2.4.4 Prinsip Penentuan Kandungan Protein
Senyawa nitrogen diubah menjadi amonium sulfat oleh H
2
SO
4
Analisis protein cara kjeldahl pada dasarnya dapat dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu proses destruksi, proses destilasi dan tahap titrasi.
pekat. Amonium sulfat yang terbentuk diuraikan dengan NaOH. Amoniak yang dibebaskan diikat dengan asam
borat dan kemudian dititrasi dengan larutan baku asam SNI 01-2891-1992.
2.4.5 Tahap Destruksi
Pada tahapan ini sampel dipanaskan dalam asam sulfat pekat sehingga terjadi destruksi menjadi unsur-unsurnya. Elemen karbon, hidrogen teroksidasi menjadi CO, CO
2
, H
2
O. Sedangkan Nitrogen N akan berubah menjadi NH
4 2
SO
4
. Asam sulfat yang digunakan untuk destruksi diperhitungkan adanya bahan protein lemak dan karbohidrat. Untuk
mempercepat proses destruksi sering ditambahkan katalisator berupa campuran Na
2
SO
4
dan HgO 20 : 1. Dengan penambahan bahan katalisator tersebut titik didih asam sulfat akan dipertinggi sehingga destruksi berjalan lebih cepat. Suhu destruksi berkisar antara
370 – 410
Penggunaan selenium lebih reaktif dibandingkan merkuri dan kupri sulfat tetapi Se mempunyai kelemahan yaitu karena sangat cepatnya oksidasi maka nitrogennya justru
mungkin ikut hilang. Proses destruksi sudah selesai apabila larutan menjadi jernih atau tidak berwarna. Agar supaya analisa lebih tepat maka tahap destruksi ini dilakukan pula
perlakuan blanko yaitu untuk koreksi adanya senyawa N yang berasal dari reagensia yang digunakan.
C. Selain katalisator yang telah disebutkan tadi, kadang-kadang juga diberikan selenium. Selenium dapat mempercepat proses oksidasi karena zat tersebut selain
menaikkan titik didih juga mudah mengadakan perubahan dari valensi tinggi ke valensi rendah atau sebaliknya.
2.4.6 Tahap Destilasi
Amonium sulfat dipecah menjadi ammonia NH
3
dengan penambahan NaOH sampai alkalis dan dipanaskan. Agar selama destilasi tidak terjadi superheating ataupun
pemercikan cairan atau timbulnya gelembung gas yang besar, maka dapat ditambahkan logam zink Zn. Amonia yang dibebaskan selanjutnya akan ditangkap oleh larutan asam
standar. Asam standar yang digunakan adalah asam klorida atau asam borat dalam jumlah yang berlebihan. Untuk mengetahui asam dalam keadaan berlebihan maka akan diberi
indikator misalnya BCG + MR atau PP destilasi diakhiri bila sudah semua ammonia terdestilasi sempurna dengan ditandai destilat tidak bereaksi basis.
2.4.7 Tahap Titrasi