literatur untuk dijadikan landasan dalam penelitian dan penelitian lapangan yaitu data yang diperoleh dari lembaga tertentu, dalam hal ini Bursa Efek
Indonesia BEI.
3.2.2 Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dilakukan dengan perangkat lunak MS Excel, SPSS 15 dan Minitab 15. Hasil analisis kuantitatif ini kemudian diinterpretasikan secara
deskriptif. Data yang didapat diolah dengan menggunakan alat analisis yaitu Analisis Economic Value Added EVA, rasio-rasio keuangan perusahaan dan
selanjutnya dicari trend ke depannya untuk meramalkan kinerja keuangan perusahaan di masa depan.
1. Analisis Economic Value Added
Proses mendapatkan nilai EVA berbeda dengan mendapatkan nilai rasio keuangan. Perhitungan rasio keuangan membandingkan pos keuangan tertentu
dengan pos yang lainnya. Sedangkan dalam menghitung EVA ada beberapa tahapan. EVA dihitung setelah semua komponen pembentuknya diketahui.
Selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus perhitungan EVA. Penghitungan Net Operating Profit After Tax NOPAT menggunakan
pendekatan keuangan di mana laba bersih atau Net Income dijumlahkan dengan Interest biaya bunga. Pada perhitungan NOPAT ini diasumsikan telah
dilakukan penyesuaian-penyesuaian dengan menambahkan perubahan periodik ekivalen ekuitas pada laba tersebut.
Biaya Hutang Kd dihitung dengan membagi antara biaya bunga yang terjadi pada tahun tersebut dengan total hutang. Pajak atas biaya modal yang
pada penelitian ini dinotasikan dengan Kd adalah berdasarkan peraturan kebijaksanaan yang diterapkan masing-masing perusahaan. Besar pajak yang
dikenakan tercantum secara implisit dalam perhitungan laba bersih setelah pajak yang terdapat dalam laporan keuangan atau prospektus tahunan di mana tarif
yang dikenakan berbeda untuk tiap perusahaan. Menghitung Biaya Ekuitas Ke pada penelitian ini digunakan pendekatan
Capital Asset Pricing Model CAPM. Model ini melihat Ke melalui pengamatan harga-harga saham perusahaan, indeks harga saham gabungan dan
juga melihat resiko-resiko pasar yang ada. 23
Langkah-langkah dalam menghitung Biaya Ekuitas Ke menggunakan metode CAPM:
1. R
it
= …………………...……………..….……...………6
dimana: Ri
t
= tingkat pengembalian saham perusahaan bulan ke-t Pi
t
= harga saham per lembar bulan t Pi
t-1
= harga saham per lembar bulan sebelumnya D
t
= dividen pada bulan ke-t 2. Rm
t
= ……………...………………………………………7
ERm = ……………..………..……………….…………..……….8
dimana : Rm
t
= tingkat pengembalian pasar pada bulan ke-t N = jumlah data
ERm = tingkat pengembalian pasar yang diharapkan 3.
Βi = ……………..……………...…………………………………..9
dimana : σim = kovarian tingkat pengembalian saham I dengan tingkat pengembalian pasar
σ²m = varian tingkat pengembalian pasar 4. Rf = tingkat pengembalian bebas resiko
= tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI 5.
Ke = Rf + βi Rm-Rf …………………………………...……………...…10 MRP = Rm – Rf ……………………………………...…………………....11
Dimana : Rm = tingkat pengembalian atas resiko pasar β = faktor resiko beta yang berlaku untuk perusahaan
MRP = Market Premium Risk Premi Resiko Pasar Rumus yang digunakan adalah penjumlahan antara tingkat bebas resiko,
yang didapat dari dari Sertifikat Bank Indonesia SBI dengan koefisien beta dari saham yang didapat dari pengembalian saham biasa relatif terhadap pasar secara
keseluruhan dan beta tersebut dikalikan dengan premi resiko pasar Keown, 2004.
Struktur modal merupakan penjumlahan bobot antara bobot ekuitas dan bobot hutang. Bobot ekuitas We didapat dari perbandingan antara ekuitas
terhadap total aktiva, sementara bobot hutang Wd adalah perbandingan antara hutang dengan total aktiva. Keduanya dinyatakan dalam persen, sehingga hasil
akhir struktur modal juga berupa persentase. Setelah semua komponen untuk menghitung biaya modal rata-rata tertimbang WACC diketahui, langkah
selanjutnya adalah dilakukan penjumlahan antara perkalian bobot dan biaya hutang dengan bobot dan biaya ekuitas. Penjumlahan ini merupakan sebuah
persentase. IC merupakan selisih antara aset dan Non Interest Bearing Liabilities. Aset
disini adalah total aktiva, atau dalam penelitian ini digunakan penjumlahan antara hutang ditambah ekuitas, dikarenakan dalam laporan keuangan nilai total
aktiva assets adalah sama dengan total pasiva. Sementara Non Interest Bearing Liabilities adalah hutang beban dan dalam laporan keuangan disebut dengan
akun beban yang masih harus dibayar dan langkah selanjutnya adalah perkalian antara WACC dengan IC yang menghasilkan Cost of Capital COC. COC
digunakan sebagai biaya modal untuk dijadikan pengurangan dengan NOPAT yang hasil akhirnya menghasilkan EVA dalam bentuk nominal jumlah uang.
Langkah-langkah perhitungan EVA dapat dilihat pada Tabel 2. Kinerja keuangan perusahaan melalui EVA, untuk menentukan strategi
yang dapat dijalankan agar kinerja keuangan lebih baik, dinilai dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika EVA 0 nol, maka terjadi proses nilai tambah perusahaan, kinerja perusahaan baik. Ini bermakna laba yang tersedia mampu melebihi harapan
investor, perusahaan dapat mengembalikan pinjaman kreditur serta dapat menganggarkan bonus kepada karyawan.
2. Jika EVA = 0, maka menunjukkan posisi seimbang perusahaan. Ini bermakna laba yang tersedia berimbang untuk memenuhi harapan kreditur
dan investor. Tidak ada nilai tambah, namun tidak merugi juga. 3. Jika EVA 0, maka hal itu berarti total modal perusahaan lebih besar
daripada laba operasi setelah pajak yang diperolehnya, sehingga kinerja perusahaan tidak baik. Ini bermakna di dalam perusahaan tidak terjadi nilai
tambah, laba yang tersedia tidak mampu memberikan pengembalian setimpal dengan yang ditanam investor.
Tabel 2. Langkah-langkah Perhitungan EVA
Tahapan Perhitungan
Sumber
1. NOPAT
NOPAT = Laba Bersih + Biaya Bunga Laba Rugi
2. Kd Kd =
Kd = Kd 1-T Laba Rugi
Neraca 3. Ke
Ke = Rf + βRm-Rf
Saham, IHSG
4. Struktur Modal
Wd = We =
Neraca
5. WACC
WACC = {[Kd x Wd] + [Ke x We]} Diketahui
6. IC IC = Aset – Non Interest Bearing
Liabilities Neraca
7. COC COC = WACC x IC
Diketahui 8. EVA
EVA = NOPAT – COC Diketahui
Sumber: Utama dalam Usahawan, 1997
2. Beta β