pemeliharaan hasil-hasil yang telah dicapai. Untuk mendukung rangkaian kegiatan tersebut, disediakan dana pendukung kegiatan pembelajaran
masyarakat, pengembangan relawan dan operasional pendamping masyarakat, fasilitator, pengembangan kapasitas, mediasi dan advokasi.
Peran fasilitator terutama pada saat awal pemberdayaan, sedangkan relawan masyarakat adalah yang utama sebagai motor penggerak
masyarakat di wilayahnya. 2.
Bantuan langsung masyarakat: adalah dana stimulan keswadayaan yang diberikan kepada kelompok masyarakat untuk membiayai sebagian
kegiatan yang direncanakan oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan, terutama masyarakat miskin.
Gambar 2. Realisasi PNPM berupa pembuatan Drum air MCK dan Kavling Sumber : Hasil Monitoring dan Evaluasi tahun 2009
3. Peningkatan kapasitas pemerintahan dan pelaku lokal: adalah serangkaian
kegiatan untuk meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan pelaku lokal kelompok peduli lainnya agar mampu menciptakan kondisi yang
kondusif dan sinergi positif bagi masyarakat terutama kelompok miskin dalam menyelenggarakan hidupnya secara layak. Kegiatan yang dimaksud
antara lain seminar, pelatihan. lokakarya, kunjungan lapangan secara selektif dan sebaginya.
Pelaksanaan PNPM Mandiri di Kota Bandar Lampung sampai dengan tahun 2009 telah tersebar di 83 kelurahan. Jumlah ini hanyalah jumlah kelurahan
yang telah menyerap dana dari PNPM Mandiri dan telah merealisasikan kegiatan yang telah dibuat selama tahun 2007-2009. Kucuran dana PNPM telah diberikan
dalam dua tahapan, yakni tahap I untuk 50 kelurahan dan tahap II untuk 33 kelurahan.
4. Organisasi Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan
Di tingkat Kota Kabupaten dikoordinasikan langsung oleh WalikotaBupati setempat melalui Bapeda KotaKabupaten dengan menunjuk Tim
Koordinasi Pelaksanaan PNPM TKPP. PemkotKab dibantu oleh Satker Kota Kabupaten yang diangkat Menteri PU atas usulan Bupati Walikota. TKPKD kota
kabupaten dalam PNPM Mandiri Perkotaan berperan mengkoordinasikan TKPP dari berbagai program penanggulangan kemiskinan. Pelaksanaan dan
pengendalian kegiatan ditingkat Kota Kabupaten akan dilakukan oleh Koordinator kota Korkot, yang dibantu beberapa asisiten Korkot di bidang
manajemen keuangan, teknikinfrastruktur, management data dan penataan ruang.
Karakteristik Fasilitator
Beberapa karakteristik fasilitator yang diamati pada penelitian ini adalah
1 pengalaman menjadi fasilitator, 2 Pengetahuan tentang tugas – tugas
fasilitator yang terdiri dari pengetahuan nonteknis dan pengetahuan teknis, dan 3 Pendidikan non formal fasilitator yang pernah di ikuti dasar fasilitator dan
pelatihan madiya atau lanjutan. Hasil penelitian mengenai karakteristik fasilitator disajikan dalam Tabel 9.
Tabel 9. Tingkatan dan persentase fasilitator menurut karakteristik program
PNPM Mandiri Perkotaan Bandar Lampung Karakteristik
Fasilitator Tingkatan
Jumlah Pengalaman
Rendah ≤ 2 bulan
16 42,2
Sedang 2 x ≤ 6 bulan
13 34,2
Tinggi 6 bulan 9
23,6
Jumlah 38
100
Pengetahuan Rendah
≤ 1 jamminggu 7
18,4
nonteknis Sedang 1 x
≤3 jamminggu 22
57,8 Tinggi 3 jamminggu
9 23,8
Jumlah 38
100
Pengetahuan Rendah
≤ 1 jamminggu 2
5,3
Teknis Sedang 1 x
≤ 3 jamminggu 17
44,7 Tinggi 3 jamminggu
19 50.0
Jumlah 38
100
Pendidikan non formal Rendah ≤ 5 hari
3 7,8
Pelatihan dasar Sedang 5 x
≤ 6 hari
9 23,6
Tinggi 6 hari 26
68,6
Jumlah 38
100
1. Pengalaman
Pengalaman yang dimiliki fasilitator sebagai pemimpin atau fasilitator dalam kelompok binaan mempengaruhi kompetensi sesama fasilitator dalam
program PNPM Mandiri Perkotaan, semakin tinggi pengalaman fasilitator maka dapat dikatakan memiliki pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap yang
baik dalam menciptakan hak, kebebasan dan akses yang sama dengan kelompok binaan untuk menyelesaikan masalah kelompok pada program PNPM Mandiri
Perkotaan. Pengalaman fasilitator dalam program pemberdayaan masyarakat pada
lokasi penelitian ini diperoleh 16 fasilitator memiliki pengalaman kurang dari 2