Potensi reproduksi Pola pemijahan

musim pemijahan. Ikan yang mempunyai musim pemijahan sepanjang tahun akan didapatkan komposisi tingkat kematangan gonad terdiri dari berbagai tingkat dengan persentase yang tidak sama pada setiap pengambilan contoh. Persentase yang tinggi dari kematangan gonad yang besar merupakan puncak pemijahan walaupun pemijahannya sepanjang tahun Effendie 1997.

2.3.4. Potensi reproduksi

Setiap ikan memiliki potensi reproduksi dalam daur hidupnya. Potensi reproduksi ini dapat dilihat dari jumlah telur yang dikeluarkan ikan dalam proses pemijahan fekunditas. Fekunditas secara tidak langsung menggambarkan jumlah anak ikan yang akan dihasilkan dan akan menentukan pula jumlah ikan pada umur-umur tertentu. Jumlah telur yang dikeluarkan merupakan satu mata rantai penghubung antara satu generasi dengan generasi berikutnya. Nikolsky 1969 menyatakan bahwa jumlah telur yang ada pada ovari ikan dinamakan fekunditas individu, fekunditas mutlak atau fekunditas total. Fekunditas individu hanya bisa diterapkan pada ikan yang melakukan pemijahan satu kali dalam satu tahun sedangkan untuk ikan yang mengadakan pemijahan beberapa kali dalam satu tahun akan sulit diterapkan fekunditas individu ini. Fekunditas total ialah jumlah telur yang dihasilkan selama hidup. Fekunditas relatif ialah jumlah telur per satuan panjang atau berat Effendie 1997. Fekunditas ikan berhubungan erat dengan lingkungannya karena lingkungan dapat mempengaruhi perumbuhan panjang dan berat ikan. Perubahan fekunditas berhubungan dengan ketesediaan makanan. Pada umumnya individu yang cepat pertumbuhannya fekunditasnya pun lebih tinggi dibandingkan dengan ikan yang lambat pertumbuhannya pada ukuran yang sama Anwar 2005. Menurut Royce 1972 jumlah telur yang dihasilkan oleh ikan laut dikatakan tinggi bila mencapai 1.000.000 butir telur dalam sekali memijah. Ikan yang tua dan besar umumnya memiliki fekunditas relatif lebih kecil dan fekunditas relatif lebih tinggi dibandingkan dengan fekunditas individu. Fekunditas relatif akan menjadi maksimum pada ikan-ikan yang masih muda. Potensi reproduksi ikan selanget A. chacunda di perairan Pantai Mayangan, Pamanukan, Subang Jawa Barat berkisar 125.083 - 1.828.222 butir Anwar 2005.

2.3.5. Pola pemijahan

Pola pemijahan dapat diketahui melalui nilai penyebaran diameter telur yang dapat diamati pada gonad TKG IV betina. Brown 1957 menyatakan bahwa frekuensi pemijahan dapat diduga berdasarkan penyebaran diameter telur ikan pada gonad yang sudah matang yaitu dengan melihat modus penyebarannya sedangkan lama pemijahan dapat diduga dari frekuensi ukuran diameter telur. Ovarium yang berisi telur masak berukuran sama menunjukkan waktu pemijahan yang pendek, sebaliknya waktu pemijahan yang panjang dan terus menerus ditandai oleh banyaknya diameter telur yang berbeda dalam setiap ovarium Gromann 1982. Semakin berkembang gonad itu, telur yang terkandung didalamnya semakin membesar diameternya. Hal ini disebabkan hasil dari pengendapan kuning telur dan pembentukan butir-butir minyak berjalan secara bertahap dalam perkembangan tingkat kematangan gonad. Sebaran diameter telur pada tiap kematangan gonad akan mencerminkan pola pemijahan ikan tersebut. Beberapa jenis ikan komersial dari Laut Jawa telah dilakukan penelitian pendahuluan pola pemijahan berdasarkan pola penyebaran diameter telurnya Effendie 1997. Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa perkembangan gonad ikan betina selain dilihat hubungan antara IKG dan TKG dapat dihubungkan juga perkembangan diameter telur yang dikandung dari hasil pengendapan kuning telur selama proses vitellogenesis. Berdasarkan hubungan ini akan didapatkan ukuran diameter terbesar pada waktu akan terjadi pemijahan sebagai ukuran telur yang masak ikut dalam pemijahan. Dari hasil telur masak dalam komposisi ukuran telur secara keseluruhan maka dapat menduga pola pemijahan ikan tersebut Effendie 1997. Pola pemijahan ikan selanget A. chacunda di perairan Pantai Mayangan, Pamanukan, Subang Jawa Barat bertipe total total spawning.

3. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian

Ikan contoh diambil dari TPI Kali Baru mulai dari bulan Agustus 2010 sampai dengan bulan November 2010 yang merupakan hasil tangkapan nelayan di Teluk Jakarta yang daerah penangkapannya di sekitar Pulau Damar. Adapun peta lokasi penelitian seperti yang terlihat pada Gambar 2. Gambar 2. Peta lokasi penelitian

3.2. Metode Kerja

3.2.1. Pengumpulan Ikan Contoh

Ikan contoh diambil dari ikan selanget yang didaratkan di TPI Kali Baru yang dilakukan sebanyak delapan kali pengambilan sampel dengan interval waktu pengambilan 14 hari. Pengambilan ikan contoh dilakukan dengan teknik