Uji Multikolinearitas Uji Asumsi Klasik

41 normal. Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada tabel 4.2. Berdasarkan output SPSS di bawah ini terlihat bahwa nilai asymp sig 2- tailed adalah 0,711 dan di atas nilai signifikan 0,05 dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal. Tabel 4.2 Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 57 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation ,10318747 Most Extreme Differences Absolute ,093 Positive ,070 Negative -,093 Kolmogorov-Smirnov Z ,700 Asymp. Sig. 2-tailed ,711 Diolah oleh penulis 2015

4.3.2 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk dapat melihat tidaknya multikolinearitas dengan melihat angka Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF, kriterianya jika nilai Tolerance 0,1 dan nilai VIF 10, maka variabel tersebut mempunyai 42 persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya. Apabila nilai Tolerance 0,1 dan nilai VIF 10, maka tidak terjadi multikolinearitas. Hasil pengujian terhadap multikolinearitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Colinearity Statistic Diolah oleh Penulis 2015 Hasil uji statistik nilai Tolerence menunjukkan ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yaitu Belanja Modal dengan nilai Tolerence 0,098 dan ada nilai Variance Inflation Factor VIF yang menunjukkan nilai VIF lebih besar dari 10 yaitu Belanja Modal dengan nilai VIF 10,168. Hasil pengujian tersebut menunjukkan terjadinya Multikolinearitas. Karena data yang diolah menunjukkan multikolinearitas maka data ditransformasikan ke bentuk Logaritma Natural. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 5,631 ,193 29,117 ,000 BM -4,182E-12 ,000 -,687 -1,994 ,051 ,098 10,168 PAD 4,555E-12 ,000 1,079 3,799 ,000 ,145 6,903 DAU 5,993E-13 ,000 ,191 1,028 ,309 ,337 2,966 43 Tabel 4.4 Colinearity Statistic Setelah Transformasi Diolah oleh penulis 2015 Hasil uji statistik setelah transformasi dengan logaritma natural, nilai Tolerence menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 dan demikian juga hasil perhitungan Variance Inflation Factor VIF yang menunjukkan nilai VIF lebih kecil dari 10. Tabel 4.5 Covariance Matrix Coefficient Correlations a Model DAU_Natural BM_Natural PAD_Natural 1 Correlations DAU 1,000 -,323 -,534 BM -,323 1,000 -,458 PAD -,534 -,458 1,000 Covariances DAU ,003 -,001 -,001 BM -,001 ,002 -,001 PA -,001 -,001 ,001 Diolah oleh penulis 2015 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 1,481 1,087 1,362 ,179 BM -,058 ,042 -,288 -1,382 ,173 ,339 2,952 PAD ,076 ,026 ,671 2,875 ,006 ,270 3,699 DAU -,004 ,058 -,015 -,069 ,945 ,306 3,265 44 Berdasarkan tabel 4.5 maka kita dapat melihat hasil besaran korelasi antar variabel dependen tampak bahwa hanya variabel Dana Alokasi Umum yang mempunyai korelasi cukup tinggi dengan variabel Pendapatan Asli Daerah dengan tingkat korelasi - 0,534 atau sekitar 53,4 . Oleh karena korelasi ini masih dibawah 95 , maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas

4.3.3 Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 40 75

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS, DAN BELANJA MODAL Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi(Studi Empiris di Kabupaten/Kota Eks Karesid

1 2 16

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DAN DANA ALOKASI UMUM Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dan Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Modal (Studi Empiris Di Kota/Kabupaten Yogyakarta).

0 0 15

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DAN DANA ALOKASI UMUM Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dan Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Modal (Studi Empiris Di Kota/Kabupaten Yogyakarta).

0 0 16

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 0 10

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 0 8

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 0 22

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 2 2

SKRIPSI PENGARUH BELANJA MODAL, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PADA KABUPATEN DAN KOTA DI SUMATERA UTARA

0 0 10