25
14 Kab. Nias Selatan
√ ×
- 15
Kab. Humbang Hasundutan √
√ Sampel 10
16 Kab. Pakpak Barat
√ ×
- 17
Kab. Samosir √
√ Sampel 11
18 Kab. Serdang Bedagai
√ ×
- 19
Kab. Batu Bara √
× -
20 Kab. Padang Lawas Utara
√ ×
- 21
Kab. Padang Lawas √
× -
22 Kab. Labuhanbatu Selatan
√ √
Sampel 12 23
Kab. Labuhanbatu Utara √
× -
24 Kab. Nias Utara
√ ×
- 25
Kab. Nias Barat √
× -
26 Kota Sibolga
√ √
Sampel 13 27
Kota Tanjungbalai √
√ Sampel 14
28 Kota Pematang Siantar
√ √
Sampel 15 29
Kota Tebing Tinggi √
√ Sampel 16
30 Kota Medan
√ √
Sampel 17 31
Kota Binjai √
√ Sampel 18
32 Kota Padangsidimpuan
√ √
Sampel 19 33
Kota Gunungsitoli √
× -
Sumber: BPS dan DEPKEU, diolah oleh penulis 2015
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono 2010 penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara atau lembaga pengumpul data yang
26
dipublikasikan kepada masyarakat. Sumber data Pertumbuhan Ekonomi, data Belanja Modal, data Pendapatan Asli Daerah dan data Dana Alokasi Umum
diperoleh dari situs Badan Pusat Statistik yaitu www.bps.go.idsumut dan Departemen Keuangan Republik Indonesia yaitu www.djpk.depkeu.go.id.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder berupa data Pertumbuhan Ekonomi, data Belanja Modal, data
Pendapatan Asli Daerah dan data Dana Alokasi Umum pada KabupatenKota di Sumatera Utara selama amatan 2009-2011, yang diperoleh dari situs Badan Pusat
Statistik yaitu www.bps.go.idsumut dan Departemen Keuangan Republik Indonesia yaitu www.djpk.depkeu.go.id. Untuk menguatkan penelitian ini data
juga diperoleh dari studi kepustakaan yaitu buku-buku dan artikel dari berbagai sumber yang berkaitan dengan penelitian.
3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.5.1 Belanja Modal
Belanja Modal adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal yang sifatnya menambah aset tetap atau aset tetap
lainnya yang memberikan manfaat lebih dari satu peiode akuntansi. Aset tetap mempunyai ciri-ciri berwujud sedangkan aset tetap lainnya adalah tidak
berwujud. Variabel ini menggunakan skala pengukuran rasio.
27
3.5.2 Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah PAD adalah penerimaan daerah yang berasal dari berbagai sumber dan kekayaan asli daerah. Yang menjadi sumber
dari PAD tersebut terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah. Variabel ini
menggunakan skala pengukuran rasio.
3.5.3 Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Umum DAU adalah dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah dengan tujuan
pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk membiayai kebutuhan pembelanjaan. Variabel ini menggunakan skala pengukuran rasio.
3.5.4 Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam
masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Pertumbuhan ekonomi diukur dari selisih antara Pendapatan Domestik Regional Bruto
PDRB pada saat ini dengan PDRB sebelumnya dibagi dengan PDRB sebelumnya. Variabel ini menggunakan skala pengukuran rasio.
28
Tabel 3.2 Defenisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran
Variabel Defenisi Operasional
Indikator Skala
Belanja Modal
X
1
pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal yang
sifatnya menambah aset tetap atau aset tetap lainnya yang
memberikan manfaat lebih dari satu peiode akuntansi.
Realisasi pengeluaran
Belanja Modal Rasio
PAD X
2
penerimaan daerah yang berasal dari berbagai sumber dan kekayaan
asli daerah. Yang menjadi sumber dari PAD tersebut terdiri dari pajak
daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah.
