Latar Belakang Perumusan Masalah

3. Sumber energi penggerak mesin Biasanya sumber energi untuk menggerakan mesin skala produksi memakai bahan bakar solar atau premium bahan bakar tak terbarukan. Selain tidak ramah lingkungan bahan bakar ini harganya terbilang mahal untuk skala produksi kecil. Melihat permasalahan tersebut diperlukan rancangan mesin yang murah dan ramah lingkungan. Teknologi hybrid dari penggabungan sistem pedal dan sistem tenaga surya dapat menjawab permasalahan tersebut.

1.3. Kerangka Pemikiran

Untuk menghasilkan kualitas rumput laut berskala industri tentunya diperlukan penanganan yang serius dimulai dari proses pemanenan ke darat, pencucian, pengeringan, sampai kepada pembuatan karagenan. Melihat dari proses penanganan rumput laut di atas sampai dengan proses pencucian, dibutuhkan suatu mesinalat yang sifatnya lebih efisien dan efektif dari proses yang dilakukan secara konvensional sehingga kualitas rumput laut lebih bagus untuk proses penanganan selanjutnya. Secara diagramatik kerangka pemikiran yang mendasari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Kerangka pemikiran penelitian

1.4. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk terciptanya desain atau konstruksi peralatan instrumen pencuci rumput laut berteknologi hybrid dengan menggabungkan sumber energi penggerak yang dihasilkan dari sistem pedal dan sistem tenaga surya.

1.5. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk : 1. memudahkan para pengusaha budidaya rumput laut untuk mendapatkan nilai tambah dari produksi rumput laut yang dihasilkannya. 2. peningkatan produktivitas dan efektivitas serta nilai hasil olahan rumput laut sehingga memiliki nilai tawar yang lebih tinggi. Proses panen rumput laut Pengangkatan ke darat Pencucian dengan mesin pencuci rumput laut Bahan-bahan pencemar kontaminan terbuang Pengeringan rumput laut Pencucian dan penyortiran Proses pengolahan rumput laut menjadi bahan olahan agar, karagenan, algin menghilangkan pasir, garam, kapur, karang, rumput laut jenis lainnya.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Rumput Laut

Rumput laut Gambar 3 sangat populer dalam dunia perdagangan sedangkan dalam ilmu pengetahuan dikenal sebagai algaganggang. Rumput laut sebenarnya adalah alga yang termasuk dalam kelompok tumbuhan tingkat rendah atau disebut sebagai Thallophyta yang hidup di laut. Parenrengi et al., 2010. Walaupun lebih kompleks dari unisel alga, rumput laut masih kurang kompleks dibandingkan dengan tumbuhan tingkat tinggi dalam hal reproduksi dan struktur tubuh. Kebanyakan ahli menggolongkan rumput laut ke dalam kingdom Protista Nybakken, 1992. Dibanding dengan alga lain, rumput laut ini tidak memiliki daun sejati, batang dan akar. Keseluruhan tubuh disebut sebagai Thallus yang dapat berupa filamen, bantalan berkulit keras, ataupun lumut laut raksasa. Semua bagian dari Thallus dapat melakukan fotosintesis selama bagian tersebut memiliki klorofil. Bagian lembaran yang bagiannya mendatar disebut sebagai Blade. Blade bukan merupakan daun sejati karena kedua sisi lembarannya sama persis dan tidak memiliki stomata Nybakken, 1992. Jenis-jenis rumput laut berdasarkan komposisi pigmen dibagi menjadi 4 kelas, yaitu : Chlorophyceae ganggang hijau, Rhodophyceae ganggang merah, Cyanophyceae ganggang biru, Phaeophyceae ganggang coklat. Dari keempat kelas tersebut hanya dua kelas yang banyak digunakan sebagai bahan mentah industri, yaitu Istini et al., 1998 : 1. Rhodophyceae ganggang merah yang antara lain terdiri dari : - Gracilaria, Gelidium sebagai penghasil agar-agar; - Chondrus, Eucheuma, Gigartina sebagai penghasil karaginan; dan - Fulcellaria sebagai penghasil fulceran. 2. Phaeophyceae ganggang coklat yang antara lain terdiri dari : Ascephyllum, Laminaria, Macrocystis sebagai penghasil alginat. Rumput laut merupakan organisme fotosintetik seperti juga halnya tumbuhan di darat. Perbedaan mendasar dari sistem hidupnya adalah dalam hal pengambilan zat-zat makanan. Tumbuhan darat sangat bergantung pada akar sebagai alat pengambil atau penyerap zat haradari subtrat, sedangkan rumput laut menyerap makanan zat hara yang dibutuhkan bagi pertumbuhannya dari medium air dengan cara difusi melalui seluruh permukaan subtansi fisiknya, pertumbuhan rumput laut ini sangat bergantung pada kualitas air serta faktor-faktor oseanografis dan tersedianya subtrat dasar sebagai tempat