Analisis Variasi Musim Analisis Variasi Siklus Analisis Gerak Tak Beraturan

Apabila X naik satu satuan, maka Y’ akan turun sebesar b satuan. Trend negatif mempunyai slopegradienkemiringan garis yang negatif yaitu dari atas ke bawah. Peramalan dengan analisis trend terdapat beberapa cara yaitu: 1. Metode semi rata-rata semi average method 2. Metode kuadrat terkecil least square method 3. Metode trend kuadratis quadratic trend method 4. Metode trend eksponensial exponential trend method

2.6.2 Analisis Variasi Musim

Apabila trend berhubungan dengan jangka menengah dan panjang, maka variasi musiman S berhubungan dengan perubahan atau fluktuasi dalam musim-musim tertentu atau tahunan. Variasi musiman menjelaskan fluktuasi dalam satuan bulanan atau triwulan atau semester dalam satu tahun. Contohnya anatara lain: 1 Produksi pertanian, 2 Inflasi dan 3 Harga Saham. Ada beberapa metode perhitungan untuk mengetahui variasi musim yaitu dengan mengetahui indeks musim. Beberapa metode tersebut adalah: 1. Metode rata-rata sederhana 2. Metode rata-rata dengan trend 3. Metode rasio rata-rata bergerak

2.6.3 Analisis Variasi Siklus

Siklus C yaitu suatu perubahan atau gelombang naik dan turun dalam suatu periode dan berulang pada periode lain. Contohnya perekonomian mengalami siklus resesi, pemulihan, boom dan krisis. Suatu siklus biasanya mempunyai periode tertentu untuk kembali ke titik asal.

2.6.4 Analisis Gerak Tak Beraturan

Gerak tak beraturan irregular movement-IM merupakan suatu perubahan berupa kenaikan dan penurunan yang tidak beraturan baik dari sisi waktu dan lama dari siklusnya. Banyak penyebab dari gerakan tak beraturan diantaranya adalah perang, krisis dan bencana alam. Istilah-istilah yang terdapat dalam tinjauan pustaka dapat dilihat pada Lampiran 1. 17

2.7. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang menganalisis mengenai kinerja keuangan juga dilakukan oleh Dase Purnama 2009 yang mengambil judul Analisis Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Indeks LQ45. Indeks LQ45 adalah salah satu indeks yang terdapat di Bursa Efek Indonesia yang bertujuan memberikan referensi bagi investor dalam menentukan pilihan untuk mengembangkan investasinya pada perusahaan indeks LQ45. Hasil penelitian yang mengambil sampel perusahaan yang bertahan dalam indeks LQ45 periode Februari 2004 sampai dengan Februari 2009, ada 24 perusahaan diantaranya 10 perusahaan yaitu PT Astra Agro Lestari Tbk AALI, PT Aneka Tambang Persero Tbk ANTM, PT Astra International Tbk ASII, PT Bank Central Asia Tbk BBCAZ, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk BBRI, PT Bank Danamon BDMN, PT Bank Mandiri Tbk BMRI, PT Bakrie Brothers Tbk BNBR, PT Bank CIMB Niaga Tbk BNGA dan PT Bank International Indonesia Tbk BNII. Berdasarkan laporan keuangan tahunan 10 perusahaan indeks LQ45 dalam kondisi 5 tahun terakhir dapat dilihat kinerja keuangan yakni posisi tertinggi ditempati oleh PT Astra International Tbk ASII dan yang terendah ditempati oleh PT Bakrie and Brothers Tbk BNBR yang berdasarkan rataan laba rugi dengan kondisi pertumbuhan per tahun sebesar 18, -28, 81, 41 dan 100, -189, -3200. Kinerja perusahaan berdasarkan Return on Total AssetReturn on Investment ROI dalam 5 tahun terakhir, perusahaan yang berada pada posisi tertinggi dengan nilai 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk ANTM, sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk BNBR dengan nilai -13.565. Kondisi pertumbuhan per tahun pada perusahaan ANTM dari tahun 2004-2008 adalah -2, 62, 268 dan -69, sedangkan kondisi pertumbuhan perusahaan BNBR adalah -100, -127, -36 dan -4833. Penelitian lainnya yaitu dilakukan oleh Hamidatul Imamah 2005, yang melakukan penelitian terhadap Kinerja Keuangan PT Bank Mandiri Tbk Periode 2003-2004, yang memfokuskan pada hubungan rasio keuangan dengan EVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengukuran kinerja keuangan metode EVA memberikan hasil berbeda dengan rasio keuangan. Pada tahun 2004 kinerja