Realisasi Penerimaan
Pendapatan Asli Daerah
Rasio
DAU X
3
dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan dari pemerintah pusat
ke pemerintah daerah dengan tujuan pemerataan kemampuan
keuangan antar daerah untuk membiayai kebutuhan
pembelanjaan. Realisasi
Penerimaan Dana Alokasi
Umum Rasio
Pertumbuhan Ekonomi
Y perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi
dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat
meningkat. Realisasi PDRB
Atas Dasar Harga Konstan
Rasio
29
3.6 Metode dan Teknik Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan software SPSS 18 Statistical Product and
Services Solution. Metode dan teknik analisis dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
3.6.1 Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi berganda dan analisis jalur path analisis, maka diperlukan pengujian
asumsi klasik yang meliputi pengujian normalitas, pengujian
multikolinearitas, pengujian heterokedastisitas, pengujian autokorelasi, Erlina 2011.
3.6.1.1 Uji Normalitas
Uji ini digunakan dalam tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah
distribusi data penelitian masing-masing variabel telah menyebar secara normal. Model regresi yang baik adalah yang memiliki
distribusi data normal atau mendekati data normal. Pengujian ini diperlukan untuk melakukan uji t dan uji f yang mengasumsikan
bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistic menjadi tidak valid
untuk jumlah sampel kecil.
30
Menurut Erlina 2011, untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis data, uji normalitas sangatlah bermanfaat. Jika
data normal maka gunakan statistic parametric namun jika data tidak normal gunakan statistic non parametric atau lakukan treatment agar
data normal. Uji normalitas dilakukan dengan analisis grafik dengan cara
melihat grafik histogram dan Normal probability plot. Pengujian normalitas data juga dilakukan dengan menggunakan alat uji
statistik, yaitu uji Kolmogorov Smirnov Uji K-S. Apabila probabilitas 0,05 maka distribusi data normal dan dapat digunakan
analisis regresi. Jika nilai probabilitasnya 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal.
3.6.1.2 Uji Multikolineritas
Uji Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel- variabel independen antara satu dengan yang lainnya. Uji ini
bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Menurut Sudarmanto 2013,
Uji asumsi multikolinearitas dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang linear antara variabel
independen dengan variabel dependen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
31
Ada dua uji multikolinearitas yang sering digunakan yaitu dengan melihat nilai VIF dan dengan melihat koefisien korelasi
sederhana antara variabel-variabel independenpenjelas. Pada Nilai VIV, semakin tinggi nilai VIF semakin besar dampak dari
multikolinearitas. Jika nilai VIF lebih besar dari 10 maka terjadi multikolinearitas yang cukup berat diantara variabel independen.
Pada uji multikolinearitas yaitu dengan melihat koefisien korelasi sederhana antara variabel-variabel independenpenjelas, apabila r
tinggi nilai absolutnya maka ada dua variabel penjelas tertentu berkorelasi dan masalah multikolinearitas ada dalam persamaan
tersebut.
3.6.1.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan variabel dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas
dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak
terjadi heteroskedastisitas. Suatu model dikatakan terdapat gejala heteroskedastisitas jika koefisien parameter beta dari persamaan
regresi tersebut signifikan secara statistik. Sebaliknya, jika parameter beta tidak signifikan secara statisik, hal ini menunjukkan bahwa data
model empiris yang diestimasi tidak terdapat heterokedesitas.
32
Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan cara melihat grafik scatterplot antara variabel dependen yaitu ZPRED dengan
residualnya SRESID. Dasar analisisnya: 2 jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola
tertentu yang teratur, maka terjadi heteroskedastisitas, 3 jika tidak ada pola yang jelas atau titik-titik menyebar di atas dan
di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas.
3.6.1.4 Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi yaitu data yang digunakan pada data runtun waktu time series. Uji autokorelasi bertujuan untuk melihat apakah
dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau
sebelumnya. Menurut Erlina 2011, uji autokorelasi dapat terjadi pada setiap penelitian dimana urutan pada pengamatan-pengamatan
memiliki arti. Autokorelasi merupakan gejala dimana error term pada suatu periode waktu secara sistematik tergantung kepada error term
pada periode-periode yang lain. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terdapat
autokorelasi. Untuk mendeteksi masalah autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson DW.
