pedal yang dikembangkan oleh Jenny Hu, Radu Raduta, dan Jessica Vechakul Gambar 1. Selain perbedaan pada obyek yang dicuci, penelitian mesin cuci rumput laut ini
dibuat agar mesin dapat dipindahkan moveable, praktis serta dilengkapi dengan motor AC sebagai sistem penggerak dalam proses pencucian selain dari sistem pedal.
Sumber: Hu et al, 2005 Gambar 1. Mesin cuci yang dikembangkan mahasiswa Massachusetts Institute of
Technology
1.2. Perumusan Masalah
Penelitian ini didasarkan kepada upaya peningkatan nilai tambah dari hasil rumput laut. Permasalahan umum yang dihadapi antara lain:
1. Bahan-bahan pencemar bawaan yang terdapat pada rumput laut pasca panen. Peningkatan kualitas rumput laut dengan sedikit mungkin mengurangi bahan-bahan
pencemar kontaminan dalam proses produksi rumput laut dengan melakukan pencucian terhadap rumput laut sebelum dilakukan pengeringan. Berdasarkan
peninjauan langsung di lapangan pencucian ini sangat diperlukan pada proses awal produksi setelah panen agar kualitas rumput laut dapat terjaga pada proses
selanjutnya. 2. Mesin untuk skala produksi biasanya berukuran besar dan mahal.
Besarnya mesin untuk skala produksi yang berukuran besar menjadi masalah bagi petanipengusaha sehingga diperlukan tempat khusus sebagai tempat
penyimpanannya, namun dengan pertimbangan bahwa area rumput laut berada di daerah pantai dan ada kemungki nanan tempatnya luas mesin pencuci ini dirancang
mudah untuk dipindahkan moveable dan relatif kecil ukurannya portable.
3. Sumber energi penggerak mesin Biasanya sumber energi untuk menggerakan mesin skala produksi memakai bahan
bakar solar atau premium bahan bakar tak terbarukan. Selain tidak ramah lingkungan bahan bakar ini harganya terbilang mahal untuk skala produksi kecil.
Melihat permasalahan tersebut diperlukan rancangan mesin yang murah dan ramah lingkungan. Teknologi hybrid dari penggabungan sistem pedal dan sistem tenaga
surya dapat menjawab permasalahan tersebut.
1.3. Kerangka Pemikiran
Untuk menghasilkan kualitas rumput laut berskala industri tentunya diperlukan penanganan yang serius dimulai dari proses pemanenan ke darat, pencucian, pengeringan,
sampai kepada pembuatan karagenan. Melihat dari proses penanganan rumput laut di atas sampai dengan proses pencucian, dibutuhkan suatu mesinalat yang sifatnya lebih efisien
dan efektif dari proses yang dilakukan secara konvensional sehingga kualitas rumput laut lebih bagus untuk proses penanganan selanjutnya.
Secara diagramatik kerangka pemikiran yang mendasari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Kerangka pemikiran penelitian
1.4. Tujuan Penelitian