Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas

44 Berdasarkan tabel 4.5 maka kita dapat melihat hasil besaran korelasi antar variabel dependen tampak bahwa hanya variabel Dana Alokasi Umum yang mempunyai korelasi cukup tinggi dengan variabel Pendapatan Asli Daerah dengan tingkat korelasi - 0,534 atau sekitar 53,4 . Oleh karena korelasi ini masih dibawah 95 , maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas

4.3.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada runtut waktu time series karena “gangguan” pada seseorang individukelompok yang sama pada periode berikutnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Autokorelasi dapat diketahui dengan melihat besaran Dubrin-Watson D-W sebagai berikut: • angka D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif. • angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi. • angka D-W di atas +2, berarti ada autokorelasi negative. 45 Tabel 4.6 Uji Statistik Durbin-Watson Diolah oleh penulis 2015 Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa nilai Dubrin-Watson sebesar 0,931. Hal tersebut mengindikasikan bahwa dalam penelitian ini bebas dari autokorelasi karena masih dalam kisaran nilai -2 dan 2.

4.3.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Grafik Plot pada gambar 4.3 menunjukkan tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,468 ,219 ,175 ,10607 ,931 46 Diolah oleh penulis 2015 Gambar 4.3 Grafik Scatterplot 4.4 Hasil Pengujian Hipotesis 4.4.1 Koefisien Determinasi R

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 40 75

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS, DAN BELANJA MODAL Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi(Studi Empiris di Kabupaten/Kota Eks Karesid

1 2 16

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DAN DANA ALOKASI UMUM Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dan Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Modal (Studi Empiris Di Kota/Kabupaten Yogyakarta).

0 0 15

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DAN DANA ALOKASI UMUM Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dan Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Modal (Studi Empiris Di Kota/Kabupaten Yogyakarta).

0 0 16

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 0 10

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 0 8

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 0 22

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 2 2

SKRIPSI PENGARUH BELANJA MODAL, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PADA KABUPATEN DAN KOTA DI SUMATERA UTARA

0 0 10