Pengertian Pendidikan Multikultural Pendidikan Agama Islam Berwawasan Multikultural

kemarin. Pendidikan adalah usaha kebudayaan, berasas peradaban, yaitu memajukan hidup agar mempertinggi derajat kemanusiaan. ” 37 Kata pendidikan, menurut Zakiyah Daradjat, 38 sinonim dengan kata tarbiyah dalam bahasa Arab. Pendidikan Islam yang merupakan terjemahan dari tarbiyah Islamiyah, dipahami sebagai proses untuk mengembangkan fitrah manusia, sesuai dengan ajarnya pengaruh dari luar. Sedangkan, Bassam Tibi mendefinisikan pendidikan sebagai sistem sosial yang dapat membentuk subsistem-subsistem dalam sistem sosial secara total. Interaksi terjadi antara subsistem dan institusi-institusi lain dari sistem sosial masing-masing. Dalam sistem pendidikan, orang-orang tersosialisasikan sesuai dengan orientasi yang ditentukan secara budaya. Sistem semacam ini kadangkala juga dipengaruhi secara eksternal, khususnya dalam konteks interaksi dengan lingkungan baik nasional maupun internasional. 39 Menurut Redja Mudyaharjo, pendidikan adalah “segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup”. 40 Berdasarkan pengertian tentang pendidikan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan seorang pendidik untuk memberi bimbingan kepada yang terdidik dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya menuju arah kehidupan yang lebih baik, baik bersifat formal, informal maupun nonformal. Yang juga bertujuan 37 Abuddin Nata, Op. Cit., h. 11 38 Zakiah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam Sejak Dini, Jakarta: A.H. Ba’adillah Press, 2002, Cet. I, h. 11 39 Sutrisno, Fazhur Rahman, Kajian terhadap Metode, Epistemologi dan Sistem Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006, h. 27 40 Redja Mudyaharjo, Pengantar Pendidikan Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-Dasar Pendidikan Pada Umumnya dan Pendidikan diIndonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006, h. 3 membangun dan memperbaiki akhlaq budi pekerti dalam pekembangan mental dan jiwa terdidik. Pendidikan agama sendiri adalah “pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian dan ketrampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang dilaksanakan sekurang- kurangnya melalui mata pelajaran atau kuliah pada semua jalur, jenjang dan jenis pen didikan”. 41 Dengan kata lain, pendidikan agama merupakan “pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama danatau menjadi ahli ilmu agama dan mengamalkan ajaran agamanya”. 42 Menurut Hasan Langgulung, pendidikan agama Islam adalah pendidikan yang memiliki empat macam fungsi, yaitu: 1 Menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan-peranan tertentu dalam masyarakat pada masa yang akan datang. Peranan ini berkaitan erat dengan kelanjutan hidup survival masyarakat sendiri. 2. Memindahkan ilmu pengetahuan yang bersangkutan dengan peranan-peranan tersebut dari generasi tua kepada generasi muda. 3 Memindahkan nilai-nilai yang bertujuan memelihara keutuhan dan kesatuan masyarakat yang menjadi syarat mutlak bagi kelanjutan hidup survival suatu masyarakat dan peradaban. Dengan kata lain, tanpa nilai-nilai keutuhan integrity dan kesatuan integration suatu masyarakat, maka kelanjutan hidup tersebut tidak akan dapat terpelihara dengan baik yang akhirnya akan berkesudahan dengan kehancuran masyarakat itu sendiri. 43 Sedangkan pendidikan Agama Islam menurut Zakiah Darajat adalah “suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa 41 http:www.depdiknas.co.id , Di akses pada: 18 November 2014 42 http:www.depag.co.id , Di akses pada: 18 November 2014 43 Starawaji, Pengertian Pendidikan Agama Islam Menurut Beberapa Pakar, http:starawaji.wordpress.com20090502pengertian-pendidikan-agama-islam-menurut-berbagai- pakar.htm . Di akses pada 30 November 2009. dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup”. Pendidikan Agama Islam juga diartikan sebagai pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam, yakni berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan, ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh serta menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak. 44 Pendidikan merupakan aktivitas kultural yang sangat khusus dan fundamental dalam kehidupan manusia karena tanpa pendidikan mustahil sebuah kebudayaan atau peradaban dapat bertahan hidup. 45 Hal ini mengandung arti bahwa fungsi kultural pendidikan meliputi fungsi konservatif melestarikan kultur dan perkembangan progresif memajukan kultur. Perkembangan budaya akan mengalami stagnasi manakala fungsi “melestarikan” budaya amat dominan. Sebaliknya, perkembangan budaya akan sangat dinamis manakala fungsi “memajukan dan merekonstruksi” dalam epistemologi budaya juga dominan.

b. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Menurut Abdul Majid dan Dian Andayani, 46 pendidikan Agama Islam di sekolah dan madrasah berfungsi untuk memotivasi siswa melakukan perbuatan yang baik agar dalam dirinya tercipta kepribadian yang berakhlak terpuji dan untuk mengembangkan mental keagamaan serta 44 Zakiah Darajat, Op. Cit., h.37 45 Hilmy Masdar, Menggagas Paradigma Pebdidikan Berbasis Multikulturalisme, Jakarta: Jurnal Ulumuna, 2003, h. 68 46 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi; Konsep dan Implementasi 2004, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004, h. 134-135 memberikan pengetahuan agar siswa paham mengenai ajaran-ajaran agama. Lebih rinci lagi, pendidikan agama Islam berfungsi sebagai wahana untuk: 1 Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum, sistem dan fungsionalnya. 2 Penanaman nilai, yaitu sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. 3 Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah SWT, yang telah ditanamkan mulai dari dalam lingkungan keluarga agar terus berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya. 4 Penyesuaian mental, yaitu menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan agama Islam. 5 Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain. 6 Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya. 7 Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan- kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman dalam ajaran sehari-hari. 47 Dari penjelasan di atas, fungsi Pendidikan Agama Islam di sekolah atau madrasah yakni untuk mengembangkan pemahaman siswa