Selain beberapa manfaat media seperti yang dikemukakan oleh Kemp dan Dayton tersebut, tentu saja kita masih dapat menemukan banyak manfaat-manfaat
praktis yang lain. Manfaat praktis media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar Puspa, 2015, diantaranya :
1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan
lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu 4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang
peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karya
wisata. Kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.
2.2 Rambu Lalu Lintas
Rambu-tanda lalu lintas merupakan bagian dari perlengkapan-keamanan jalan yang memuat lambang-lambang atau hanya berupa huruf, angka, kalimat atau perpaduan di
antara keduanya yang berfungsi untuk menyampaikan pesan bagi pengguna jalan lalu lintas berupa peringatan, larangan, perintah dan petunjuk sebagai upaya menertibkan,
membuat nyaman dan aman bagi pemakai jalan raya dan aktifitas orang-orang di sekitarnya.
Rambu-tanda lalu lintas jalan raya itu sendiri bisa dikategorikandigolongkan menjadi beberapa jenis menurut maksud atau pesan yang ingin disampaikan. Biasanya
masing-masing jenis rambu lalu lintas tersebut dibedakan dengan warna background mencolok. Adapaun jenis-jenis rambu-tanda lalu lintas jalan rayatersebut adalah :
1. Rambu Peringatan, digunakan untuk menyatakan peringatan bahaya atau tempat
berbahaya pada jalan di depan pemakai jalan. 2.
Rambu Larangan, digunakan untuk menyatakan perbuatan yang dilarang dilakukan oleh pemakai jalan.
Universitas Sumatera Utara
3. Rambu Perintah, digunakan untuk menyatakan perintah yang wajib dilakukan
oleh pemakai jalan. 4.
Rambu Petunjuk, digunakan untuk menyatakan petunjuk mengenai jurusan, jalan, situasi, kota, tempat, pengaturan, fasilitas dan lain-lain bagi pemakai jalan.
Rambu-rambu ditempatkan secara tetap. Dalam keadaan dan kegiatan tertentu dapat digunakan rambu-rambu yang bersifat sementara Pada rambu-rambu juga dapat
ditambahkan papan tambahan dibawahnya yang memuat keterangan yang diperlukan untuk menyatakan hanya berlaku untuk waktu-waktu, jarak-jarak dan jenis kendaraan
tertentu ataupun perihal lainnya. Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan lokasi, bentuk dan ukuran, lambang, tata cara penempatan, pemasangan, pemindahan, warna
dan arti dari setiap rambu-rambu dan papan tambahan diatur dengan keputusan menteri.
2.3 Augmented Reality
Augmented reality AR adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi
dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata. Tidak seperti Virtual
Reality VR realitas maya yang sepenuhnya menggantikan kenyataan, namun AR hanya
menambahkan atau melengkapi kenyataan benda-benda maya menampilkan informasi yang tidak dapat diterima oleh pengguna dengan inderanya sendiri. Hal ini membuat AR
sesuai sebagai alat untuk membantu persepsi dan interaksi penggunanya dengan dunia nyata. Informasi yang ditampilkan oleh benda maya membantu pengguna melaksanakan
kegiatan-kegiatan dalam dunia nyata. Selain menambahkan benda maya dalam lingkungan nyata, AR juga berpotensi menghilangkan benda-benda yang sudah ada.
