Beta β Analisis Laporan Keuangan

tambah, laba yang tersedia tidak mampu memberikan pengembalian setimpal dengan yang ditanam investor. Tabel 2. Langkah-langkah Perhitungan EVA Tahapan Perhitungan Sumber 1. NOPAT NOPAT = Laba Bersih + Biaya Bunga Laba Rugi 2. Kd Kd = Kd = Kd 1-T Laba Rugi Neraca 3. Ke Ke = Rf + βRm-Rf Saham, IHSG 4. Struktur Modal Wd = We = Neraca 5. WACC WACC = {[Kd x Wd] + [Ke x We]} Diketahui 6. IC IC = Aset – Non Interest Bearing Liabilities Neraca 7. COC COC = WACC x IC Diketahui 8. EVA EVA = NOPAT – COC Diketahui Sumber: Utama dalam Usahawan, 1997

2. Beta β

Beta mengukur perubahan dari harga saham berkenaan dengan pasar saham keseluruhan, disebut juga sebagai resiko pasar. Dalam bahasa CAPM, resiko pasar disebut juga resiko sistematis, sementara resiko spesifik perusahaan disebut resiko tidak sistematis. Pasar itu diasumsikan untuk memberi imbalan bagi investor dalam proporsi terhadap jumlah resiko sistematis yang mereka bersedia untuk menanggungnya Dengan perkataan lain, semakin besar resiko sistematis itu, semakin besar harapan pengembalian. Beta adalah suatu pengukuran dari resiko sistematis. Resiko tidak sistematis, di sisi lain, tidak membawa imbalan. Kita dapat menanggung sebanyak yang kita sukai, tetapi pasar tidak membayar apapun untuk itu Lampiran 1. Dalam pasar tertentu rata-rata beta adalah 1, perusahaan yang beresiko memiliki beta lebih tinggi dari 1 dan perusahaan yang beresiko lebih sedikit memiliki beta kurang dari 1 Young dan O’Byrne, 2001. 26

3. Analisis Laporan Keuangan

Laporan keungan yang dianalisis berdasarkan laporan keuangan yang dibuat setiap perusahaan dan dilaporkan kepada investor melalui laporan tahunan. Data diperoleh melalui BEI dan melalui situs perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Laporan keuangan terdiri dari Neraca Konsolidasian dan Laporan Laba Rugi Konsolidasian. Data yang diolah dari Neraca Konsolidasian adalah sebagai berikut: a. Kewajiban Lancar terdiri dari uang muka pelanggan, hutang usaha, hutang lain-lain, biaya yang harus dibayar, hutang pajak, pinjaman bank jangka pendek, penyisihan kerugian pelepasan anak perusahaan, bagian pinjaman bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun, hutang derivatif, hutang obligasi. b. Kewajiban Tidak Lancar terdiri dari hutang pihak hubungan istimewa, kewajiban pajak tangguhan, pinjaman bank jangka pendek setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun, penyisihan imbalan kerja jangka panjang. c. Ekuitas terdiri dari modal saham, tambahan modal disetor, selisih nilai transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali, selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan, saldo laba. d. Aktiva Lancar terdiri dari kas, piutang usaha, persediaan, uang muka, pajak pertambahan nilai dibayar dimuka, piutang derivatif. e. Aktiva Tidak Lancar terdiri atas kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya, piutang pihak hubungan istimewa, aktiva pajak tangguhan, aktiva tetap, Goodwill, tagihan restitusi pajak, aktiva lain-lain.

4. Analisis Rasio Keuangan