Aspek Struktural Kelembagaan .1 Struktur Kelembagaan

Kegiatan pengelolaan lahan yang paling sedikit dilakukan oleh para petani adalah pembersihan lahan. Petani yang melakukan kegiatan pembersihan lahan sebelum penanaman sebesar 36,67. Petani yang tidak melakukan pembersihan lahan dikarenakan sibuk dengan pekerjaan lain, seperti berdagang. Seharusnya, pembersihan lahan dilakukan oleh setiap petani, untuk mengurangi daya saing penyerapan unsur hara dalam tanah. 5.2.1 Kendala dalam Pengelolaan Lahan Petani mengalami kendala dalam hal pengelolaan lahan, diantaranya terkait dengan kondisi lahan, pemeliharaan tanaman, ketersediaan air dan pupuk, serangan hama dan penyakit, kurangnya dana, sampai sulitnya akses menuju lokasi lahan milik. Petani Desa Buniwangi mengalami kendala utama yaitu kurangnya pupuk karena keterbatasan modal. Petani memerlukan koperasi simpan pinjam untuk membeli pupuk. Selain itu, petani dapat memanfaatkan kotoran ternak untuk dijadikan pupuk. 5.2.2 Upaya yang Dilakukan Petani meminjam kepada orang terdekat, dalam hal kurangnya pupuk dan modal. Sedangkan dalam penanganan penyakit, petani melakukan penjarangan. Penyakit yang sering terjadi yaitu jamur akar pada tanaman karet. Penyakit ini menular kepada pohon lain karena dapat menyebabkan tanaman lain mati. Namun ada sebagian petani yang tidak melakukan penjarangan dikarenakan sibuk dengan pekerjaan lain, seperti berdagang. Petani memerlukan obat untuk mengatasi penyakit jamur akar pada tanaman karet. Petani sudah melaporkan masalah penyakit ini kepada Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Pelabuhan Ratu. Namun, petani belum mendapatkan obat tersebut. Dinas Kehutanan dan Perkebunan seharusnya bertindak cepat untuk mengurangi angka kematian tanaman karet. 5.3 Aspek Struktural Kelembagaan 5.3.1 Struktur Kelembagaan Struktur kelembagaan memiliki fungsi internal maupun eksternal untuk mencapai tujuan bersama. Struktur kelembagaan menyediakan kejelasan bagian- bagian pekerjaan dalam aktifitas kelembagaan. Fungsi internal kelembagaan menjadi pedoman bagi anggotanya dalam bertindak. Sedangkan fungsi eksternal kelembagaan menjelaskan tentang bagaimana dan siapa yang akan berhubungan dengan pihak luar. Desa Buniwangi memiliki 3 tiga kelompok tani, yaitu: Mandiri Wangi, Manggu Jaya, dan Jayanti Sejahtera. Luas cakupan kelompok tani tersebut adalah: Tabel 2. Luas cakupan wilayah kelompok tani No. Kelompok Tani Luas Lahan Ha Jumlah Anggota orang 1.

2. 3.

Mandiri Wangi Manggu Jaya Jayanti Sejahtera 25 25 20 30 30 30 Sumber: Hasil wawancara dengan responden ketua kelompok tani Kelompok tani Desa Buniwangi memiliki batasan wilayah. Kelompok tani Mandiri Wangi dan Manggu Jaya memiliki cakupan wilayah 25 ha dengan jumlah anggota 30 orang, dengan rata-rata kepemilikan lahan anggotanya seluas 0,83 haorang. Sedangkan kelompok tani Jayanti Sejahtera memiliki cakupan wilayah kelembagaan 20 ha dengan jumlah anggota 30 orang, dengan rata-rata kepemilikan lahan anggotanya seluas 0,67 haorang. Kelompok tani Jayanti Sejahtera dapat berkerja lebih baik, dilihat dari luas lahan yang lebih sedikit dengan jumlah anggota yang sama dengan dua kelompok tani lainnya. Pada umumnya struktur kelembagaan yang dibentuk terdiri dari struktur inti, yaitu: 1. Ketua, sebagai pemimpin yang mengkoordinir seluruh anggota bawahannya. 2. Sekretaris, sebagai pencatat agenda harian maupun kegiatan-kegiatan yang dilakukan kelompok tani sekaligus tangan kanan ketua. 3. Bendahara, sebagai pengelola keluar masuknya dana yang dibutuhkan oleh kelompok. Namun demikian, ada 1 satu kelompok tani yaitu kelompok tani Mandiri Wangi yang mencantumkan bidang lain diluar struktur inti seperti: 1. Seksi hama dan penyakit 2. Seksi penanaman 3. Seksi keamanan 4. Seksi pembagian hasil 5. Seksi peralatan 6. Seksi teknik dan budidaya 7. Seksi pemasaran Tabel 3. Struktur kelembagaan kelompok tani No. Kelompok Tani Struktur Kelembagaan

1. Mandiri Wangi

Ketua Sekretaris Bendahara Seksi hama dan penyakit Seksi penanaman Seksi keamanan Seksi pembagian hasil Seksi peralatan Seksi teknik dan budidaya Seksi pemasaran

2. Manggu Jaya

Ketua Sekretaris Bendahara

3. Jayanti Sejahtera

Ketua Sekretaris Bendahara Kelompok tani Mandiri Wangi lebih maju dibandingkan kelompok tani Manggu Jaya dan Jayanti Sejahtera, dilihat dari struktur kelembagaan yang ada. Struktur kelembagaan tidak memberikan pengaruh terhadap kesejahteraan petani. Struktur kelembagaan mempermudah pekerjaan petani, sehingga tujuan bersama dapat cepat tercapai. Struktur kelembagaan pada dasarnya menyesuaikan dengan kebutuhan yang dirasakan oleh kelompok tani. Struktur kelembagaan berkaitan dengan efektifitas pelaksanaan aktivitas yang dilakukan oleh kelompok tani tersebut. 5.3.2 Tujuan Lembaga Pada hakekatnya setiap lembaga itu memiliki tujuan, karena suatu lembaga lahir dan dibangun karena adanya tujuan. Lembaga akan tetap eksis sepanjang masih mampu mewujudkan tujuan tersebut. Apabila suatu lembaga tidak mampu lagi mewujudkan tujuan yang ingin dicapainya, maka dapat disepakati untuk dibentuk lembaga baru atau tidak sama sekali. Kelompok tani memiliki tujuan lebih mengutamakan kelompok. Kelompok tani Desa Buniwangi memiliki tujuan yang sama, yaitu meningkatkan kesejahteraan anggota. Anggota dapat berkontribusi lebih dalam kelompok dikarenakan kesamaan tujuan tersebut. Beberapa anggota kelompok tani merasakan bahwa tujuan yang dimiliki belum tercapai. Dikarenakan, petani tidak mendapatkan hasil untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sehingga, petani mencari pekerjaan lain, seperti buruh dan berdagang. 5.3.3 Keanggotaan Setiap kelembagaan memiliki anggota. Anggota merupakan syarat wajib yang harus dimiliki oleh suatu kelembagaan. Keberadaan anggota sebagai pengakuan atau legalitas kelembagaan tersebut. Kondisi anggota sangat menentukan kinerja kelembagaan tersebut. Tabel 4. Pola seleksi anggota No. Kelompok Tani Pola Seleksi Anggota

1. 2.

3. Mandiri Wangi

Manggu Jaya Jayanti Sejahtera Tidak bebas Tidak bebas Tidak bebas Sumber: Hasil wawancara dengan responden ketua kelompok tani Tabel 5. Pihak yang memutuskan seleksi anggota No. Kelompok Tani Pihak Yang Memutuskan Seleksi Anggota

1. 2.

3. Mandiri Wangi

Manggu Jaya Jayanti Sejahtera Pihak kelompok tani Pihak kelompok tani Pihak kelompok tani Sumber: Hasil wawancara dengan responden ketua kelompok tani Kelompok tani Desa Buniwangi termasuk bersifat tidak bebas, terbatas, dan tertutup dalam hal pola seleksi anggota. Calon anggota harus memiliki lahan pribadi yang diperuntukkan untuk tanaman kayu. Kelompok yang memutuskan seleksi anggota. Semua kelompok tani menyatakan rasa kesetiaan anggota cukup tinggi. Rasa kesetiaan ini terlihat dari partisipasi anggota saat diadakan pertemuan. Tabel 6. Tingkat kesetiaan dan pengabdian anggota No. Kelompok Tani Tingkat Kesetiaan dan Pengabdian Anggota

1. 2.

3. Mandiri Wangi

Manggu Jaya Jayanti Sejahtera Tinggi Tinggi Tinggi Sumber: Hasil wawancara dengan responden ketua kelompok tani Anggota yang datang apabila diadakan pertemuan kelompok lebih dari 50, baik pada saat penyuluhan maupun rapat anggota. Anggota yang tidak dapat menghadiri pertemuan, biasanya diwakili oleh salah satu anggota keluarga atau izin untuk tidak menghadiri pertemuan kelompok. Pertemuan yang rutin dapat dijadikan sarana untuk mengikat komitmen para anggotanya. Kelompok tani Desa Buniwangi menyatakan pertemuan kelompok bersifat rutin atau tetap. Mereka mengagendakan pertemuan 1 satu bulan 2 dua kali. Apabila kelompok memerlukan lebih banyak pertemuan, maka dapat diadakan pertemuan tambahan. Pertemuan disini membahas permasalahan-permasalahan yang dialami petani, penyuluhan ataupun diskusi mengenai program-program yang akan dilaksanakan. Seluruh responden menyatakan bahwa jumlah anggota yang terlibat cukup tinggi dan melibatkan banyak anggota. Artinya seluruh anggota memiliki kesempatan yang sama untuk memutuskan sesuatu yang berkaitan dengan kelangsungan kinerja kelompoknya. 5.3.4 Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan suatu yang penting dalam kelembagaan karena merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan kelembagaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Kepemimpinan yang baik dapat mereduksi sistem yang kurang baik. Seluruh responden kelompok tani menyatakan pemimpin kelompok dipilih berdasarkan kemampuan atau keprofesionalan yang dimiliki. Pemimpin tidak dipilih secara asal melainkan harus di uji terlebih dahulu, seperti diadakannya tanya jawab. Dengan demikian, seorang pemimpin kelompok tani pada dasarnya sudah dibekali dengan pengalaman dan kemampuan yang lebih dibanding anggotanya yang lain dalam hal kepemimpinan. Tabel 7. Landasan penetapan pemimpin No. Kelompok Tani Landasan Penetapan Pemimpin

1. 2.

3. Mandiri Wangi

Manggu Jaya Jayanti Sejahtera Keprofesionalan Keprofesionalan Keprofesionalan Sumber: Hasil wawancara dengan responden ketua kelompok tani Gaya kepemimpinan yang diterapkan kelompok tani adalah demokratis. Gaya kepemimpinan ini sangat memperhatikan penyampaian pendapat setiap anggotanya. Proses pengambilan keputusan dilakukan melalui musyawarah. Dengan demikian setiap anggota memiliki hak yang sama untuk menyampaikan pendapat mereka. Kelompok tani Desa Buniwangi menetapkan masa jabatan ketua selama 5 lima tahun. Ketua dapat diganti apabila mengundurkan diri atau kesepakatan sebagian besar anggota yang menginginkan ketua kelompok mundur dari jabatannya. Kemampuan kepemimpinan ketua kelompok tani berdampak terhadap perkembangan kelompok tani di masa yang akan datang. Semakin tinggi tingkat keprofesionalan ketua kelompok tani, maka perkembangan kelompok tani di masa yang akan datang akan semakin baik. 5.4 Aspek Kultural Kelembagaan 5.4.1 Sistem Tata Nilai