Menambah sebuah lapisan gambar maya dimungkinkan untuk menghilangkan atau menyembunyikan lingkungan nyata dari pandangan pengguna. Misalnya, untuk
menyembunyikan sebuah meja dalam lingkungan nyata, perlu digambarkan lapisan representasi tembok dan lantai kosong yang diletakkan di atas gambar meja nyata,
sehingga menutupi meja nyata dari pandangan pengguna. Augmented Reality
AR merupakan variasi dari Virtual Environment VE atau Virtual Reality
VR. Teknologi VE secara menyeluruh membenamkan pengguna dalam lingkungan sintetik. Saat terbenam itu, seorang pengguna tidak akan mampu
Universitas Sumatera Utara
membedakan benda nyata disekitarnya. Sebaliknya, AR memungkinkan pengguna untuk melihat dunia nyata, dengan objek maya yang dilapiskan diatasnya atau digabung
dengan dunia nyata. Oleh karena itu, AR menambah realitas, bukan menggantinya. Idealnya, maka akan muncul ke pengguna bahwa benda virtual dan nyata tampil
berdampingan di ruang yang sama. Azuma, 1997. Saat ini, penggunaan teknologi augmented reality khususnya pada perangkat
mobile telepon genggam dantablet memang masih tergolong minim. Padahal, teknologi ini memiliki potensi yang besar untuk memperkayatelekomunikasi untuk
menjadi lebih efektif. Pasalnya, perangkat mobile sekarang ini merupakan salah satuteknologi yang paling sering digunakan. Augmented Reality sendiri biasanya
dikembangkan pada platform iOS dan Android. Kedua sistem operasi mobiletersebut tentunya saat ini menjadi tren di kalanganmasyarakat seluruh dunia, terutama sistem
operasi Android yang sedang booming. Hal itu dapat setidaknya dapat dilihat berdasarkan data yang dirilis oleh IDC International DataCorporation dimana sampai
kuartal 3 2012 Android telah menguasai 75 pangsa pasar sistem operasi smartphone Wahyutama, 2013.
2.3.1 Komponen Augmented reality Secara umum untuk membangun augmented reality dibutuhkan komponen-komponen
berikut : 1.
Input Device Input devic
e atau alat input berfungsi sebagai sensor untuk menerima input dalam dunia nyata. Input device yang biasa digunakan dalam AR adalah kamera, kamera
pada handphone atau webcam saat ini banyak digunakan sebagai input device bagi aplikasi AR.
2. Output Device
Output device atau alat output berfungsi sebagai display hasil AR. Output device
yang biasa dibunakan adalah monitor dan head mounted display. Head mounted display
adalah alat yang digunakan di kepala, mirip kacamata, untuk menampilkan hasil AR. Head mounted display biasanya sudah terintegrasi dengan kamera di
bagian atasnya, sehingga selain sebagai alat output juga sebagai alat input. 3.
Tracker
Universitas Sumatera Utara
Tracker adalah alat pelacak agar benda maya tambahan yang dihasilkan berjalan
secara real-time atau mungkin interaktif walaupun benda nyata yang jadi induknya digeser-geser, benda maya tambahannya tetap mengikuti benda nyata yang jadi
induknya. Biasanya tracker ini berupa marker atau penanda semacam striker mirip QR Code
yang bisa ditempeldipasang di benda nyata. 4.
Komputer Komputer berfungsi sebagai alat pemroses agar program AR bisa berjalan.
Komputer disini bisa berupa PC atau embedded system yang dipasang pada alat contohnya dipasang di mounted head display.
2.2.3 Sistem Display Augmented reality Sistem tampilan AR merupakan sistem pembentukan objek virtual pada jalur optik diantara
mata pengamat dan objek nyata dengan menggunakan seperangkat alat optik, elektronik dan
komponen mekanik. Pembentukan Objek Virtual pada sistem display AR Fernando,,2013
menunjukkan pembentukan objek virtual dibagi menjadi 3 kategori, yaitu : 1.
Head-Attached Display Head-Attached Display
merupakan sistem display AR dimana pengguna mengenakan perangkat keras AR di kepala.
2. Hand-Held Display
Hand-Held Display merupakan sistem display AR dimana objek virtual terbentuk
dalam jangkauan tangan pengguna. 3.
Spatial Display Spatial Display
merupakan sistem display AR yang memproyeksikan objek virtual ke lingkungan nyata menggunakan proyektor digital atau tergabung dengan lingkungan
nyata menggunakan panel tampilan.
2.4 Vuforia