Kesimpulan KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Proporsi pengunjung domestik terbesar berasal dari Bandung yaitu 40 dan Jakarta 31. Perbandingan jumlah pengunjung laki-laki dan perempuan tidak terlalu jauh perbedaan jumlahnya, persentase untuk pengunjung laki-laki yaitu 54 dan persentase pengunjung perempuan yaitu 46. Sebagian besar pengunjung TWA Gunung Tangkuban Parahu berasal kelompok umur 15 19 tahun yaitu 40. Sebagian besar pengunjung yang datang ke TWA Gunung Tangkuban Parahu berprofesi sebagai pelajar yaitu 38. Pengunjung TWA Gunung Tangkuban Parahu di dominasi pengunjung dengan tingkat pendapatan Rp 1.000.000 yaitu 49. 2. Analisis regresi sederhana antara jumlah kunjungan per 1000 penduduk per tahun Y dengan rata-rata biaya perjalanan X diperoleh persamaan permintaan rekreasi TWA Gunung Tangkuban Parahu sebagai berikut: = 63.2 0.000214 . Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan biaya rata-rata perjalanan sebesar satu satuan Rp. 100000 akan menurunkan permintaan rekreasijumlah kunjungan Y sebanyak 21,4 dengan R 2 = 0.565 dan nyata pada selang kepercayaan 95 3. Surplus konsumen berbanding terbalik dengan peningkatan harga tiket masuk, surplus konsumen akan maksimum ketika harga tiket masuk sama dengan nol yang berarti tidak ada penerimaan pendapatan bagi pihak pengelola. Agar pengelola mendapatkan penerimaan dan pengunjung tetap mendapatkan surplus konsumen maka ditetapkan harga tiket optimum, yaitu Rp 71.500 per orang atau naik sebesar Rp 58.500 dari harga sekarang yaitu Rp 13.000 per orang. 4. Nilai Manfaat Ekonomi TWA Gunung Tangkuban Parahu adalah Rp 65.389.367.111 per tahun yang menggambarkan nilai daya tarik wisata yang didukung dengan ketersediaan sarana dan prasarana wisata yang didukung dengan ketersediaan sarana dan prasarana wisata di kawasan wisata tersebut. Serta surplus konsumen sebesar Rp 29.454.488.235tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengunjung membayar biaya perjalanan pada harga marjinalnya di bawah harga rata-rata.

6.2. Saran