Analisa Univariat Hasil Penelitian

a. Data Demografi Tabel 5.1 Distribusi Responden dan Persentase Data Demografi Pada Ibu Primipara Yang Bersalin Pervaginam Yang Mengalami Nyeri Persalinan di Klinik Bersalin Summiariani Tahun 2012 Data Demografi F Persentase Usia 20-25 26-30 6 4 60 40 Jumlah 10 100 Pekerjaan Bekerja Tidak bekerja 6 4 60 40 Jumlah 10 100 Pendidikan SMP 3 30 SMA 5 50 PT 2 20 Jumlah 10 100 1.2 Intensitas Nyeri Sebelum Dilakukan Tehnik Hypnoberthing Berdasarkan Umur Dari hasil penelitian skala nyeri sebelum melakukan tehnik Hypnobirthing beradasarkan umur adalah umur antara 20-25 tahun yang tidak mengalami intensitas nyeri tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 1-3 sebanyak 4 orang 80, yang mengalami tingkat nyeri 4-6 sebanyak 1 orang 20, yang mengalami tingkat nyeri 7-9 tidak ada dan yang mengalami tingkat nyeri 10 juga tidak ada, sedangkan yang primigravida berumur 26-30 tahun yang tidak mengalami tingkat nyeri tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 1-3 sebanyak 2 orang 40, yang mengalami tingkat nyeri 4-6 sebanyak 3 orang 60, yang mengalami tingkat nyeri 7-9 tidak ada dan yang mengalami tingkat nyeri 10 juga tidak ada. Maka dapat disimpulkan bahwa primi garavida yang mengalami tingkat nyeri berdasarkan umur untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti table dibawah ini. Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Data Demografi Intensitas Nyeri Sebelum di Lakukan Tehnik Hypnoberthing pada Ibu Primipara yang Bersalin Pervaginam di Klinik Bersalin Summiariani Tahun 2012 Berdasarkan Umur Intensitas Nyeri Jumlah F F f F F Umur 1-3 4-6 7-9 10 20-25 4 80 1 20 5 100 26-31 2 40 3 60 5 100 1.3 Intensitas Nyeri Sebelum Dilakukan Tehnik Hypnoberthing Berdasarkan Pendidikan Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata skala nyeri sebelum melakukan tehnik Hypnobirthing beradasarkan pendidikan adalah yang memiliki pendidikan SMP yang tidak mengalami intensitas nyeri tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 1-3 sebanyak 3 orang 100, yang mengalami tingkat nyeri 4-6 tidak ada yang mengalami tingkat nyeri 7-9 tidak ada dan yang mengalami tingkat nyeri 10 juga tidak ada, sedangkan yang primigravida berpendidikan SMA yang tidak mengalami tingkat nyeri tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 1-3 sebanyak 5 orang 100, yang mengalami tingkat nyeri 4-6 tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 7-9 tidak ada dan yang mengalami tingkat nyeri 10 juga tidak ada, yang memiliki pendidikan PT yang tidak mengalami tingkat nyeri tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 1-3 sebanyak 2 orang 100, yang mengalami tingkat nyeri 4-6 tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 7-9 tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 10 juga tidak ada. Maka dapat disimpulkan bahwa primi garavida yang mengalami tingkat nyeri berdasarkan pendidikan untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti tabel dibawah ini : Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Data Demografi Intensitas Nyeri Sebelum di Lakukan Tehnik Hypnoberthing pada Ibu Primipara yang Bersalin Pervaginam di Klinik Bersalin Summiariani Tahun 2012 Berdasarkan Pendidikan Intensitas Nyeri Pendidikan Jumlah 1-3 4-6 7-9 10 f F f f f f SMP 3 100 0 3 100 SMA 5 100 0 5 100 PT 2 100 0 2 100 1.4 Intensitas Nyeri sebelum Dilakukan Tehnik Hypnoberthing Pekerjaan Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata skala nyeri sebelum melakukan tehnik Hypnobirthing beradasarkan pekerjaan adalah primigravida yang bekerja sebagai IRT yang tidak mengalami intensitas nyeri tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 1-3 sebanyak 3 orang 80, yang mengalami tingkat nyeri 4-6 sebanyak 1 orang 25, yang mengalami tingkat nyeri 7-9 tidak ada dan yang mengalami tingkat nyeri 10 juga tidak ada, sedangkan yang primigravida yang bekerja sebagai Wiraswasta yang tidak mengalami tingkat nyeri tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 1-3 sebanyak 1 orang 25, yang mengalami tingkat nyeri 4-6 sebanyak 3 orang 75, yang mengalami tingkat nyeri 7-9 tidak ada dan yang mengalami tingkat nyeri 10 juga tidak ada. Sedangkan primigravida yang bekerja sebagai PNS yang tidak mengalami tingkat nyeri tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 1-3 sebanyak 1 orang 25, yang mengalami tingkat nyeri 4-6 tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 7-9 sebanyak 1 orang 25, dan yang mengalami tingkat nyeri 10 tidak ada. Maka dapat disimpulkan bahwa primi garavida yang mengalami tingkat nyeri berdasarkan pekerjaan untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti table dibawah ini. Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Data Demografi Intensitas Nyeri Sebelum di Lakukan Tehnik Hypnoberthing pada Ibu Primipara yang Bersalin Pervaginam di Klinik Bersalin Summiariani Tahun 2012 Berdasarkan Pekerjaan Intensitas Nyeri Pekerjaan Jumlah 1-3 4-6 7-9 10 f F f F f F IRT 3 75 1 25 4 100 Wiraswasta 1 25 3 75 4 100 PNS 1 25 1 25 2 100 1.5 Intensitas Nyeri Sesudah Dilakukan Tehnik Hypnoberthing Berdasarkan Umur Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata skala nyeri sesudah melakukan tehnik Hypnobirthing beradasarkan umur adalah umur antara 20-25 tahun yang tidak mengalami intensitas nyeri tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 1-3 sebanyak 6 orang 100, yang mengalami tingkat nyeri 4-6 tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 7-9 tidak ada dan yang mengalami tingkat nyeri 10 juga tidak ada, sedangkan yang primigravida berumur 26-30 tahun yang tidak mengalami tingkat nyeri tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 1-3 sebanyak 4 orang 100, yang mengalami tingkat nyeri 4-6 tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 7-9 tidak ada dan yang mengalami tingkat nyeri 10 juga tidak ada. Maka dapat disimpulkan bahwa primi garavida yang mengalami tingkat nyeri sesudah dilakukan hypnobirthing berdasarkan umur untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti table dibawah ini: Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Data Demografi Intensitas Nyeri sesudah di Lakukan Tehnik Hypnoberthing pada Ibu Primipara yang Bersalin Pervaginam di Klinik Bersalin Summiariani Tahun 2012 Berdasarkan Umur Intensitas Nyeri Jumlah F F F F F Umur 1-3 4-6 7-9 10 20-25 6 100 20 6 100 26-31 4 100 60 4 100 1.6 Intensitas Nyeri Sesudah Dilakukan Tehnik Hypnoberthing Berdasarkan Pendidikan Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata skala nyeri sesudah melakukan tehnik Hypnobirthing beradasarkan pendidikan adalah yang memiliki pendidikan SMP yang tidak mengalami intensitas nyeri tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 1-3 sebanyak 3 orang 100, yang mengalami tingkat nyeri 4-6 tidak ada yang mengalami tingkat nyeri 7-9 tidak ada dan yang mengalami tingkat nyeri 10 juga tidak ada, sedangkan yang primigravida berpendidikan SMA yang tidak mengalami tingkat nyeri tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 1-3 sebanyak 5 orang 100, yang mengalami tingkat nyeri 4-6 tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 7-9 tidak ada dan yang mengalami tingkat nyeri 10 juga tidak ada, yang memiliki pendidikan PT yang tidak mengalami tingkat nyeri tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 1-3 sebanyak 2 orang 100, yang mengalami tingkat nyeri 4-6 tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 7-9 tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 10 juga tidak ada. Maka dapat disimpulkan bahwa primi garavida yang mengalami tingkat nyeri sesudah melakukan hypnobirthing berdasarkan pendidikan untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti tabel dibawah ini : Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi dan Persentase Data Demografi Intensitas Nyeri sesudah di Lakukan Tehnik Hypnoberthing pada Ibu Primipara yang Bersalin