Dasar hukum perkawinan Pengertian dan Dasar Hukum Perkawinan

“Nikahilah seorang wanita yang mempunyai ciri-ciri empat dari hartanya, dari keturunannya , dari dari kecantikannya, dari agamanya. Diriwayatkan oleh Bukhari “. Syarat-syarat calon suami lainnya adalah: 1. Tidak dalam keadaan ihrom, meskipun diwakilkan. 2. Kehendak sendiri 3. Mengetahui nama, nasab, orang, serta keberadaan wanita yang akan dinikahi. 4. Jelas laki-laki Syarat-syarat calon istri: 1. Tidak dalam keadaan ihrom 2. Tidak bersuami 3. Tidak dalam keadaan iddah masa penantian 4. Wanita. 11 Dalam Kompilasi Hukum Islam pasal 15 ayat 1 menyatakan bahwa untuk kemaslahatan keluarga dan rumah tangga perkawinan hanya boleh dilakukan calon mempelai yang telah mencapai umur yang telah ditetapkan dalam Pasal 7 Undang- Undang No 1 tahun 1974 tentang Perkawinan yakni calon suami berumur 19 tahun dan calon istri sekurangnya berumur 16 tahun.Sedangkan dalam pasal 16 ayat 1 menyatakan bahwa perkawinan didasarkan atas persetujuan calon mempelai. c. Wali, Wali adalah rukun dari beberapa rukun pernikahan yang lima, dan tidak sah nikah tanpa wali laki-laki. Dalam KHI pasal 19 menyatakan wali nikah dalam perkawinan merupakan rukun yang harus dipenuhi bagi calon mempelai wanita yang bertindak untuk menikahkannya. 11 EM. Yusmar, Wanita dan Nikah Menurut Urgensinya, Kediri : Pustaka „Azm, h.16 Dalam hadis nabi : ا ب ف ك لا ري غ حا نم ا ك ام لدع دهاش ي ل ب اا حا ا “Tidak ada pernikahan kecuali dengan wali dan dua saksi yang adil.Jika ada pernikahan tanpa itu maka pernikahan itu dianggap batal.” HR. Ibnu Hiban Syarat-syarat wali : 1. Islam 2. Sudah baligh 3. Berakal sehat 4. Merdeka 5. Laki-laki 6. Adil 7. Sedang tidak melakukan ihram Yang diprioritaskan menjadi wali: 1. Bapak. 2. Kakek dari jalur Bapak 3. Saudara laki-laki kandung 4. Saudara laki-laki tunggal bapak 5. Kemenakan laki-laki anak laki-lakinya saudara laki-laki sekandung 6. Kemenakan laki-laki anak laki-laki saudara laki-laki bapak 7. Paman dari jalur bapak 8. Sepupu laki-laki anak paman 9. Hakim bila sudah tidak ada wali –wali tersebut dari jalur nasab.