Kurangnya loyalitas dan kualitas Kader Partai Golkar Peran Organisasi Sayap Yang Kurang Optimal

commit to user Rp. 1.235.000.000,00. Pendanaan tersebut berasal dari dana abadi Partai Golkar, sumbangan relawan, serta berasal dari uang pribadi dari calon itu sendiri. Masalah pendanaan ini diutarakan oleh Bapak Ichsan S.Ag selaku Ketua Tim Sukses: “…. Pendanaan yang dihimpun Partai Golkar pada Pemilukada Tahun 2010 relatif kurang mas, karena sumber-sumber dana yang diperoleh tim sukses hanya sedikit, sumber dana yang diperoleh berasal dari bantuan relawan, dari bapak bupati dan pengeluaran yang banyak tentunya dari uang pribadi calon yang diusung tentunya.” Hal senada juga diutarakan oleh Bapak Maryoko Budi Santoso, SE selaku tim keuangan tim sukses tingkat kabupaten: “…wah kalau dikatakan kurang ya kurang mas, dalam pembiayaan pemilukada saat ini biaya berapapun dapat langsung habis lantaran biaya dalam pelaksanaan pemilukada pun juga tinggi, sedangkan dana yang masuk dalam kas tim sukses hanya sekitar Rp. 1,5 miliar, untuk membiayai aktivitas-aktivitas tim sukses sangat mepet mas, dana yang paling banyak masuk adalah dana yang berasal dari uang pribadi calon.”

2. Kurangnya loyalitas dan kualitas Kader Partai Golkar

Organisasi apapun bentuknya digerakkan oleh manusia. Maka dalam berpolitik sumber daya yang paling utama adalah sumber daya manusia. Dengan demikian, cara organisasi politik dalam mendapatkan manusia yang memiliki kemampuan dan integritas tinggi merupakan tantangan utama dalam hal manajemen organisasi politik. commit to user Tantangan itu saat ini juga menjadi tantangan yang dihadapi oleh Partai Golkar. Orang-orang yang mempunyai loyalitas, kemampuan dan intelejensi tinggi saat ini di dalam tubuh Partai Golkar sangatlah kurang, karena orang-orang yang mempunyai kemampuan yang tinggi tersebut adalah merupakan kader-kader masa orde baru yang sekarang semakin sedikit keberadaanya karena mereka benar-benar dibesarkan oleh Partai Golkar. Minimnya sumber daya manusia ini semakin terasa di desa karena Partai Golkar sangat sulit untuk mendapatkan pengurus di tingkat desa. Hal tersebut disampaikan oleh Bapak Ichsan selaku Ketua Tim sukses kabupaten : “…masalah yang paling serius dihadapi dan menjadi kelemahan Golkar dalam pemilukada adalah masalah kurang berkualitas dan loyalitasnya kader-kader yang berada dilapangan, kader-kader dilapangan terutama di desa selalu beranggapan bahwa setiap kegiatan yang ada pasti dana selalu tersedia, sehingga kalau dana tidak tersedia mereka juga tidak optimal dalam bekerja mas.” Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Drs. Sapto Budianto yang merupakan tim penggalangan massa dan kader : “…masalah utama partai golkar saat ini sebenarnya bukan masalah financial atau apa mas, tapi masalah perekrutan kader yang cenderung asal- asalan tanpa ada standard khusus sehingga dalam bekerja, kader-kader partai yang direkrut terlihat tidak ada sikap antusia dalam melaksanakan tugasnya. Selain itu kader-kader yang ada beranggapan tidak begitu pentingf dalam menentukan nasib kader-kader partai siapapun Bupati Boyolali yang akan terpilih.” commit to user

3. Peran Organisasi Sayap Yang Kurang Optimal

Organisasi sayap adalah merupakan organisasi yang berada dibawah organisasi induk yang dimana kinerja organisasi sayap adalah membantu organisasi induk dalam mencapai tujuan. Organisasi sayap yang masih aktif dan dimiliki Partai Golkar sampai saat ini adalah Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia AMPI yangmerupakan organisasi kepemudaan Partai Golkar. Namun dalam pelaksanaan Pemilukada Kabupaten Boyolali Tahun 2010 pergerakan organisayap Partai Golkar tersebut kurang optimal dan hanya H. Sutomo, SPd. M.Kes yang menjadi Dewan Penasehat Tim Sukses Tingkat Kabupaten. Hal tersebut diungkapkan oleh Bapak Guritno selaku anggota tim sukses tingkat kabupaten: “……Peran organisasi sayap yang dimiliki Golkar kinerjanya sangat kurang optimal karena saat ini organisasi-organisasi sayap Golkar sudah melepaskan diri dari Golkar karena mereka mempunyai kepentingan sendiri seperti HWK,KORPRI serta KOSGORO, namun masih ada organisasi sayap yang dimiliki oleh Golkar yaitu AMPI. AMPI sendiri kinerjanya juga kurang optimal hal tersebut terjadi karena pembianaan dan pendekatan Partai sendiri kurang maksimal seperti dihilangkan keberadaanya dan hany satu orang yang menjadi Dewan Penasehat Tim sukses Kabupaten yaitu Pak Tomo.” Hal senada juga diungkapkan oleh Saudara Wahyu Nugroho selaku anggota organisasi AMPI: “……..saya mengakui kinerja AMPI dalam pemilukada tahun 2010 kabupaten Boyolali sangat kurang, namun kinerja yang sangat kurang itu mempunyai alasan, bagaimana kinerja AMPI bisa optimal orang keberadaanya saja tidak diperhitungkan oleh Golkar sendiri kok.” commit to user

4. Persiapan yang relatif singkat