Hubungan antara pengetahuan nonteknis terhadap perilaku komunikasi partisipatif fasilitator.

nonteknis tinggi memiliki perilaku komunikasi yang tinggi. Berdasarkan angka tersebut dapat dikatakan variabel pengetahuan nonteknis memiliki hubungan terhadap perilaku komunikasi partisipatif. Semakin tinggi pengetahuan teknis yang dimiliki fasilitator, memiliki kecenderungan semakin tinggi perilaku komunikasi partisipatifnya, sebaliknya semakin rendah pengetahuan teknis yang dimiliki fasilitator, memiliki kecenderungan semakin rendah perilaku komunikasi partispatifnya. Untuk mengetahui tingkat hubungan antara variabel pengetahuan nonteknis terhadap variabel perilaku komunikasi partisipatif dilakukan pengujian statistik dengan menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil analisis tesebut disajikan pada tabel 16. Tabel 16. Koefisien korelasi r antara pengetahuan nonteknis dan perilaku komunikasi partisipatif fasilitator Karakteristik fasilitator Perilaku komunikasi partisipatif fasilitator Pengetahuan nonteknis r Sig 0.330 0.043 Keterangan: nyata pada α = 0,05 Berdasarkan hasil analisis statistik pada tabel 16, variabel pengetahuan nonteknis berhubungan nyata positif terhadap perilaku komunikasi partisipatif dengan nilai signifikansi sebesar 0.043 pada alpha 5. Hubungan nyata positif ini menunjukan semakin tinggi pengetahuan nonteknis fasilitator, memiliki kecenderungan perilaku komunikasi partisipatif fasilitator semakin tinggi, sebaliknya semakin rendah pengetahuan nonteknis fasilitator, memilki kecenderungan perilaku komunikasi partisipatif rendah. Hubungan nyata positif ini dikarenakan fasilitator memiliki Pengetahuan nonteknis yang baik untuk menciptakan perilaku komunikasi partisipatif. Dengan pengetahuan tersebut dapat dengan mudah diterapkan pada PNPM Mandiri. Berdasarkan data yang didapatkan, Pengetahuan tersebut diperoleh melalui membaca dan mempelajari pengetahuan-pengetahuan nonteknis melalui literatur yang dimiliki, seperti tugas fasilitator dalam menciptakan partisipasi kelompok, kepemimpinan dalam kelompok atau pengetahuan lainnya yang berkaitan dengan tugas fasilitator. Hubungan antara variabel pengetahuan nonteknis dengan variabel pemberian akses, dialog penyelesaian tugas kelompok, dialog pemeliharaan kelompok dan refleksi aksi, didapatkan hasil yang tersaji pada tabel 17. Tabel 17. Koefisien korelasi r antara pengetahuan nonteknis dan variabel perilaku komunikasi partisipatif fasilitator Karakteristik fasilitator Perilaku Komunikasi Partisipatif Failitator Pemberian akses Dialog tugas kelompok Dialog pemeliharan kelompok Refleksi aksi Pengetahuan nonteknis r Sig r Sig r Sig r Sig 0.355 0.029 0.304 0.063 0.334 0.041 0.324 0.047 Keterangan: nyata pada α = 0,05 Berdasarkan tabel 17, variabel pengetahuan nonteknis berhubungan nyata positif terhadap proses pemberian akses terhadap kelompok binaan dengan nilai signifikansi sebesar 0.029 pada alpha 5. Berdasarkan angka tersebut, dapat diartikan bahwa semakin tinggi pengetahuan nonteknis yang dimiliki fasilitator, memiliki kecenderungan semakin tinggi proses pemberian akses terhadap kelompok binaan, sebaliknya semakin rendah pengetahuan nonteknis yang dimiliki fasilitator, memiliki kecenderungan semakin rendah proses pemberian akses kelompok. Hubungan nyata positif tersebut dikarenakan fasilitator memiliki pengetahuan nonteknis yang berkaitan dengan pemberian akses. Berdasarkan data yang didapatkan, pengetahuan tersebut diperoleh melalui membaca dan mempelajari literatur-literatur yang berkaitan dengan tugas-tugas dalam memberikan akses kepada kelompok. Dengan pengetahuan tersebut, dapat dengan mudah diterapkan di kelompoknya, hal ini terlihat fasilitator melakukan sosialisasi mengenai kegiatan pembelajaran swadaya masyarakat kepada masyarakat miskin, memberi kesempatan kepada kelompok masyarakat miskin untuk bergabung dengan tim pemetaan sawadaya. Apabila dikaji berdasarkan tabel 17, dapat dikatakan bahwa variabel pengetahuan nonteknis berhubungan nyata positif terhadap proses dialog dalam memelihara keseimbangan kelompok binaan dengan nilai signifikansi sebesar 0.041 pada alpha 5. Hubungan nyata positif menjelaskan, semakin tinggi pengetahuan nonteknis yang dimiliki fasilitator memiliki kecenderungan proses dialog dalam memelihara kelompok semakin tinggi, sebaliknya semakin rendah pengetahuan nonteknis yang dimiliki memiliki kecenderungan proses dialog pemeliharaan kelompok semakin rendah. Hubungan nyata positif ini, dikarenakan fasilitator memiliki pengetahuan nonteknis dalam pemeliharaan kelompok, sehingga dapat diterapkan di kelompoknya pada PNPM Mandiri. Berdasarkan data yang didapatkan, pengetahuan tersebut diperoleh melalui membaca, mempelajari literatur-literatur pribadi maupun literatur PNPM, dan saling bertukar informasi sesama fasilitator yang berkaitan dengan kemampuan dalam memelihara keseimbangan kelompok. Dengan pengetahuan tersebut, dapat dengan mudah diterapkan di kelompoknya, hal ini terlihat fasilitator selalu menghargai proses dialog dengan mendengarkan setiap anggota kelompok berbicara, mendengarkan ide-ide yang diberikan anggota kelompok, serta membantu dalam memberikan saran-saran yang berkaitan dengan permasalahan pribadi anggota kelompok. Pada tabel 17, dapat dikatakan variabel pengetahuan nonteknis berhubungan nyata positif terhadap refleksi aksi dengan nilai signifikansi sebesar 0.047 pada alpha 5. Hubungan nyata positif menjelaskan, semakin tinggi pengetahuan nonteknis yang dimiliki fasilitator, memiliki kecenderungan proses refleksi aksi semakin tinggi, sebaliknya semakin rendah pengetahuan nonteknis yang dimiliki memiliki kecenderungan proses refleksi aksi semakin rendah. Hubungan nyata positif ini dikarenakan fasilitator memiliki pengetahuan nonteknis yang berkaitan dengan proses refleksi aksi. Berdasarkan data yang didapatkan, pengetahuan tersebut diperoleh dengan mempelajari literatur-literatur tambahan dan literatur pribadi mengenai kegiatan refleksi aksi. Hal ini terlihat dari literatur-literatur yang dimiliki faskel mengenai dasar-dasar dalam melakukan kegiatan pemetaan kemiskinan. Dengan pengetahuan tersebut, fasilitator dapat dengan mudah menerapkan dalam kelompok pada PNPM Mandiri.

