Karakteristik Fasilitator
Beberapa karakteristik fasilitator yang diamati pada penelitian ini adalah
1 pengalaman menjadi fasilitator, 2 Pengetahuan tentang tugas – tugas
fasilitator yang terdiri dari pengetahuan nonteknis dan pengetahuan teknis, dan 3 Pendidikan non formal fasilitator yang pernah di ikuti dasar fasilitator dan
pelatihan madiya atau lanjutan. Hasil penelitian mengenai karakteristik fasilitator disajikan dalam Tabel 9.
Tabel 9. Tingkatan dan persentase fasilitator menurut karakteristik program
PNPM Mandiri Perkotaan Bandar Lampung Karakteristik
Fasilitator Tingkatan
Jumlah Pengalaman
Rendah ≤ 2 bulan
16 42,2
Sedang 2 x ≤ 6 bulan
13 34,2
Tinggi 6 bulan 9
23,6
Jumlah 38
100
Pengetahuan Rendah
≤ 1 jamminggu 7
18,4
nonteknis Sedang 1 x
≤3 jamminggu 22
57,8 Tinggi 3 jamminggu
9 23,8
Jumlah 38
100
Pengetahuan Rendah
≤ 1 jamminggu 2
5,3
Teknis Sedang 1 x
≤ 3 jamminggu 17
44,7 Tinggi 3 jamminggu
19 50.0
Jumlah 38
100
Pendidikan non formal Rendah ≤ 5 hari
3 7,8
Pelatihan dasar Sedang 5 x
≤ 6 hari
9 23,6
Tinggi 6 hari 26
68,6
Jumlah 38
100
1. Pengalaman
Pengalaman yang dimiliki fasilitator sebagai pemimpin atau fasilitator dalam kelompok binaan mempengaruhi kompetensi sesama fasilitator dalam
program PNPM Mandiri Perkotaan, semakin tinggi pengalaman fasilitator maka dapat dikatakan memiliki pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap yang
baik dalam menciptakan hak, kebebasan dan akses yang sama dengan kelompok binaan untuk menyelesaikan masalah kelompok pada program PNPM Mandiri
Perkotaan. Pengalaman fasilitator dalam program pemberdayaan masyarakat pada
lokasi penelitian ini diperoleh 16 fasilitator memiliki pengalaman kurang dari 2
bulan dengan kisaran porsentase 42,2 , artinya separuh dari jumlah fasilitator memiliki pengalaman yang rendah. Secara umum seluruh fasilitator memiliki
pengalaman sebagai fasilitator kelompok binaan sebelum adanya program PNPM Mandiri Perkotaan. Hal ini menunjukan bahwa dilihat dari lamanya mereka
memiliki pengalaman, fasilitator tersebut memiliki kemampuan relatif cukup baik.
2. Pengetahuan
Pengetahuan yang dimiliki fasilitator tentang tugas dan peran, serta aktivitas komunikasi dalam menciptakan partisipasi untuk mensukseskan kegiatan
bersama kelompok binaan akan mempengaruhi perilaku komunikasi partisipatif fasilitator pada program PNPM Mandiri Perkotaan.
Pengetahuan yang dimiliki fasilitator dalam penelitian ini terdiri dari pengetahuan nonteknis dan pengetahuan teknis. Dalam mempelajari dan mencari
referensi-referensi tambahan tentang pengembangan kapasitas diri fasiltator pada PNPM Mandiri Perkotaan di lokasi penelitian ini, diperoleh 22 fasilitator memiliki
tingkatan sedang antara satu sampai tiga jam dalam seminggu untuk membaca literatur yang berkaitan dengan pengembangan kapasitas diri, dengan persentase
57,8. Berdasarkan data yang diperoleh, fasilitator kurang maksimal dalam meluangkan waktunya untuk membaca literatur yang berkaitan dengan
pengembangan kapasitas diri, hal ini dikarenakan fasilitator memiliki kesibukan lain selain menjadi fasilitator.
Fasilitator harus mampu menguasai kemampuan teknis seperti pembuatan proposal yang digunakan untuk perencanaan pembangunan infrastruktur dan
kegiatan perekonomian, karena fasilitator harus membina kelompok dalam pembuatan proposal tersebut. Sebesar 50 fasilitator memiliki tingkat
pengetahuan teknis yang tinggi dalam kelompok binaan. Pengetahuan ini diperoleh melalui mempelajari dan mencari referensi-referensi tambahan tentang
tugas-tugas teknis pada program pemberdayaan masyarakat program PNPM Mandiri Perkotaan lebih dari 3 jamminggu.
Secara umum seluruh sampel fasilitator memiliki waktu untuk meningkatkan pengetahuanya sebagai fasilitator kelompok binaan pada program
PNPM Mandiri Perkotaan. Pengetahuan fasilitator yang ditunjukan dalam lamanya membaca referensi menggambarkan cukup banyaknya pengetahuan,