Tujuan Audit Internal Misi dan Peran Audit Internal

Profesi Audit Internal 2004:20 yaitu “fungsi audit internal melakukan evaluasi dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan proses pengelolaan resiko, pengendalian, dan governance, dengan pendekatan yang sistematis, teratur, dan menyeluruh”. Maksud dari pernyataan tersebut ialah audit internal membantu organisasi dengan cara mengidentifikasi dan mengevaluasi resiko signifikan dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan pengelolaan resiko dan sistem pengendalian intern. Berdasarkan hasil penelitian resiko tersebut, fungsi audit internal mengevaluasi kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian internal, yang mencakup governance, kegiatan operasi, dan sistem informasi organisasi.

2.1.3 Tujuan Audit Internal

Direksi harus menyusun dan melaksanakan sistem pengendalian internal perusahaan yang handal dalam rangka menjaga kekayaan dan kinerja perusahaan serta memenuhi peraturan perundang – undangan. Satuan kerja atau fungsi pengawasan internal bertugak membantu direksi dalam memastikan pencapaian tujuan dan kelangsungan usaha dengan: 1. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program perusahaan 2. Memberikan saran dalam upaya memperbaiki efektivitas proses pengendalian resiko 3. Melakukan evaluasi kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perusahaan, pelaksanaan Good Corporate Governance dan perundang – undangan 4. Memfasilitasi kelancaran pelaksanaan audit oleh auditor internal Tujuan audit internal adalah untuk membantu anggota organisasi untuk melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Untuk mencapai tujuan ini, staff audit internal diharapkan dapat memenuhinya dengan analisis, penilaian, rekomendasi, konsultasi, dan informasi tentang kegiatan yang ditelaah. Untuk mencapai tujuan tersebut, auditor internal harus melakukan kegiatan – kegiatan sebagai berikut: 1. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya penerapan dari sistem pengendalian internal dan pengendalian operasional lainnya, serta mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang tidak terlalu mahal 2. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana, dan prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen 3. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggungjawabkan dan dilindungi dari kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian, kecurngan, dan penyalahgunaan 4. Memastikan bahwa pengolahan data yang dikembangkan dalam organisasi dapat dipercaya 5. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh manajemen 6. Menyarankan perbaikan – perbaikan operasional dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas

2.1.4 Misi dan Peran Audit Internal

Auditor Internal memberikan informasi yang diperlukan manajer dalam menjalankan tanggung jawab mereka secara efektif. Auditor internal bertindak sebagai penilai independen untuk menelaah operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan kontrol serta efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan. Auditor internal memiliki peranan yang penting dalam semua hal yang berkaitan dengan pengelolaan perusahaan dan resiko terkait dalam menjalankan usaha. Independensi merupakan kata kunci paling penting untuk menilai peran audit internal. Banyak pihak mengartikan independensi ke dalam 2 pengertian: 1. Independensi : mengambil sikap netral, tidak memihak, dan bebas dari pengaruh 2. Independensi : keberpihakan pada kepentingan yang lebih besarbernilai Bersikap netral pada hakikatnya merupkan hal yang mustahil ketika dihadapkan pada pilihan mana yang benar dan salah, antara kepentingan manfaat bisnis atau kepentingan orang banyak, atau antara kebijakan internal dengan regulasi pemerintah, mau tidak mau harus terjadi keberpihakan. Tetapi persepsi setiap orang terhadap kebenaran ternyata bisa tidak sama. Selain itu, kepentingan yang dianggap lebih besar biasanya juga dipengaruhi oleh otoritas yang memperjuangkan kepentingan tersebut. Keberpihakan audit internal pada kebenaran ditinjau dari: 1. Adanya bukti serta data material yang otentik, relevan, dan cukup 2. Adanya praktik bisnis yang menunjang tinggi etikamoral serta memperhatikan resiko terukur 3. Adanya kapasitas tanggung jawab dan wewenang seseorang yang terukur dalam organisasi besar 4. Adanya administrasi dan pengendalian yang memadai serta konsisten

2.1.5 Peran Auditor Internal yang Mengacu Pada Kriteria Good Corporate Governance