Tingkat Konsumsi Oksigen Ikan Mas C. carpio L.

menit tersebut. Karbondioksida bereaksi dengan air akan menghasilkan asam karbonat H 2 CO 3 sehingga pH air menjadi turun Suryaningrum et al. 2006. Hasil pengujian kualitas air menunjukkan bahwa secara umum, ikan size 4 memiliki rata-rata nilai kelarutan oksigen DO yang paling tinggi dan paling sedikit menghasilkan buangan sisa metabolit CO 2 dan TAN disbanding dengan ikan size 5 dan size 6. Ikan mas size 4 juga menghasilkan SR yang terbesar yaitu 62,5 . Ikan dengan size terbaik yaitu size 4, selanjutnya digunakan sebagai bahan percobaan pada penelitian utama.

4.2 Tingkat Konsumsi Oksigen Ikan Mas C. carpio L.

Respirasi menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut dan peningkatan karbon dioksida pada media transportasi. Peningkatan konsentrasi karbon dioksida menyebabkan pH air menurun. Meningkatnya respirasi juga dapat meningkatkan eksresi ammonia Dobsikova et al. 2006. Tabel tingkat konsumsi ikan mas disajikan pada Tabel 4. Tabel 4 Tingkat konsumsi oksigen ikan mas selama simulasi Suhu o C Tingkat Konsumsi Oksigen mgO 2 kgjam 30` 60` 90` 120` Dingin 25-15 ± 0,25 21,89 ± 1,42 0,89 ± 0,23 0,56 ± 0,06 0,21 ± 0,04 Ruang 27 ± 0,24 23,31 ± 0,59 0,47 ± 0,11 0,14 ± 0,02 0,24 ± 0,17 Hangat 29-35 ± 0,21 23,40 ± 0,42 0,35 ± 0,23 0,46 ± 0,03 - Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai rata-rata tingkat konsumsi oksigen terbesar terdapat pada perlakuan suhu hangat menit ke-30 yaitu sebesar 23,40 ± 0,42 mgO 2 kgjam. Nilai tingkat konsumsi oksigen terkecil terdapat pada perlakuan suhu ruang menit ke-90 yaitu sebesar 0,14 ± 0,02 mgO 2 kgjam. Matinya seluruh ikan pada perlakuan suhu hangat menit ke-120 menyebabkan nilai konsumsi oksigen tidak ada. Kematian ini diakibatkan oleh meningkatnya metabolisme tubuh ikan pada suhu hangat yang menyebabkan ikan bergerak lebih agresif dibandingan dengan perlakuan suhu dingin dan suhu ruang, sehingga kandunngan oksigen terlarut pun lebih cepat menipis dan ikan pun mati lemas hipoksia. Adanya perbedaan suhu lingkungan akan menyebabkan tingkat aktivitas yang berbeda. Zooneveld et al. 1991 menyatakan bahwa perbedaan aktivitas tersebut menyebabkan perbedaan dalam kebutuhan energi dan akibatnya terdapat perbedaan dalam konsumsi oksigen. Davis Parker 1990 melaporkan bahwa semakin tinggi suhu maka metabolisme tubuh ikan akan semakin meningkat. Sulmartini et al. 2009 menyatakan pula bahwa peningkatan metabolisme dapat menyebabkan hipoksia pada ikan. Laju pengambilan oksigen ikan akan menurun jika kandungan oksigen dalam air berkurang. Proses fisiologis dalam ikan seperti tingkat respirasi, makan, metabolisme, pertumbuhan, perilaku, reproduksi, tingkat detoksifikasi, dan bioakumulasi dipengaruhi oleh suhu Fadhil et al. 2011.

4.3 Pengaruh Suhu Lingkungan terhadap Kualitas Air dan Tingkah Laku Ikan Mas C. carpio L.