PULP RAYON TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. PULP RAYON

Definisi yang paling sederhana dari pulp adalah “a soft mass” atau bahan yang lunak dan “wood pulp” atau kayu dalam keadaan lunak Grant, 1947. Pulp merupakan bahan serat kasar yang diproduksi baik secara mekanis ataupun kimia dari bahan baku yang berserat. Setelah melalui proses tertentu, pulp dapat diubah menjadi kertas, paperboard, rayon, plastik, dan produk lain. Pulp kayu dapat diproduksi secara mekanis, fiberasi kimia dan kombinasi cara kimia dengan mekanis semi kimia Panshin et al., 1962. Pulp rayon termasuk klasifikasi pulp alfa atau pulp untuk konversi kimia, baik pulp sulfat maupun pulp sulfit dari kayu daun jarum maupun kayu daun lebar SNI, 1989. Secara umum terdapat tiga jenis pulp berdasarkan pembuatannya, yaitu pulp mekanis, pulp kimia dan pulp semikimia. Proses pembuatan pulp mekanis adalah dengan menggunakan energi mekanis serta tanpa atau sedikit sekali menggunakan bahan kimia. Kelebihan menggunakan pulp mekanis adalah rendemen yang dihasilkan besar hingga mencapai 80 untuk pulp kimia sekitar 40 namun kualitas pulp yang dihasilkan rendah. Kertas yang dihasilkan dari pulp mekanis memiliki kekuatan dan stabilitas warna rendah serta sulit mencapai derajat putih yang tinggi. Pulp semi kimia memiliki sifat di antara pulp mekanis dan pulp kimia Siagian, 1989 Proses pembuatan pulp secara kimia yaitu dengan cara proses asam lalu dengan cara proses basa. Pada umumnya proses yang dilakukan di Indonesia adalah proses basa dengan metode kraft. Metode kraft ini menggunakan Na 2 O sebagai bahan aktifnya, yaitu campuran dari NaOH dan asam sulfit, sehingga yang menjadi bahan aktif dalam pembuatannya adalah NaOH dan asam sulfit. Proses kraft disebut juga proses sulfit. Sjostrom, 1995. 4 Menurut Fengel 1995, proses Kraft memiliki beberapa keuntungan tertentu di antaranya : 1. Pada bilangan kappa tertentu, rendemennya lebih tinggi yang mengakibatkan kebutuhan kayu lebih rendah. 2. Derajat putih pulp yang tidak dikelantang lebih tinggi. 3. Proses penggelantangan lebih mudah dan tanpa klor. 4. Dampak persoalan pencemaran lebih rendah. 5. Biaya instalasi lebih rendah.

B. PEMBUATAN PULP RAYON PULP SULFAT

Dokumen yang terkait

Pengaruh Konsentrasi NaOH Sebagai Media Pendingin Terhadap Sifat Mekanik Baja Karbon Menengah Dengan Adanya Perlakuan Panas

2 70 58

Pengaruh Konsentrasi KMn04 dan Silika Gel Terhadap Mutu Buah Terong Belanda (Cyphomandra betaceae Sendth) Selama Penyimpanan

0 27 69

Pengaruh Konsentrasi H2SO4 Dan HCL Pada Zeolit Alam Teraktivasi Serta PH Larutan Terhadap Adsorbsi Logam Kobal (Co) DAN Nikel (N) Dalam Larutan Standar Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom

2 83 65

Pengaruh Konsentrasi Paclobutrazol dan Pupuk Growmore(10-55-10)Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Mentimun(Cucumis sativus L.)

1 89 93

Pengaruh Konsentrasi H2so4 Dan Berat Dari Bentonit Alam Teraktivasi Dan Komersil Terhadap Adsorpsi Logam Kadmium (Cd) Dan Tembaga (Cu) Dalam Larutan Standar Dalam Metode Spektrofotometri Serapan Atom

9 61 63

Pengaruh Konsentrasi Alkali Aktif Terhadap Viskositas Pulp Yang Belum Diputihkan Pada Unit Digester Di PT Toba Pulp Lestari Tbk, Porsea

6 80 39

Pengaruh Konsentrasi Induser Dan Penambahan Kofaktor Enzim Terhadap Produksi Ekstrak Kasar Enzim Lipase Ekstraseluler Oleh Pseudomonas aeruginosa

2 57 77

Pengaruh Konsentrasi Asam Asetat (CH3COOH) Terhadap Modulus Green 300% Pada Proses Produksi Benang Karet Di PT. Industri Karet Nusantara

1 28 47

Pengaruh Umur dan Konsentrasi Alkali Aktif terhadap Sifat-Sifat Pulp Sulfat Kayu Sengon

0 5 129

Pengaruh Tingkat Keasaman Pragidrolisis dan Konsentrasi Alkali Aktif terhadap Sifat Pulp Rayon dari Limbah Gmelina (Gmelina arborea Roxb)

0 13 73