Pervaginam di Klinik Bersalin Summiariani Tahun 2012 Berdasarkan Pendidikan Intensitas Nyeri Pendidikan Jumlah 1-3 4-6 7-9 10 f F f f f f SMP 3 100 0 3 100 SMA 5 100 0 5 100 PT 2 100 0 2 100 1.7 Intensitas Nyeri Sesudah Dilakukan Tehnik Hypnoberthing Berdasarkan Pekerjaan Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata skala nyeri sesudah melakukan tehnik Hypnobirthing beradasarkan pekerjaan adalah primigravida yang bekerja sebagai IRT yang tidak mengalami intensitas nyeri tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 1-3 sebanyak 4 orang 40, yang mengalami tingkat nyeri 4-6 tidak ada yang mengalami tingkat nyeri 7-9 tidak ada dan yang mengalami tingkat nyeri 10 juga tidak ada, sedangkan yang primigravida yang bekerja sebagai Wiraswasta yang tidak mengalami tingkat nyeri tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 1-3 sebanyak 4 orang 40, yang mengalami tingkat nyeri 4-6 tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 7-9 tidak ada dan yang mengalami tingkat nyeri 10 juga tidak ada. Sedangkan primigravida yang bekerja sebagai PNS yang tidak mengalami tingkat nyeri tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 1-3 sebanyak 1 orang 10, yang mengalami tingkat nyeri 4-6 sebanyak 1 orang 10 , yang mengalami tingkat nyeri 7-9 tidak ada, dan yang mengalami tingkat nyeri 10 tidak ada. Maka dapat disimpulkan bahwa primi garavida yang mengalami tingkat nyeri berdasarkan pekerjaan untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti table dibawah ini. Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Data Demografi Intensitas Nyeri Sesudah di Lakukan Tehnik Hypnoberthing pada Ibu Primipara yang Bersalin Pervaginam di Klinik Bersalin Summiariani Tahun 2012 Berdasarkan Pekerjaan Intensitas Nyeri Pekerjaan Jumlah 1-3 4-6 7-9 10 F F F F f F IRT 4 100 0 4 100 Wiraswasta 4 100 0 4 100 PNS 1 50 1 50 2 100 2. Analisa Bivariat Dalam menganalisa data secara bivariat pengujian data dilakukan dengan menggunakan uji statistik yaitu chi-square yakni membandingkan intensitas nyeri pada pasien bersalin pervaginam sebelum dan sesudah intervensi pada satu kelompok responden. Taraf signifikan p=0,002 Pedoman dalam menerima hipotesis : apabila nilai probabilitas p =0,002, maka Ho gagal ditolak. Dari hasil table dibawah dapat digambarkan bahwa Intensitas nyeri sebelum dan sesudah dilakukan hypnobirthing didapat bahwa primigravida tidak mengalami intensitas nyeri tidak ada, yang mengalami intensitas nyeri antara 1-3 sebanyak 10 orang 100, yang mengalami intensitas nyeri 4-6 tidak ada, yang mengalami intensitas nyeri 7-9 tidak ada, yang mengalami intensitas nyeri 10 tidak ada. Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi dan Persentase Data Demografi Intensitas Nyeri Sebelum dan Sesudah Di Lakukan Tehnik Hypnoberthing pada Ibu Primipara yang Bersalin Pervaginam di Klinik Bersalin Summiariani Tahun 2012 Intensitas Tingkat Nyeri Sebelum Hypnobirthing Sesudah Hypnobirthing F F 1-3 10 100 10 100 4-6 7-9 10 Total 10 100 10 Dari hasil table dibawah dapat digambarkan bahwa Intensitas nyeri sebelum dan sesudah dilakukan hypnobirthing didapat bahwa primigravida tidak mengalami intensitas nyeri tidak ada, yang mengalami intensitas nyeri antara 1-3 sebanyak 10 orang 100, yang mengalami intensitas nyeri 4-6 tidak ada, yang mengalami intensitas nyeri 7-9 tidak ada, yang mengalami intensitas nyeri 10 tidak ada maka nilai p0,002 maka tidak ada pengaruh tehnik hypnobirthing terhadap intensitas nyeri pada persalinan pervaginam pada primipara diklinik bersalin summiariani medan. Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi dan Persentase Data Demografi Intensitas Nyeri Sebelum dan Sesudah Di Lakukan Tehnik Hypnoberthing pada Ibu Primipara yang Bersalin Pervaginam di Klinik Bersalin Summiariani Tahun 2012 Berdasarkan chi-square Intensitas nyeri P Tingkat Nyeri Sebelum Hypnobirthing Sesudah Hypnobirthing f F 0,400 1-3 10 100 10 100 4-6 7-9 10 Total 10 100 10

