BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Singkongubi kayu merupakan komoditas hasil pertanian yang banyak ditanam di Indonesia. Di samping sebagai bahan makanan, ubi kayu juga dapat digunakan sebagai
bahan baku industri dan pakan ternak.
Produksi singkong dunia diperkirakan mencapai 184 juta ton pada tahun 2002. Sebagian besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton di
Ubinya mengandung pati 25-35, serta protein 1,2 ,Ubi kayu merupakan sumber energi yang lebih tinggi dibanding padi, jagung, ubi jalar,
dan sorgum.
Amerika
Latin dan Kepulauan Karibia.
Singkongubi kayu dapat disajikan dalam bentuk tape melalui proses fermentasi, dimana pada proses tersebut terjadi perubahan bahan-bahan organik dari senyawa-
senyawa komplek menjadi senyawa - senyawa yang lebih sederhana oleh kerja enzim http:id.wikipedia.orgwikiSingkong.
Tape yang baik dan bermutu apabila harum, enak, legit, dan tidak menyengat karena terlalu tinggi kadar alkoholnya Tarigan, 1998.
Fermentasi merupakan disimilasi anaerobik senyawa-senyawa organik yang disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme atau ekstrak dari sel-sel tersebut. Disimilasi
yaitu proses pengubahan senyawa didalam sel seperti glikogen menjadi senyawa yang
tingkat energinya lebih rendah sehingga energi dibebaskan dalam proses ini Gumbiro, 1987.
Fermentasi adalah suatu oksidasi karbohidrat anaerob dan aerob sebagian dan merupakan suatu kegiatan penguraian bahan-bahan karbohidrat Desrosier, 1988.
Fermentasi ubi kayu dapat meningkatkan kandungan protein. Produk fermentasi selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan atau suplemen produk pangan atau pakan
http:bioindustri.blogspot.com200805produksi-protein-sel-tunggal-hasil.html. Dari latar belakang diatas, maka Penulis tertarik untuk meneliti kandungan
karbohidrat dan protein pada ubi kayu sebelum dan sesudah difermentasi sehingga diperoleh gambaran tentang jumlah kandungan karbohidrat dan protein yang terkandung
pada ubi kayu sebelum dan sesudah difermentasi.
1.2 Permasalahan
Apakah ada perbedaan kandungan karbohidrat dan protein pada ubi kayu kukus sebelum dan sesudah difermentasi.
1.3 Pembatasan Masalah