Letak dan Iklim Luas Wilayah Menurut Penggunaan Potensi Sumber Daya Manusia

4.4 Kondisi Umum Usaha Hutan Rakyat

Usaha hutan rakyat dibantu oleh dinas pemerintah setempat. Kelompok tani didampingi oleh penyuluh yang disediakan untuk memberikan pendidikan, pemahaman dan penyuluhan bagi petani yang belum sepenuhnya mampu mengelola hutan miliknya sendiri. Kelompok tani di Desa Buniwangi terbentuk dari penyuluhan kehutanan yang didukung oleh aparat desa dan masyarakat. Anggota kelompok tani beranggotakan warga desa yang statusnya sebagai pemilik lahan yang ditanami kayu. Batasan anggota mencakup dusun atau kedusunan. Jumlah kelompok tani di Desa Buniwangi terdapat 3 tiga kelompok yaitu, Mandiri Wangi, Manggu Jaya, dan Jayanti Sejahtera. Kelembagaan kelompok tani memiliki kapasitas atau peran, antara lain memberikan penyuluhan dan pendidikan Pemerintahan Desa Buniwangi 2000. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Lahirnya Kelembagaan

Lahirnya kelembagaan diawali dari kesamaan karakteristik dan tujuan masing-masing orang dalam kelompok tersebut. Kesamaan kepentingan menyebabkan adanya upaya kerjasama untuk mencapai tujuan dan memenuhi kepentingan bersama. Desa Buniwangi memiliki 3 tiga kelompok tani hutan yaitu Mandiri Wangi, Manggu Jaya, dan Jayanti Sejahtera. Kelompok tani Mandiri Wangi dan Manggu Jaya terbentuk oleh program pemerintah dan keinginan dari masyarakat sendiri pada tahun 2004. Sedangkan kelompok tani Jayanti Sejahtera terbentuk karena adanya program GERHAN tahun 2007, yang mengharuskan pembentukan kelompok tani untuk memudahkan pemantauan. Kelompok tani Mandiri Wangi dan Manggu Jaya lebih mengetahui tentang permasalahan yang dihadapi petani dikarenakan terbentuk lebih awal. Dapat dikatakan, masyarakat Desa Buniwangi memerlukan suatu lembaga untuk membantu permasalahan yang dihadapi petani.

5.2 Aktivitas Pengelolaan Lahan

Aktivitas pengelolaan lahan yang dilakukan oleh petani cukup beragam yaitu pembersihan lahan, penyiangan, pemupukan, dan penjarangan. Aktivitas petani yang paling sering dilakukan adalah penyiangan. Total responden yang melakukan kegiatan penyiangan sebesar 73,33 lampiran 2. Penyiangan dilakukan karena 2 dua hal, yang pertama penyiangan semak belukar dapat membantu pertumbuhan tanaman, kemudian yang kedua karena menghasilkan rumput yang dapat digunakan untuk pakan ternak mereka. Kegiatan pengelolaan kedua yang paling banyak dilakukan oleh petani adalah pemupukan. Total responden yang melakukan kegiatan pemupukan sebesar 60 data terlampir. Pemupukan dilakukan agar pertumbuhan tanaman lebih cepat, sehingga tanaman dapat tumbuh maksimal. Namun ada petani yang tidak melakukan pemupukan dikarenakan kurangnya modal. Pada dasarnya masalah dana dapat dicarikan solusi, misalnya dengan bergotong royong antar petani.