3. Hubungan antara pengetahuan teknis terhadap perilaku komunikasi partisipatif fasilitator.

Pengetahuan teknis yang dimiliki fasilitator sebagai pemimpin, merupakan pengetahuan dan kemampuan dalam menguasai hal-hal teknis. Fasilitator sebagai pemimpin kelompok tidak cukup hanya memiliki kemampuan non teknis saja, tetapi juga harus memiliki kemampuan teknis. Dalam kegiatan PNPM selalu melibatkan hal-hal teknis, seperti pembuatan surat, proposal, kemampuan dalam pendataan keuangan, serta penyusunan kegiatan pembangunan infrastruktur atau yang berkaitan dengan administrasi kegiatan kelompok binaan. Untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel pengetahuan teknis terhadap variabel perilaku komunikasi partisipatif, dilakukan pengujian melalui tabulasi silang pada tabel 18. Tabel 18. Jumlah persentase fasilitator menurut pengetahuan teknis dan perilaku komunikasi partisipatif Perilaku Komunikasi Partisipatif Pengetahuan teknis Rendah Tinggi Rendah 61.6 18.8 Tinggi 38.4 81.2 Jumlah 100 100 Berdasarkan tabel 18, menunjukan bahwa sebesar 61.6 persen responden faskel yang memiliki pengetahuan teknis rendah, memiliki perilaku komunikasi partisipatif rendah, dan sebesar 81.2 responden faskel yang memiliki pengetahuan teknis tinggi memiliki perilaku komunikasi yang tinggi. Berdasarkan angka tersebut, dapat dikatakan, semakin tinggi pengetahuan teknis yang dimiliki fasilitator, maka memiliki kecenderungan semakin tinggi perilaku komunikasi partisipatifnya, sebaliknya semakin rendah pengetahuan teknis fasilitator, memiliki kecenderungan semakin rendah perilaku komunikasi partispatifnya. Untuk mengetahui tingkat hubungan antara variabel pengetahuan teknis terhadap variabel perilaku komunikasi partisipatif, dilakukan pengujian statistik dengan menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil uji analisis tersebut, tersaji pada tabel 19. Tabel 19. Koefisien korelasi r antara pengetahuan teknis dan perilaku komunikasi partisipatif fasilitator Karakterisrik fasilitator Perilaku komunikasi partisipatif fasilitator Pengetahuan teknis r Sig 0.431 0.007 Keterangan: sangat nyata pada α = 0,01 Berdasarkan tabel 19, dapat dikatakan variabel pengetahuan teknis dan variabel perilaku komunikasi partisipatif berhubungan sangat nyata positif dengan