Latar Belakang Tujuan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hutan rakyat adalah hutan yang berada pada tanah yang dibebani hak. Dalam pengelolaannya hutan rakyat dapat dilakukan oleh warga masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok atau berdasarkan suatu badan hukum. Masyarakat memanfaatkan hutan sebagai alternatif sumber pendapatan, melalui manfaat hasil hutan berupa kayu dan non ka yu. Sistem “tebang butuh” merupakan ciri masyarakat tani hutan rakyat dalam pemanfaatan hasil kayu, seperti pemenuhan kebutuhan biaya masuk sekolah anak mereka. Hutan rakyat dapat menjadi alternatif penanggulangan kebutuhan kayu nasional. Pemanfaatan kayu yang berasal dari hutan rakyat cenderung meningkat seiring dengan semakin berkurangnya bahan baku untuk industri yang berasal dari hutan alam. Pada umumnya sistem pengelolaan hutan rakyat menganut sistem pengelolaan mandiri. Artinya, segala aturan dan kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan hutan, berasal dari pemilik lahan atau keluarga yang mengusahakan hutan rakyat tersebut. Pola pengelolaan yaitu tersebar berdasarkan letak, luas kepemilikan lahan, dan keragaman pola usaha taninya. Pada dasarnya petani hutan rakyat tergolong dalam kelompok tani sederhana, dimana seluruh keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan hutan seperti penanaman, penebangan, pemasaran, dan lain-lain diatur oleh keluarga masing-masing kelompok tani. Untuk menjamin keberhasilan hutan rakyat diperlukan penguatan kelembagaan diantara para kelompok tani, sehingga terbentuk aturan-aturan internal mengenai sistem pengelolaan hutan rakyat.

1.2 Tujuan Penelitian

Mengetahui sistem kelembagaan hutan rakyat. Sistem kelembagaan yang dimaksud seperti bentuk kesepakatan, aturan, pedoman, proses pengambilan keputusan, sistem tata nilai, dan kapasitas kelembagaan, yang berlokasi di Desa Buniwangi Kecamatan Pelabuhan Ratu, Sukabumi.

1.3 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: