. Penetapan Rendemen Pulp
Rendemen diperoleh dengan mengukur selisih berat serpih kering oven sebelum dilakukan proses pulping dengan berat pulp kering oven
sesudah dilakukan proses pulping. Selisih tersebut dibagi dengan berat serpih kering oven sebelum dilakukan proses pulping dan dikali dengan
100.
b. Analisis Sisa Alkali dalam Lindi Hitam Black Liquor.
Sebanyak 25 ml larutan Black Liquor dimasukkan ke dalam labu ukur 500 ml. Kemudian ditambahkan 25 ml larutan BaCl
2
10 lalu diencerkan dengan aquades sampai 500 ml. Campuran diaduk dan
didiamkan sampai terjadi pengendapan. Sebanyak 25 ml larutan
16 jernihnya dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml dan ditambahkan 1
tetes indikator pp. Kemudian ditritasi dengan HCl sampai warna merah hilang. Sisa alkali dalam lindi hitam adalah jumlah NaOH dan Na
2
S yang dinyatakan sebagai Na
2
O yang tersisa dalam lindi hitam setelah pengolahan pulp.
c. Uji Bilangan Kappa
Sebanyak 500 ml air suling dimasukkan ke dalam gelas piala yang berisi 3-4 gram pulp kering oven. Kemudian diuraikan dengan blender
sampai serat-serat terurai. Pulp yang telah terurai dimasukkan ke dalam gelas piala 2000 ml dan bilas dengan air suling secukupnya sampai
mencapai 795 ml. Suhu air suling harus 25 + 2
o
C. Sebanyak 100 ml larutan kalium permanganat dan larutan asam
sulfat 100 ml dimasukkan ke dalam gelas piala 250 ml yang berisi contoh. Suhu di dalam penangas air berkisar 25 + 2
o
C sambil terus diaduk. Gelas piala dibilas dengan air suling 5 ml, sehingga
volumenya 1000 + 5 ml. Setelah 10 menit, reaksi dihentikan dan ditambahkan larutan
kalium iodida 20 ml. Segera setelah bercampur tanpa penyaringan serat terlebih dahulu dilakukan titrasi yodium yang bebas dengan larutan
natrium thiosulfat 0,2 N. Sebagai indikatornya ditambahkan beberapa tetes larutan kanji. Pemakaian larutan natrium thiosulfat dalam titrasi
akan dihitung sebagai a ml. Larutan blanko dibuat dengan cara yang sama dengan di atas hanya saja tanpa menggunakan pulp. Hasil titrasi
blanko akan dihitung sebagai b ml. Nilai bilangan kappa merupakan hasil kali kalium permanganat
yang terpakai p dengan faktor koreksi f dibagi berat pulp yang dipakai w. Kalium permanganat yang terpakai oleh pulp p diperoleh
dengan mengurangkan blanko b dengan hasil a dikalikan dengan normalitas natrium thiosulfat. b-aN. Kemudian dibagi dengan 0,1.
Bilangan Kappa adalah jumlah ml kalium permanganat KMnO
4
0,1N yang terpakai oleh satu gram pulp kering oven sesuai dengan kondisi standar. Cara ini dapat dipakai untuk menentukan tingkat
17 kematangan, daya terputihkan, atau derajat delignifikasi pulp kimia dan
semi kimia baik pulp belum putih ataupun setengah putih, di bawah rendemen 70. Tingkat kematangan, daya terputihkan, dan derajat
delignifikasi digunakan untuk menentukan kualitas pulp.
C. Rancangan Percobaan
Rancangan percobaan disusun untuk mengetahui pengaruh perlakuan pH dan konsentrasi alkali terhadap paramater kualitas pulp rendemen, sisa
alkali dan bilangan Kappa. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap RAL dua faktorial, yaitu faktor pH dan KA adalah
konsentrasi alkali. Masing-masing terdiri dari tiga taraf faktor pH pH = 5,
pH
1
= 7 , pH
2
= 9 dan dua taraf faktor KA KA = 16, KA
1
= 18 dengan dua ulangan duplo, sehingga terdapat 12 unit percobaan. Model matematis
yang digunakan untuk rancangan tersebut adalah:
Y
ijk
= µ + pH
i
+ KA
j
+ pHKA
ij
+ Σ k
ij
dengan i = 1,2,3, ; j = 1,2; dan k = 1,2 ; dimana : Y
ijk
: Parameter respon dari pengaruh taraf ke-i faktor A dan pengaruh taraf ke-j faktor B pada ulangan ke-k.
µ : Pengaruh rata-rata
pH
i
: efek sebenarnya taraf ke i faktor perlakuan pH KAj
: efek sebenarnya taraf ke j faktor konsentrasi alkali pHKA
ij
: efek kombinasi faktor taraf ke ij faktor kombinasi perlakuan pH dan konsentrasi alkali
Σ
kij
: galat error kombinasi faktor taraf ke ij dan faktor taraf ke k. Sudjana, 1992
D. Analisis Biaya Proses Produksi
Penentuan biaya proses produksi pulp dapat ditentukan berdasarkan perbandingan nilai rendemen parameter proses dan biaya bahan kimia