Standarisasi Larutan Na Perhitungan Standarisasi Larutan .1 Standarisasi Larutan HCl 0,1

4.1.2.3 Perhitungan Standarisasi Larutan 4.1.2.3.1 Standarisasi Larutan HCl 0,1 Berat Na 2 B 4 O 7 Berat Na I = 0,1022 g Volume HCl I = 5,50 ml 2 B 4 O 7 Berat Na II = 0,1015 g Volume HCl II = 5,50 ml 2 B 4 O 7 N HCl = berat mg Volume HCl ×Mr Na 2 B 4 O 7 . 10 H 2 O III = 0,1014 g Volume HCl III = 5,50 ml N HCl = 102,2 mg 5,50 ml ×190,6 N HCl = 0,0974 Normalitas HCl II = 0,0968 Normalitas HCl III = 0,0967 Normalitas HCl rata-rata = 0,0969

4.1.2.3.2 Standarisasi Larutan Na

2 S 2 O 3 Berat K 0,1 N 2 Cr 2 O 7 I = 0,0997 g Volume Na 2 S 2 O 3 Berat K I = 20,20 ml 2 Cr 2 O 7 II = 0,0997 g Volume Na 2 S 2 O 3 Berat K II = 20,20 ml 2 Cr 2 O 7 III = 0,0996 g Volume Na 2 S 2 O 3 N Na III = 20,20 ml 2 S 2 O 3 = ����� �� ������ �� 2 � 2 � 3 × �� � 2 �� 2 � 7 N Na 2 S 2 O 3 N Na = 99,7 mg 20,20 ml ×49 2 S 2 O 3 Normalitas Na = 0,1007 2 S 2 O 3 Normalitas Na II = 0,1007 2 S 2 O 3 Normalitas Na III = 0,1006 2 S 2 O 3 rata-rata = 0,1007 4.1.2.4 Menghitung rata-rata pengukuran kandungan karbohidrat pada ubi kayu kukus dan ubi kayu fermentasi Untuk mengukur rata-rata data pengukuran kandungan karbohidrat pada ubi kayu kukus dan ubi kayu fermentasi maka dapat diolah secara statistik yaitu secara deviasi standar S, Dengan menggunakan rumus : S = � ∑X i −X� 2 n−1 Dimana : Xi = Kandungan karbohidrat X = Kandungan karbohidrat rata-rata N = Jumlah perlakuan Untuk ubi kayu kukus diperoleh data pengukuran karbohidrat : X 1 X = 32,70 2 = 32,70 X 3 Dengan demikian karbohidrat pada ubi kayu kukus adalah : = 32,74 �̅ = ∑�� � = 32,70+32,70+32,74 3 = 32,71 � � − �� 2 = 32,70 − 32,71 2 = 0,0001 � � − �� 2 = 32,70 − 32,71 2 = 0,0001 � � − �� 2 = 32,74 − 32,71 2 = 0,0009 ∑� � − �� 2 = 0,0011 Maka : S = � ∑� � −�� 2 �−1 = � 0,0011 3−1 = 0,0234 Dari harga deviasi S yang di peroleh diatas dapat dihitung kandungan karbohidrat ubi kayu kukus dengan batas kepercayaan melalui rumus berikut : µ = �̅ ± �� √� dimna : µ = populasi rata-rata �̅ = kandungan karbohidrat rata-rata t = harga t distribusi lihat tabel pada daftar lampiran 5 S = deviasi standar n = jumlah perlakuan dari data distribusi t student untuk n=3, derajat kepercayaan dk = n-1 = 2 untuk derajat kepercayaan 95 P = 0,05, nilai t = 4,30 sehingga diperoleh : µ = 32,71 ± 4,300,0234 √3 = 32,71 ± 0,0580 Dilakukan dengan cara yang sama untuk menghitung rata-rata kandungan karbohidrat pada ubi kayu fermentasi. Tabel 4.1.1 Data hasil perhitungan rata-rata kandungan karbohidrat pada ubi kayu kukus Dan ubi kayu fermentasi Sampel Kandungan karbohidrat Ubi kayu kukus 32,71 ± 0,0580 Ubi kayu fermentasi 30,78 ± 0,00 4.1.2.5 Menghitung rata-rata data pengukuran kandungan protein pada ubi kayu kukus dan ubi kayu fermentasi Untuk mengukur rata-rata data pengukuran kandungan protein pada ubi kayu kukus dan ubi kayu fermentasi maka dapat diolah secara statistik yaitu secara deviasi standar S, dengan menggunakan rumus : S = � ∑� � −�� 2 �−1 Dimana : Xi = Kandungan protein X = Kandungan protein rata-rata N = Jumlah perlakuan Untuk ubi kayu kukus diperoleh data pengukuran protein : X 1 X = 0,24 2 X = 0,27 3 Dengan demikian protein pada ubi kayu kukus adalah : = 0,24 �̅ = ∑�� � = 0,24+0,27+0,24 3 = 0,25 � � − �� 2 = 0,24 − 0,25 2 = 0,0001 � � − �� 2 = 0,27 − 0,25 2 = 0,0004 � � − �� 2 = 0,24 − 0,25 2 = 0,0001 ∑� � − �� 2 = 0,0006 Maka : S = � ∑� � −�� 2 �−1 = � 0,0006 3−1 = 0,0173 Dari harga deviasi S yang diperoleh diatas dapat dihitung kandungan protein ubi kayu kukus dengan batas kepercayaan melalui rumus berikut : µ = �̅ ± �� √� dimana : µ = populasi rata-rata �̅ = kandungan protein rata-rata t = harga t distribusi lihat tabel pada daftar lampiran S = deviasi standar n = jumlah perlakuan dari data distribusi t student untuk n=3, derajat kepercayaan dk = n-1 = 2 untuk derajat kepercayaan 95 P = 0,05, nilai t = 4,30 sehingga diperoleh : µ = 0,25 ± 4,300,0173 √3 = 0,25 ± 0,0429 Dilakukan dengan cara yang sama untuk menghitung rata-rata kandungan protein pada ubi kayu fermentasi. Tabel 4.1.2 Data hasil perhitungan rata-rata kandungan protein pada ubi kayu kukus dan Ubi kayu fermentasi Sampel Kandungan protein Ubi kayu kukus 0,25 ± 0,0429 Ubi kayu fermentasi 0,81 ± 0,00

