Latar Belakang Perubahan Kondisi Fisiologis Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Transportasi biota hasil perairan berfungsi menghubungkan produsen produk perikanan dengan konsumen. Permintaan konsumen terhadap komoditas perikanan dalam bentuk hidup semakin besar dan berkembang, karena ikan hidup memiliki kesegaran yang masih prima. Perdagangan ikan dalam bentuk hidup selain menguntungkan konsumen, juga dapat menguntungkan pedagang karena harganya bisa mencapai tiga hingga empat kali harga ikan mati Suparno et al. 1994. Imanto 2008 menyatakan pula bahwa transportasi ikan hidup sangat penting bagi perdagangan ikan karena dapat meningkatkan nilai jual yang lebih tinggi dan meningkatkan nilai hasil usaha. Ikan mas Cyprinus carpio L. tergolong ikan ekonomis penting karena ikan ini digemari oleh masyarakat. Produksi ikan mas ditargetkan akan meningkat dari 280.000 ton 2011 menjadi 380.000 ton di tahun 2012 KKP 2012. Optimisme peningkatan produksi ikan mas ini dikarenakan telah ditemukannya vaksin bagi virus KHV yang menyerang ikan mas. Nugroho Wahyudi 1991 menyatakan pula bahwa ikan mas merupakan salah satu dari 10 jenis ikan budidaya air tawar penting yang dapat dibudidayakan di Indonesia. Ikan mas merupakan ikan air tawar yang biasa dijual dalam keadaan hidup. Teknik transportasi ikan hidup yang dapat menjamin ikan sampai kepada konsumen dalam keadaan tetap hidup sangat dibutuhkan. Teknik transportasi ikan mas hidup yang biasa digunakan masyarakat adalah sistem basah tertutup dengan kantong plastik dan sistem basah terbuka dengan drum plastik atau wadah blong. Upaya meningkatkan kepadatan ikan dengan mengurangi jumlah air telah dilakukan. Upaya tersebut masih belum diikuti dengan upaya peningkatan ketahanan hidup ikan dan kajian fisiologis ikan sehingga masih banyak masalah yang dihadapi. Suhu merupakan salah satu faktor fisik yang berpengaruh terhadap proses fisiologis ikan. Rachmawati et al. 2010 melaporkan bahwa suhu merupakan salah satu sumber stres yang dapat mempengaruhi perubahan fisiologis tubuh ikan. Ketidaksesuaian suhu tempat ikan hidup lingkungan akan mengakibatkan pertumbuhan ikan lambat dan dapat berakibat pada kematian ikan. Kajian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu lingkungan terhadap fisiologis ikan mas. Informasi dasar tentang sifat fisiologis ikan mas pada suhu berbeda yaitu suhu dingin, ruang, dan hangat sangat diperlukan terutama mengeanai metabolismenya tingkat konsumsi oksigen dan produksi metabolit. Sulmartini et al. 2009 menyatakan bahwa salah satu kendala dalam transportasi ikan mas adalah sifat ikan mas yang memiliki metabolisme yang tinggi. Perhitungan respon stres kadar glukosa darah, serta aktivitas gerak fisik ikan mas juga perlu dilakukan.

1.2 Tujuan