Analisis Koefisien Determinasi R²

t – tabel dapat diperoleh dari tabel t pada tingkat signifikan 5 dengan: df = n – k = 50 – 2 = 48 keterangan: df = degree of freedom n = jumlah observasi k = jumlah variabel maka t tabel adalah 1,677 Hasil dari uji parsial uji t dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 4.10 Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 9.253 10.342 .895 .375 Audit Internal 2.780 .268 .832 10.377 .000 a. Dependent Variable: GCG Sumber: hasil pengolahan data 2017 Berdasarkan tabel 4.10 maka hasil penelitian variabel audit internal memiliki nilai signifikansi 0,000 yang berarti nilai ini lebih kecil dari 0,05 sedangkan t – hitung 10,377 t – tabel 1,677, dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel audit internal berpengaruh terhadap good corporate governance.

4.3.4 Analisis Koefisien Determinasi R²

Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dimana nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel yang terbatas nilai yang mendekati satu berarti variabel independent memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R² pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Maka, digunakan nilai Adjusted R Square dapat naik atau turun apabilla satu variabel independen ditambahkan kedalam model. Tabel 4.11 Hasil Uji koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .832 a .692 .685 6.726 a. Predictors: Constant, Audit b. Dependent Variable: GCG Sumber : Hasil Pengolahan Data 2017 Dari tabel diatas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Nilai R sebesar 0,832 yang menunjukan bahwa korelasi atau hubungan antara audit internal terhadap good corporate governance tinggi sebesar 83,2 2. R square sebesar 0,692 berarti 69,2 good corporate governance mampu diprediksi oleh audit internal, sisanya 30,8 dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 3. Nilai Adjusted R Square atau koefisien determinasi adalah 0,685 berarti 68,5 good corporate governance mampu diprediksi oleh audit internal, sisanya 31,5 dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 4. Terdapat dua pilihan, yaitu menggunakan R Square atau Adjusted R Square. Apabila jumlah variabel lebih dari dua, maka digunakan Adjusted R Square, karena apabila menggunakan R Square sering menimbulkan permasalahan, yaitu bahwa nilai akan selalu meningkat dengan adanya penambahan variabel independen dalam suatu model. Hal ini akan menimbulkan bias, karena jika ingin memperoleh model dengan R tinggi, seorang peneliti dapat dengan sembarangan menambahkan variabel independen dan nilai R akan meningkat, tidak tergantung apakah variabel bebas tambahan itu berhubungan dengan variabel terikat atau tidak. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan Adjusted R Square. Interpretasinya sama dengan R Square, akan tetapi Adjusted R Square dapat naik atau turun dengan adanya penambahan variabel baru, tergantung dari korelasi antara variabel independen tambahan tersebut dengan variabel terikatnya. Sehingga nilai yang digunakan sebagai koefisien determinasi adalah 68,5 5. Standar Error of Estimate sebesar 0,6726. Semakin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen good corporate governance

4.4 Pembahasan