4.2. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Daya Terima Beras Analog Dari Tepung Ubi Kayu Sebagai Pangan Pokok Di Desa Tanjung Beringin Kecamatan Sumbul Kabupate Dairi Tahun 2014

1 70 88

Pengaruh Pemberian Ekstrak Umbi Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.) terhadap Aktivitas Glutation Peroksidase (Gpx) dan Histopatologi Hepar Mencit (Mus musculus L.) yang Diberi Perlakuan Latihan Fisik Maksimal

0 59 147

Strategi Peningkatan Pendapatan Usahatani Ubi Kayu Di ” (Studi Kasus : Desa Lau Bekeri, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang)

3 127 71

Analisis Perbandingan Nilai Tambah Pengolahan Ubi Kayu Menjadi Tepung Mocaf Dan Tepung Tapioka Di Kabupaten Serdang Bedagai (Kasus: Desa Bajaronggi, Kecamatan Dolok Masihul Dan Kecamatan Sei Rampah).

7 51 92

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Ubi Kayu (Manihot esculenta Crant) di Desa Petuaran Hilir Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai

5 67 57

Identifikasi Dan Inventarisasi Tanaman Ubi Kayu (Manihot esculenta. CRANTZ) Di Kabupaten Simalungun Sumatera Utara

4 73 46

Analisa Sistem Usahatani Kombinasi Ubi Kayu Dan Pembesaran Ayam Buras

0 37 66

Pemanfaatan Kulit Ubi Kayu Dan Daun Tomat Sebagai Insektisida Nabati Dalam Mengendalikan Ulat Grayak Spodoptera litura L. (Lepidoptera: Noctuidae) Pada Tanaman Sawi

32 166 52

Pembuatan Bioetanol Dari Ubi Kayu (Manihot utilissima Pohl.) Dengan Jamur Aspergillus awamori Dan Ragi Saccharomyces cerevisiae

0 51 66

PERBANDINGAN KARBOHIDRAT DAN ORGANOLEPTIK MIE BASAH DARI PATI GANYONG (Canna edulis Ker) DAN PATI UBI KAYU (Manihot utilissima Pohl).

0 0 7