33
Uji Durbin-Watson DW test yaitu sebagai berikut: 1 Bila nilai D-W dibawah -2, maka ada autokorelasi positif,
2 Bila nilai D-W di antara -2 sampai +2, maka tidak ada autokorelasi,
3 Bila nilai D-W di atas +2, maka ada autokorelasi negatif
3.6.2 Pengujian Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda multiple regression analysis. Pengujian ini bertujuan untuk
menguji apakah variabel independen yaitu Belanja Modal, Pendapatan Asli Daerah PAD dan Dana Alokasi Umum DAU berpengaruh
terhadap variabel dependen yaitu Pertumbuhan Ekonomi baik secara simultan maupun parsial.
Persamaan regresi linier berganda yang digunakan adalah sebagai berikut: Y =
α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ ε Keterangan :
Y = Pertumbuhan Ekonomi
α = Konstanta
β1,β2,β3 = koefisien regresi dari variabel independen.
X1 = Belanja Modal
X2 = Pendapatan Asli Daerah PAD
X3 = Dana Alokasi Umum DAU
ε = error
34
3.6.3 Koefisien determinasi R
2
Pengujian koefisien determinasi digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variable independen yang diteliti
terhadap variasi naik turunnya dependen. Koefisien determinan berkisar antara nol sampai dengan satu 0
≤ R
2
≤ 1. Hal ini berarti bila R
2
= 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel dependen, bila R
2
semakin besar mendekati 1 menunjukkkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila semakin kecil
mendekati nol maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
3.6.4 Uji Signifikan Simultan Uji - F
Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F. Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F-hitung dengan ketentuan jika signifikansi 0,05 maka H
a
diterima, sedangkan jika signifikansi 0,05 maka H
a
ditolak. Uji ini juga membandingkan nilai F- hitung dengan F-tabel. Bila nilai F-hitung lebih besar daripada nilai F-
tabel, maka H
a
diterima dan sebaliknya bila nilai F-hitung lebih kecil daripada nilai F-tabel, maka H
a
ditolak.
35
3.6.5 Uju Signifikan Parsial Uji - t
Uji t dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel- variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial individu.
Suatu variabel independen dikatakan mempunyai pengaruh yang kuat dengan variabel dependen jika t-hitung lebih besar dari t-tabel atau
probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi Sig. 0,05. Sebaliknya, variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen apabila
t-hitung lebih kecil dari t-tabel atau probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi Sig. 0,05.
3.7 Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian direncanakan sebagai berikut: Tahapan
Penelitian November
2014 Desember
2014 Januari
2015 Februari
2015 Maret
2015 April
2015 Pengajuan dan
Persetujuan Judul
Penyelesaian Proposal
Bimbingan Proposal
Seminar Proposal
Pengumpulan dan
Pengolahan Data
Bimbingan Skripsi
Penyelesaian Skripsi
Sumber: Diolah oleh penulis 2015
36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskriptif Sampel Penelitian
Data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Pertumbuhan Ekonomi KabupatenKota di Provinsi
Sumatera Utara yaitu tahun 2009 – 2011 3 tahun sehingga jumlah sampel menjadi 57. Dari laporan tahunan tersebut yang menjadi objek penelitian adalah
Realisasi Belanja Modal, Pendapatan Asli Daerah PAD, Dana Alokasi Umum DAU dan Pertumbuhan Ekonomi, tahun amatan 2009 - 2011. Data diperoleh
dari Badan Pusat Statistik Sumatera Utara yaitu www.bps.go.idsumut dan Departemen Keuangan Republik Indonesia yaitu www.djpk.depkeu.go.id.
4.2 Statistik Deskriptif