B. Pembahasan

Dari hasil penelitian dilakukan pembahasan tentang pengaruh tehnik hypnoberthing terhadap intensitas nyeri pada persalinan pervaginam pada primipara yaitu sebagai berikut

a. Pengaruh Intensitas Nyeri sebelum dan sesudah dilakukan Tehnik

Hypnoberthing pada Persalinan Pervaginam pada Primipara berdasarkan umur Dari hasil penelitian skala nyeri sebelum melakukan tehnik Hypnobirthing beradasarkan umur adalah umur antara 20-25 tahun yang tidak mengalami intensitas nyeri tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 1-3 sebanyak 4 orang 80, yang mengalami tingkat nyeri 4-6 sebanyak 1 orang 20, yang mengalami tingkat nyeri 7-9 tidak ada dan yang mengalami tingkat nyeri 10 juga tidak ada, sedangkan yang primigravida berumur 26-30 tahun yang tidak mengalami tingkat nyeri tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 1-3 sebanyak 2 orang 40, yang mengalami tingkat nyeri 4-6 sebanyak 3 orang 60, yang mengalami tingkat nyeri 7-9 tidak ada dan yang mengalami tingkat nyeri 10 juga tidak ada sedangkan dari hasil penelitian diperoleh rata-rata skala nyeri sesudah melakukan tehnik Hypnobirthing beradasarkan umur adalah umur antara 20-25 tahun yang tidak mengalami intensitas nyeri tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 1-3 sebanyak 6 orang 100, yang mengalami tingkat nyeri 4-6 tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 7-9 tidak ada dan yang mengalami tingkat nyeri 10 juga tidak ada, sedangkan yang primigravida berumur 26-30 tahun yang tidak mengalami tingkat nyeri tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 1-3 sebanyak 4 orang 100, yang mengalami tingkat nyeri 4-6 tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 7-9 tidak ada dan yang mengalami tingkat nyeri 10 juga tidak ada. b. Pengaruh Intensitas Nyeri sebelum dan sesudah dilakukan Tehnik Hypnoberthing pada Persalinan Pervaginam pada Primipara berdasarkan pendidikan Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata skala nyeri sesudah melakukan tehnik Hypnobirthing beradasarkan pendidikan adalah yang memiliki pendidikan SMP yang tidak mengalami intensitas nyeri tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 1-3 sebanyak 3 orang 100, yang mengalami tingkat nyeri 4-6 tidak ada yang mengalami tingkat nyeri 7-9 tidak ada dan yang mengalami tingkat nyeri 10 juga tidak ada, sedangkan yang primigravida berpendidikan SMA yang tidak mengalami tingkat nyeri tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 1-3 sebanyak 5 orang 100, yang mengalami tingkat nyeri 4-6 tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 7-9 tidak ada dan yang mengalami tingkat nyeri 10 juga tidak ada, yang memiliki pendidikan PT yang tidak mengalami tingkat nyeri tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 1-3 sebanyak 2 orang 100, yang mengalami tingkat nyeri 4-6 tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 7-9 tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 10 juga tidak ada sedangkan dari hasil penelitian diperoleh rata-rata skala nyeri sesudah melakukan tehnik Hypnobirthing beradasarkan pendidikan adalah yang memiliki pendidikan SMP yang tidak mengalami intensitas nyeri tidak ada, yang mengalami tingkat nyeri 1-3 sebanyak 3 orang 100, yang mengalami tingkat nyeri 4-6 tidak ada yang mengalami tingkat nyeri 7-9 tidak ada dan yang mengalami tingkat nyeri 10 juga tidak ada, sedangkan yang primigravida berpendidikan SMA yang tidak mengalami tingkat nyeri tidak ada,

Dokumen yang terkait

Pengaruh Teknik Hypnobirthing Terhadap Lamanya Proses Persalinan di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012

9 114 71

Pengaruh Hypnobirthing terhadap Lama Persalinan pada Ibu Bersalin di Klinik Bersalin Eka Sri Wahyuni Kecamatan Medan Denai Tahun 2014

4 68 149

Nyeri dan Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan Pada Kala I Di Klinik Bersalin Delima Medan Belawan Tahun 2014

13 119 59

Gambaran Kecemasan Dan Nyeri Persalinan Pada Ibu Primigravida di Klinik Bersalin Sally Medan Tahun 2011

5 40 68

Pengaruh Metode Masase Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif pada Ibu Inpartu di Klinik Bersalin Sally Medan Tahun 2011

30 139 70

Pengaruh Relaksasi Pernapasan Terhadap Intensitas Nyeri Pada Persalinan Kala I Di Klinik Bersalin Fatimah Ali I Dan II Marindal Medan

0 37 59

Pengaruh Hypnobirthing terhadap Lama Persalinan pada Ibu Bersalin di Klinik Bersalin Eka Sri Wahyuni Kecamatan Medan Denai Tahun 2014

1 4 32

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persalinan 2.1.1 Pengertian Persalinan - Pengaruh Hypnobirthing terhadap Lama Persalinan pada Ibu Bersalin di Klinik Bersalin Eka Sri Wahyuni Kecamatan Medan Denai Tahun 2014

0 0 49

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Hypnobirthing terhadap Lama Persalinan pada Ibu Bersalin di Klinik Bersalin Eka Sri Wahyuni Kecamatan Medan Denai Tahun 2014

2 10 8

13 PERBEDAAN TINGKAT NYERI PADA PERSALINAN NORMAL PERVAGINAM PADA IBU YANG DILAKUKAN HYPNOBIRTHING DAN TANPA HYPNOBIRTHING DI GRIYA HAMIL SEHAT TEGAL

0 0 8