PENGARUH RASIO METODOLOGI PENELITIAN

28

4.4 PENGARUH RASIO

MOLAR TERHADAP YIELD DAN KEMURNIAN BIODIESEL Rasio molar yang dilakukan dalam penelitian ini adalah 13:1, 15:1 dan 17 :1 . Adapun pengaruh rasio molar terhadap perolehan yield biodiesel diperlihatkan pada gambar 4.4. Gambar 4.4 Pengaruh Rasio Molar dan Suhu terhadap Yield pada Katalis dan Waktu Tetap Perbandingan rasio molar adalah salah satu variabel yang penting dalam proses pembuatan etil ester. Dari gambar 4.4 dapat dilihat hubungan antara rasio molar reaktan terhadap perolehan yield etil ester dengan berbagai variasi suhu menunjukkan bahwa semakin besar rasio molar yang digunakan maka yield yang dihasilkan akan semakin besar. Perbandingan rasio molar untuk reaksi transesterifikasi memerlukan 3 mol ester asam lemak dan 1 mol gliserol, sehingga dibutuhkan alkohol yang berlebih untuk memastikan minyak atau lemak terkonversi menjadi etil ester dan alkohol yang tinggi juga menghasilkan konversi ester yang lebih besar dalam waktu lebih singkat. Selain itu, rasio molar sangat berkaitan dengan jenis katalis yang digunakan, rasio molar yang sering digunakan yaitu 6:1. Dengan menggunakan katalis heterogen, dibutukan rasio molar yang lebih besar untuk reaksi transesterifikasi [31]. 50 60 70 80 90 100 11 13 15 17 19 Y ie d Rasio Molar Suhu 60 C Suhu 65 C Suhu 70 C o o o Universitas Sumatera Utara 29 Roschat, Wuttic., dkk. 2016 melakukan penelitian pembuatan biodiesel dari CPO dengan katalis hydrated lime turunan CaO, dimana perbandingan molar rasionya meningkat dari 3:1 ke 15:1, dimana yield yang dihasilkan meningkat dari 22,35 ke 96,12 . Kondisi optimumnya berada pada perbandingan molar 15:1, katalis 6 , suhu 65 o C dengan waktu reaksi 2 jam. Diatas perbandingan rasio molar 15:1 yield biodiesel tidak berubah karena pelarutan gliserol oleh produk dalam pelarut berlebih yang menghambat reaksi [35]. Li, ugena., dkk juga melakukan penelitian terhadap produksi biodiesel dari canola oil menggunakan katalis MgCOAl-LDH turunan katalis heterogen menggunakan pelarut etanol dimana pada rasio molar 16:1 dengan persen katalis 2 berat, 473 K dengan waktu 5 jam yield yang dihasilkan paling tinggi yaitu 97 [36]. Pada gambar 4.5 diatas terlihat penurunan lebih lanjut dalam rasio molar 15:1. Semakin bertambahnya jumlah rasio molar yang digunakan pada penelitian, perolehan yield biodiesel semakin kecil atau mengalami penurunan. Transesterifikasi berbasis etanol sangat sensitif terhadap perubahan kadar air dan suhu reaksi. Disamping itu, pemakaian etanol pada reaksi transesterifikasi dapat menyebabkan etil ester dan etanol saling larut yang mengurangi yield, sehingga mempersulit pemisahannya setelah reaksi sehingga nilai keekonomisannya berkurang [32]. Pada gambar 4.5 dapat kita lihat bahwa pada rasio molar 17:1 di masing- masing suhu mengalami kenaikan yield. Jika dibandingkan dengan penelitian ini, kondisi terbaik pada penelitian ini ada pada rasio molar 17:1, waktu 7 jam, suhu reaksi 70 o C dengan persen katalis 7 yang memberikan yield etil ester sebesar 90,052 , maka percobaan yang dilakukan peneliti masih lebih buruk dari penelitian terdahulu diatas, terlihat dari yield yang dihasilkan, banyaknya katalis, suhu dan waktu yang jauh lebih besar. Universitas Sumatera Utara 30 Adapun pengaruh rasio molar terhadap perolehan kemurnian biodiesel diperlihatkan pada gambar 4.5. ‘ Gambar 4.5 Pengaruh Rasio Molar dan Suhu terhadap Kemurnian pada Katalis dan Waktu Tetap Hubungan antara rasio molar dan suhu terhadap kemurnian etil ester dengan berbagai variasi katalis dan waktu tetap dapat dilihat pada gambar 4.5. Dari gambar 4.5 dapat dilihat bahwa semakin besar rasio molar yang digunakan maka kemurnian yang dihasilkan cenderung meningkat. Berdasarkan teori, stoikiometri transesterifikasi 1 mol minyak bereaksi dengan 3 mol pelarut menghasilkan 3 mol produk. Namun, pelarut yang berlebih digunakan agar kesetimbangan reaksi bergeser kearah produk [41]. M. Avramovic, dkk. 2015 melakukan penelitian tentang optimasi etanolisis minyak bunga matahari menggunakan katalis CaO. Pada penelitian ini didapatkan kondisi optimum rasio molar 14:1, jumlah katalis 15 , suhu 72 o C dengan waktu 440 menit didapatkan kemurnian biodiesel 98,8 [40]. Jika dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan peneliti, kondisi terbaik pada penelitian ini ada pada rasio molar 17:1, waktu 7 jam, suhu reaksi 70 o C dengan persen katalis 7 yang memberikan kemurnian etil ester sebesar 94,988 , maka percobaan yang dilakukan peneliti masih lebih buruk dari penelitian terdahulu diatas. 50 60 70 80 90 100 11 13 15 17 19 K em u rt n ian Rasio Molar Suhu 60 C Suhu 65 C Suhu 70 C o o o Universitas Sumatera Utara 31

4.5 PENGARUH SUHU TERHADAP YIELD DAN KEMURNIAN BIODIESEL