Untuk instalasi listrik tenaga surya sebagai pembangkit listrik, diperlukan komponen sebagai berikut.:
2.5.2.1. Solar panelpanel surya
Panel surya mengubah intensitas sinar matahari menjadi energi listrik. Panel surya menghasilkan arus yang digunakan untuk mengisi baterai. Panel surya terdiri dari
photovoltaic, yang menghasilkan listrik dari intensitas cahaya, saat intensitas cahaya berkurang berawan, hujan, mendung arus listrik yang dihasilkan juga akan berkurang.
Dengan menambah panel surya memperluas berarti menambah konversi tenaga surya. Umumnya panel surya dengan ukuran tertentu memberikan hasil tertentu pula. Contohnya
ukuran a cm x b cm menghasilkan listrik DC Direct Current sebesar x Watt per jam. Menurut Jha 2010, terdapat 4 macam jenis solar panel yang memiliki karakteristik yang
berbeda-beda dalam hal efesiensi perubahan daya, daya tahan, biaya pembuatan, serta penggunaannya untuk tiap jenisnya Tabel 3.
Tabel 3. Perbandingan jenis-jenis panel surya
Jenis solar panel
Efesiensi perubahan
daya Daya
tahan Biaya
Keterangan Penggunaan
Sangat baik Mono
Sangat baik
Baik Kegunaan
Pemakaian Luas Sehari-hari
Baik Poly
Sangat baik
Sangat baik
Cocok untuk produksi massal di
masa depan Sehari-hari
Cukup baik
Amorphous
Cukup baik
Baik Bekerja baik dalam
pencahayaan fluorescent
Sehari-hari perangkat
komersial kalkulator
Sangat baik
Compound GaAs
Sangat baik
Cukup baik
Berat rapuh Pemakaian
di luar angkasa
Sumber: Jha, 2010 Lima faktor utama yang mempengaruhi unjuk kerjaperformansi dari solar panel adalah
Fraas et al, 2010: 1.
Bahan pembuat solar panel 2.
Resistansi beban Tegangan baterai adalah tegangan operasi dari modul solar panel pada saat baterai
dihubungkan langsung dengan solar panel. Sebagai contoh, umumnya baterai 12
volt, tegangan baterai biasanya antara 11.5 sampai 15 Volts. Untuk dapat men- charge baterai, solar panel harus beroperasi pada tegangan yang lebih tinggi daripada
tegangan baterai. 3.
Intensitas cahaya matahari Semakin besar intensitas cahaya matahari secara proposional akan menghasilkan
arus yang besar. Jika tingkatan cahaya matahari menurun, bentuk dari kurva I-V menunjukkan hal yang sama, tetapi bergerak ke bawah yang mengindikasikan
menurunnya arus dan daya. tegangan tidak berubah oleh bermacam-macam intensitas cahaya matahari Gambar 8.
4. Suhu temperatur panel surya
Ketika keadaan suhu pada solar panel meningkat diatas standar suhu normal, yaitu 25 derajat Celcius efisiensi solar panel dan efesiensi tegangan akan berkurang.
Gambar 9 memperlihatkan ketika suhu sel meningkat diatas 25 derajat Celcius suhu pada solar panel, bukan suhu udara, bentuk kurva I-V tetap sama, tetapi bergeser ke
kiri sesuai dengan kenaikan suhu solar panel menghasilkan tegangan dan daya yang lebih kecil. Panas dalam kasus ini, adalah hambatan listrik untuk aliran elektron.
Untuk itu aliran udara di sekeliling modul panel surya sangat penting untuk menghilangkan panas yang menyebabkan suhu solar cell panel yang tinggi.
Gambar 8. Kurva I-V terhadap Intensitas cahaya matahari pada panel surya
Gambar 9. Kurva I-V terhadap suhutemperatur pada panel surya 5.
Bayanganshading Solar panel terdiri atas beberapa silikon yang diserikan untuk menghasilkan daya
yang diinginkan. Satu silikon menghasilkan 0.46 Volt, untuk membentuk solar cell panel 12 Volt, 36 silikon diserikan, hasilnya adalah 0.46 Volt x 36 = 16.56. Shading
adalah dimana salah satu atau lebih sel silikon dari solar cell panel tertutup dari sinar matahari. Shading akan mengurangi pengeluaran daya dari panel surya. Beberapa
jenis modul solar panel sangat terpengaruh oleh shading dibandingkan yang lain.
2.5.2.2. Solar charge controller