Derajat Keasaman pH Oksigen Terlarut DO Karbondioksida CO

ataupun suhu rendah yang mendadak dapat meningkatkan jumlah sel darah putih pada ikan mas. Proses fisiologis dalam ikan yaitu tingkat respirasi, makan, metabolisme, pertumbuhan, perilaku, reproduksi dan tingkat detoksifikasi dan bioakumulasi dipengaruhi oleh suhu Fadhil et al. 2011. Setiap ikan memiliki rentang suhu yang optimal bagi pertumbuhannya. Ikan yang hidup di lingkungan lebih hangat memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih cepat tetapi cenderung memiliki jangka hidup yang lebih pendek daripada ikan pada lingkungan air dingin. Suhu air yang tinggi dapat meningkatkan sistem metabolisme tubuh ikan sehingga konsumsi pakan meningkat Kausar Salim 2006. Meningkatnya suhu dapat meningkatkan aktivitas enzim pencernaan yang dapat mempercepat pencernaan nutrisi sehingga dapat meningkatkan hasil buangan Shcherbina Kazlauskene 1971.

2.3 Derajat Keasaman pH

Derajat keasaman atau pH merupakan salah satu parameter kimia perairan yang memiliki pengaruh besar terhadap organisme yang hidup di dalamnya. Nilai pH akan mempengaruhi pertumbuhan ikan. Kisaran pH yang cocok untuk kehidupan ikan adalah 6,5-9. Batas terendah yang menyebabkan kematian ikan adalah pH 4 dan tertinggi pada pH 11 Boyd 1990. Perairan dengan kisaran pH 4-6 mengakibatkan pertumbuhan lambat bagi ikan budidaya Boyd 1990. Nilai pH suatu perairan dapat mempengaruhi fungsi fisiologis normal organisme air, termasuk pertukaran ion dengan air dan respirasi EIFAC 1969.

2.4 Oksigen Terlarut DO

Jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk pernafasan biota budidaya tergantung ukuran, suhu dan tingkat aktivitasnya dengan batas minimum adalah 3 ppm. Kandungan oksigen di dalam air dianggap optimum bagi budidaya biota air adalah 4-10 ppm, tergantung jenisnya. Laju respirasi terlihat tetap pada batas kelarutan oksigen antara 3-4 ppm pada suhu 20-30 o C Ghufran Kordi 2007. Ernest 2000 ikan mas dapat bertahan hidup pada konsentrasi DO minimum sebesar 2 mgL. Doudoroff dan Shumway 1970 menyatakan bahwa kebutuhan minimum oksigen untuk ikan mas C. carpio adalah 0,2-2,8 mgL. Boyd 1990 menjelaskan juga bahwa kandungan DO kurang dari 1 mgL dapat menyebabkan lethal atau menyebabkan kematian dalam beberapa jam.

2.5 Karbondioksida CO

2 Sumber utama CO 2 dalam perairan dapat berasal dari hasil respirasi organisme perairan. Lamanya waktu transportasi berbanding lurus dengan tingginya eksresi CO 2 yang dihasilkan. Kepadatan yang tinggi juga akan menghasilkan eksresi CO 2 yang lebih tinggi. Karbondioksida bereaksi dengan air akan menghasilkan asam karbonat H 2 CO 3 Suryaningrum et al. 2006. Berikut ini adalah reaksi terbentuknya asam karbonat menurut William Robert 1992 : H 2 O + CO 2 = H 2 CO 3 = H + + HCO 3 - Tingkat aktivitas dan stres ikan juga mempengaruhi kadar CO 2 dalam air terkait tingkat respirasinya. Hal tersebut dikarenakan CO 2 dihasilkan sebagai oksidasi senyawa organik yang berasal dari makanan selama proses respirasi Suryaningrum et al. 2006. Ketika ikan ditebar sangat banyak atau pada kepadatan tinggi, konsentrasi CO 2 dapat menjadi tinggi sebagai hasil dari respirasi. CO 2 bebas yang dilepaskan selama respirasi akan berekasi dengan air sehingga menghasilkan asam karbonat H 2 CO 3 yang dapat menurunkan pH air William Robert 1992.

2.6 Total Amonia Nitrogen TAN