60
sebuah gereja seperti tidak sah. Bahkan gereja sampai membuka kursus musik agar regenerasi pemusik gereja tetap berjalan. Tanggapan negatif tersebut
memberikan pengertian bahwa penggunaan minus one dapat membuat pengertian yang salah terhadap masa mendatang.
Berikut adalah tanggapan- tanggapan dari berbagai sumber mengenai munculnya penggunaan minus one dalam ibadah minggu GKI berastagi.
4.2.1 Tanggapan Operator GKI berastagi
Penulis melakukan wawancara terhadap john sinaga yang merupakan operator orang yang memutar lagu dilaptop yang dilakukan pada 27 maret 2016.
Wawancara dilakukan pada saat beliau telah selesai ibadah paskah di GKI berastagi. Wawancara dilakukan di dalam gereja GKI berastagi, yang bertempat di
Gg, Berdikari, Jl kabanjahe, kota berastagi. Wawancara tersebut berisi tentang tanggapan beliau terhadap penggunaan minus one di gereja tersebut. Penulis juga
menanyakan apakah beliau setuju tentang penggunaan minus one tersebut. Selain sebagai orang yang ahli mengelola laptop untuk memainkan musik minus one,
beliau merupakan Pemain keyboard di GKI berastagi. Pake minus one ini memang enak,
lagu sama nada dasarnya sama dengan apa yang dibuku lagu. menunjuk buku kidung jemaat
Musiknyapun banyak genrenya. Jadi gak monoton kayak make organ atau piano.
Universitas Sumatera Utara
61
[Menggunakan minus one bagus, Lagu dan nada dasarnya sesuai dengan aslinya.
Musik di dalamnya juga terdiri dari beberapa genre. Jadi tidak monoton seperti organ]
Menurut bapak john sinaga, penggunaan minus one awalnya mengalami kesusahan, mulai dari operator yang harus teliti dan tepat waktu dalam memilih
serta memutar lagu. Diawal penggunaannya sering terjadi kesalahan, hal ini disebakan oleh pemilihan berapa ayat lagu itu dimainkan. Pada saat persembahan
misalnya, jemaat yang mengumpulkan persembahan kedepan membuat musik pengantar persembahan menjadi lebih lama. Sementara lagu yang tawarkan di
laptop hanya sampai 5 ayat atau 5 kali pengulangan. Namun menurut beliau yang juga merupakan seorang pemusik gereja sejak tahun 2006 di GKPI berastagi, iya
mendukung minus one digunakan dalam sebuah ibadah.
4.2.2 Tanggapan dari Pemusik Gereja Lain
Penulis mengajukan beberapa pertanyaan singkat pada 24 maret 2016 terhadap seorang pemusik bernama St J Hutabalian. Beliau merupakan seorang
pemain musik gereja yang ada di HKBP di kota Berastagi sejak 2000 silam. Sebagai seorang pemain musik gereja yang telah lama di daerah berastagi, beliau
mengaku setuju sekaligus mendukung penggunaa minus one untuk gereja- gereja
yang tidak memiliki sumberdaya yang mumpuni.
Universitas Sumatera Utara
62
Gak masalah pake minus one Jaman udah berkembang, diberastagi ini juga
Apalagi sekarangkan udah maju
gereja itukan orang musik semua kenalnya kami semua
jadi ngapai protes
terjemahan :
”Tidak ada masalah menggunakan minus one sebagai pengiring
Hal ini karena jaman udah berkembang, termasuk di kota Berastagi
”.
Dari ringkasan tanggapan yang diutarakan, beliau mengatakan mengetahui bahwa gereja yakni GKI berastagi didukung oleh para seniman berbakat yang
mendukung dari jauh. Hal ini mengacu pada kenyataan bahwa bapak A sihotang sangat dikenal di kota berastagi sebagai penyanyi group batak yang
mempopulerkan lagu “O duma”. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa beliau mendukung realita tersebut.
4.2.3 Tanggapan Natanael Situmorang S.Mg