Kesimpulan dan Saran Analisis Sensitivitas

IV-49 b. å Î = J j j p x 3.6 Fungsi pembatas 3.6 menetapkan bahwa adanya pembatasan banyaknya fasilitas pada daerah penempatan. c. 3.7 d. 3.8 Fungsi pembatas 3.7 dan 3.8 menetapkan bahwa suatu keputusan untuk penempatan lokasi tersebut dipilih atau tidak sebagai pemenuhan titik-titik permintaan. = i h demand atau permintaan pada titik i = p banyaknya fasilitas untuk penentuan lokasi Untuk j = 1, 2, 3, ..., n Untuk i = 1, 2, 3, ..., m dengan

3.14 Kesimpulan dan Saran

Dalam bab kesimpulan dan saran ini, peneliti menyimpulkan hasil analisis yang dilakukan serta memberikan saran–saran untuk perbaikan dan penelitian lebih lanjut . { } J j x j Î Î 1 , { } I i z i Î Î 1 , î í ì = tidak jika j halte oleh terlayani i permintaan titik jika 1 i z î í ì = tidak jika j titik pada an dialokasik halte jika 1 j x i N j Î IV-50

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data

Tahap ini dilakukan pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data sekunder diperoleh dari instansi terkait, yaitu Bapeda Surakarta, Dinas Pariwisata Surakarta dan Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Surakarta.

4.1.1 Data Lokasi Bangkitan Terbesar

Data lokasi bangkitan didapat dari perjalananpergerakan orang. Perjalananpergerakan terbentuk karena adanya aktivitas yang dilakukan, bukan di tempat tinggal sehingga pola sebaran tata guna lahan suatu kota akan sangat mempengaruhi pola perjalanan orang. Dalam hal ini pola penyebaran spasial yang sangat berperan adalah sebaran spasial dari daerah industri, perkantoran, dan pemukian. Pola sebaran spasial dari ketiga jenis tata guna lahan ini sangat berperan dalam menentukan pola perjalanan orang, terutama perjalanan dengan maksud bekerja.

g. Tempat kerja

Salah satu pola aktivitas yang mendorong penduduk untuk melakukan pergerakan adalah aktivitas bekerja. Untuk aktivitas bekerja, lokasi yang diidentifikasi adalah kantor pemerintahan dan kawasan pabrik. Hal ini diasumsikan bahwa pada kantor swasta, pekerja lebih banyak menggunakan kendaraan pribadi. Industri kecil juga tidak dimasukkan ke dalam aktivitas bekerja yang mendorong pekerja untuk melakukan pergerakan. Hal ini karena disumsikan bahwa pekerja adalah penduduk di sekitar industri kecil tersebut sehingga tidak memerlukan sarana bus sebagai alat transportasi untuk menjangkau tempat bekerja. Peta tata guna lahan untuk industri dapat dilihat pada gambar 4.1. Sedangkan peta tata guna lahan untuk kantor tidak diperoleh dari Bapeda sehingga untuk mengetahui lokasi perkantoran dilakukan observasi secara langsung di lapangan.