34
BAB III PENGGUNAAN DAN FUNGSI MINUS ONE SEBAGAI PENGIRING
AKTIVITAS IBADAH MINGGU GKI BERASTAGI
Pada bab ini penulis akan memaparkan penggunaan dan fungsi musik minus one
pada Ibadah minggu GKI Berastagi memakai teori yang dikemukakan oleh Merriam.
3.1 Penggunaan Musik pada Nyanyian Gereja
Musik dan nyayian sangat efektif dalam mengembangkan pelaksanaan Ibadah, karena itu gereja perlu mempertimbangkan bagaimana kualitas sebuah
musik yang ada digereja sendiri. Hal ini juga tidak terlepas dari kemajuan dan perkembangan musik saat ini. Artinya ditengah ketersediaan pemusik yang dapat
mendukung hal tersebut, hendaknya sebuah gereja meng-upgrade segala jenis sumberdaya yang ada.
Bila dicermati musik dan nyayian tak pernah terpisahkan dari kehidupan manusia. Pada saat susah maupun senang, manusia selalu mengungkapkannya
melalui bernyanyi dan memainkan musik. Musik itu sebenarnya alat yang tidak berjiwa, tetapi berbunyi seperti
seruling dan kecapi, dan musik itu sangat berfungsi jika dimainkan atau dibunyikan untuk dapat mengetahui lagu yang akan dinyanyikan 1 Korintus
14:7-8. Ternyata ada hubungan erat antara musik dan nyanyian, begitu juga nyanyian dapat dikenal dari musiknya.
Universitas Sumatera Utara
35
Pada era globalisasi masa kini, kita mengenal banyak ragam musik yang berkembang di negeri kita tercinta ini, dan keragaman musik itu dapat kita tinjau
dari karya dan tokoh-tokohnya. Kini perkembangan zaman dipengaruhi teknologi, telekomunikasi, dan informasi, yang mana berbagai genre musik modern
kontemporer terus merambah masuk dengan bebasnya, sehingga musik dan nyanyian rohani terkena pengaruhnya. Disisi teknologi, lahirnya perangkat-
perangkat baru yang diciptakan oleh manusia seakan menular kesegala aspek tak terkecuali dalam gereja. Hal tersebut bahkan sudah dianggap sebagai media
pendukung jalannya setiap aktivitas yang ada. Bernyanyi bagi Tuhan sudah merupakan tugas atau suatu keharusan bagi
umat Tuhan, karena Tuhan Sang Pencipta telah berkenan memberikan kesempatan bagi umatNya untuk menjalani kehidupan didunia ini. Perlu diingat bahwa jemaat
dipanggil untuk bernyanyi bagi Tuhan dengan tujuan untuk mengingatkan bahwa didalam segala pengalaman hidup, baik manis,pahit, susah ataupun senang, dan
masa depan yang indah ataupun suram. Semuanya itu tidak boleh membuat hidup terlepas dari persekutuan dengan Tuhan.
Orang Kristen dituntut bernyanyi untuk memuji Nama Tuhan serta mengabarkan keselamatan dari padaNya dari hari ke hari Mazmur 96:3.
Nyanyian dan Ibadah selalu sejalan atau dikemas dalam satu paket untuk kebutuhan Ibadah, jadi tidak mungkin dapat dipisahkan. Tidak ada Ibadah tanpa
nyanyian, dan tidak ada nyanyian yang berarti bila diarahkan untuk mendukung Ibadah.
Universitas Sumatera Utara
36
Menyanyikan suatu teks memang menuntut lebih banyak konsentrasi. Kalau ada musik biasanya membuat diri kita lebih dalam untuk mendengarkan,
dibanding dengan tidak ada musik. Salah satu alasan mengapa musik membantu Ibadah adalah karena musik merupakan medium yang ekspresif dibanding ucapan
biasa. Musik lebih memungkinkan kita mengekspresikan intensitas perasaan melalui pola titik nada, keras lembut,melodi dan ritme. Jadi, Jemaat lebih besar
untuk mengekspresikan diri ketika bernyanyi dibanding dengan ketika berbicara. Musik dapat dan sering menyampaikan intensitas lebih besar dalam perasaan
dibanding dengan diekspresikan tanpa disertai musik. Peranan musik tersebut, kembali menjelaskan bahwa tanpa musik sebuah
gereja tidak hidup. Sumberdaya manusia menjadi sebagian besar alasan gereja- gereja yang belum memiliki pemusik gereja yang mumpuni. Hal inipun membuat
jemaat kurang mendapatkan kepuasan rohani yang didapat di gereja. namun sejak abad ke-20, penemuan minus one sudah mulai didengungkan oleh gereja- gereja
pengguna mula-mula. Bahkan tak sedikit dari jemaat gereja di gereja lainnya yang menyarankan gereja tertentu yang kutrang memiliki sumberdaya agar berpaling ke
musik pengiring yang diputar menggunakan perangkat tertentu yang dinamakan minus one.
3.2 Penggunaan Minus One dalam aktifitas musik sekuler.