Deskripsi Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dalam waktu yang lama, memiliki harapan-harapan dan kesediaan untuk bekerjasama, telah mengakhiri kebiasaan-
kebiasaan lama atau memiliki pengalaman-pengalaman bersama yang baru.
2. Kualitas Integrasi dan Kelompok Etnis Tabel 4
Kualitas Integrasi Etnis Jawa, Batak, dan Minang Kualitas
Integrasi Jawa
Minang Batak
F F
F Rendah
03 05
06 10
02 3,3
Sedang 12
20 10
16,7 15
25 Tinggi
45 75
44 73,3
43 71,7
Total 60
100 60
100 60
100
Tabel ini memperjelas deskripsi data tabel sebelumnya. Pada tabel sebelumnya dijelaskan bahwa kualitas integrasi di wilayah penelitian berada pada kelompok tinggi 73,3. Pada tabel ini terlihat bahwa mereka yang
berada pada kelompok kualitas intergasi tinggi itu ternyata terbanyak pada orang Jawa 75, diikuti oleh orang Minang 73,3, dan kemudian orang Batak 71,7. Orang Batak yang berada pada kualitas integrasi sedang
adalah paling banyak 25, diikuti oleh orang Jawa 20 dan orang Minang 16,7. Sedangkan pada kualitas integrasi rendah paling banyak ada pada orang Minang 10, diikuti oleh orang Jawa 05, dan
orang Batak 3,3.
3. Kualitas Integrasi dan Kepemelukan Agama Tabel 5
Kualitas Integrasi Pemeluk Islam dan Pemeluk Kristen Kualitas
Integrasi Agama
Islam Kristen
frekwensi prosentas e
frekwensi prosentas
e Rendah
11 11
- Sedang
31 19,4
06 30
Tinggi 118
73,8 14
70 Total
160 100
20 100
Tabel ini juga memperjelas deskripsi data tabel sebelumnya. Pada tabel sebelumnya dijelaskan bahwa kualitas integrasi di wilayah penelitian berada pada kelompok tinggi 73,3. Pada tabel ini terlihat bahwa mereka yang
berada pada kelompok kualitas intergasi tinggi itu ternyata kebanyakan adalah pemeluk Agama Islam 73,8 sedangkan pemeluk Agama Kristen adalah 70. Sementara pada kualitas integrasi sedang didominasi oleh
pemeluk Kristen 30 , dengan proporsi pemeluk Islam pada tingkat ini hanya 19,4 .
4. Kualitas Integrasi dan Mayoritasminoritas Tabel 6
Kualitas Integrasi Penduduk Mayoritas dan Penduduk Minoritas Kualitas Integrasi
Mayoritas Minoritas
f f
Rendah 07
11,7 04
3,3 Sedang
16 26,7
21 17,5
Tinggi 37
61,7 95
79,2 Total
60 100
120 100
Tabel ini menunjukkan bahwa kualitas integrasi tinggi lebih banyak dimiliki oleh penduduk yang berada pada posisi minoritas 79,23 dibanding di wilayah mayoritas 61,7. Sedangkan pada level kualitas integrasi
sedang, lebih banyak dimiliki oleh penduduk yang berada pada posisi sebagai mayoritas 26,7 dibanding di wilayah minoritas 17,5. Sementara itu kualitas integrasi pada level rendah lebih banyak dimiliki penduduk di
wilayah mereak sebagai mayoritas 11,7 dibanding di wilayah dimana mereka sebagai minoritas 3,3.
5. Kualitas Integrasi dan Tingkat Pendidikan Tabel 7
Kualitas Integrasi dan Tingkat Kualitas
Integras i
Tingkat Pendidikan
SD SMTP
SMTA PT
f f
f f
Rendah 02
13, 3
01 4,2
05 7,2
03 4,2
Sedang 03
20 07
29, 2
13 18,8
14 19,4
Tinggi 10
66, 7
16 66,
7 51
73,9 55
76,4 Total
15 100
24 100
69 100
72 100
Hal yang paling menonjol dari tabel ini adalah bahwa kelompok berpendidikan tinggi memiliki kualitas intergasi kategori tinggi terbesar 76, diikuti oleh mereka yang berpendidikan SMTA 73,9. Sedangkan pada level
kualitas integrasi sedang, lebih banyak dimiliki oleh penduduk yang berada pada tingkat pendidikan SMTP 29,2, diikuti oleh tingkat pendidikan dasar 20, pendidikan tinggi 19,4, dan SMTA 18,8. Sementara
itu pada level kualitas integrasi rendah lebih banyak dimiliki penduduk di wilayah yang berpendidikan SD 13,3, diikuti secara berurutan oleh tingkat pendidikan SMTA 7,2, dan SMTP maupun pendidikan tinggi
masing-masing 4,2.
6. Kualitas Intergasi dan Status Sosial Ekonomi Tabel 8
Kualitas Integrasi dan Status Sosial Ekonomi Kualitas
Integrasi Status Sosial Ekonomi
Rendah Menengah
Tinggi f
f f
Rendah 05
7,7 04
4,4 02
8,3 Sedang
14 21,5
18 19,8
05 20,8
Tinggi 46
70,8 69
75,8 17
70,8 Total
65 100
91 100
24 100
Tabel ini memperlihatkan bahwa kualitas integrasi pada level tinggi lebih banyak dimiliki oleh penduduk dengan status sosial ekonomi menengah 75,8, diikuti oleh tingkat sosial ekonomi tinggi dan rendah masing-masing
70,8. Sedangkan pada level kualitas integrasi sedang, lebih banyak dimiliki oleh penduduk yang berada pada status sosial ekonomi rendah 21,5, diikuti oleh tingkat sosial ekonomi tinggi 20,8, dan tingkat sosial
ekonomi menengah 19,8. Sementara itu pada level kualitas integrasi rendah lebih banyak dimiliki penduduk dengan status sosial ekonomi tinggi8,3, diikuti secara berurutan oleh tingkat sosial ekonomi rendah 7,7,
dan tingkat sosial ekonomi menengah 4,4.