77
16. Kerugian pihak ketiga cacatmeininggal dan kerugian materi akibat
kecelakaan kerja 17.
Biaya tambahan untuk kerja lembur dan pengangkutan cepat express freight
18. Kerusakan pada sistem dewatering
19. Serial losses akibat defective material atau workmanship
20. Kegagalan pengecoran pada daerah batuan danatau tanah lunak
21. Kerusakan pada pipajaringan bawah tanah yang sudah ada
22. Kerusakan peralatanmesin konstruksi dan elektrikal
23. Keretakan dan kebocoran
24. Kerugian terhadap kesalahan desain item pada pekerjaan lain yang
tidak mengalami kesalahan desain
2.6. Analisa Risiko Risk Analysis
Setelah melakukan identifikasi maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis dan penilaian risiko dengan tujuan mengetahui ukuran atau
bobot dalam hubungannya dengan jenis risiko, dampak yang ditimbulkannya, dan kemungkinan terjadinya risiko tersebut. Analisis dan penilaian di atas berguna
bagi hal-hal berikut : Soeharto, 2001 a
Mendorong penggalian informasi lebih lanjut. b
Meningkatkan pengertian terhadap risiko yang timbul. c
Mengidentifikasi alternatif untuk menghadapinya atau menanggapinya.
2.6.1. Pengukuran Potensi Risiko
Risiko yang potensial adalah risiko yang perlu diperhatikan karena memiliki probabilitas terjadi yang tinggi dan memiliki konsekuensi negatif yang
Universitas Sumatera Utara
78
besar dan terjadinya risiko ditandai dengan adanya error pada estimasi waktu, estimasi biaya, atau teknologi desain Soemarno, 2007.
Menurut Williams 1993, ada dua buah kriteria penting untuk mengukur risiko, yaitu :
1. Kemungkinan Probability, adalah kemungkinan dari suatu kejadian yang
tidak diinginkan. 2.
Dampak Impact, adalah tingkat pengaruh atau ukuran dampak pada aktivitas lain, jika peristiwa yang tidak diinginkan terjadi.
Untuk mengukur risiko digunakan rumus : R = P x I
Dimana: R = Tingkat risiko
P = Kemungkinan Probability risiko yang terjadi I = Tingkat dampak Impact risiko yang terjadi
Proses pengukuran risiko dilakukan dengan cara memperkirakan kemungkinan terjadinya suatu risiko dan dampak dari risiko. Skala yang
digunakan dalam mengukur potensi risiko terhadap kemungkinan dan dampak risiko adalah skala likert dengan menggunakan rentang angka 1 sampai dengan 5.
Pengukuran kemungkinan probability risiko : 1 = Sangat jarang
2 = Jarang 3 = Cukup
4 = Sering 5 = Sangat sering
Universitas Sumatera Utara
79
Pengukuran dampak impact risiko 1 = Sangat rendah
2 = Rendah 3 = Sedang
4 = Tinggi 5 = Sangat tinggi
Setelah mengetahui skala peniliaian probability dan impact dari suatu risiko, Probability and Impact Matrix digunakan untuk mengukur tingkat risiko.
Tingkat risiko merupakan perkalian dari skor probability dan skor impact yang didapat dari responden PMBOK Guide, 2004 kemudian hasil perkalian tersebut
dapat diplotkan pada Probability and Impact Matrix untuk mengetahui tingkat risiko dan strategi mengahadapi risiko tersebut.
Sumber : PMBOK 2004
Gambar 2.5 Matriks Probabilitas dan Dampak
Universitas Sumatera Utara
80
Selanjutnya, karena dalam penelitian ini data yang dibutuhkan yaitu nilai P Probability dan I Impact dari setiap variabel risiko didapatkan melalui
kuesioner dengan lebih dari satu responden, maka perlu dilakukan penggabungan terhadap hasil jawaban responden tersebut dengan metode Severity Index.
2.6.2. Metode Severity Index SI