Kabupaten Boyolali Partai Golkar

commit to user

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Kabupaten Boyolali

Kabupaten Boyolali memiliki luas lebih kurang 101.510.0965 ha atau kurang 4,5 dari luas Provinsi Jawa Tengah. Wilayah Boyolali terletak antara 110 22’ BT-110 50’BT dan 7 36’LS-7 71’LS dengan ketinggian antara 100 meter sampai dengan 1500 m dari permukaan laut. Batas-batas wilayah yang dimiliki Kabupaten Boyolali adalah sebagai berikut: a. Sebelah Utara : Kabupaten Semarang dan Kabupaten Sragen b. Sebelah Selatan : Kabupaten Klaten dan DIY c. Sebelah Timur : Kabupaten Sragen, Kabupaten Klaten, Kabupaten Karanganyar, Kota Surakarta, dan Kabupaten Sukoharjo. d. Sebelah Barat : Kabupaten Magelang dan Kabupaten Semarang Bila dilihat dari kecamatanya, Kabupaten Boyolali terbagi atas 19 kecamatan, yaitu: Tabel 4.1 Kecamatan di Kabupten Boyolali No Kecamatan Daerah Pemilihan 1 Ampel Daerah Pemilihan I 2 Boyolali commit to user No Kecamatan Daerah Pemilihan 3 Mojosongo Daerah Pemilihan I 4 Teras 5 Musuk Daerah Pemilihan II 6 Cepogo 7 Selo 8 Banyudono Daerah Pemilihan III 9 Sawit 10 Ngemplak 11 Sambi 12 Simo Daerah Pemilihan IV 13 Nogosasri 14 Klego 15 Andong 16 Karanggede Daerah Pemilihan V 17 Wonosegoro 18 Kemusu 19 Juwangi Sumber: DPD Partai Golkar commit to user

B. Partai Golkar

1. Paradigma baru Partai Golkar Selama era reformasi Bangsa Indonesia telah mengalami banyak perubahan yang mendasar di berbagai kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Perubahan terjadi di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan. Perubahan tersebut tidak dapat dilepaskan dari tuntutan rakyat yang menghendaki reformasi melalui proses demokratisasi. Berbagai perubahan mendasar yang terjadi dan dinamika yang menyertainya memerlukan peran aktif seluruh komponen bangsa secara terus-menerus agar proses tersebut berjalan dengan baik. Sejak tahun 1998 telah terjadi beberapa kali pergantian pemerintahan, namun kondisi bangsa Indonesia belum sepenuhnya dipulihkan. Dalam masa transisi yang sedang berjalan ini perubahan mendasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara belum dapat dikatakan telah selesai. Semua komponen bangsa dituntut kemampuanya untuk mengawal perubahan yang ada agar tercapai kondisi yang lebih baik dan bermanfaat bagi kepentingan bangsa. Dalam masa arus reformasi kehidupan kebangsaan dan kenegaraan melahirkan juga arus demokratisasi, seperti kebebasan berpendapat, kebebasan politik, termasuk kebebasan mendirikan partai politik keterbukaan commit to user informasi serta penegakan supremasi hukum dan penghormatan terhadap hak- hak asasi manusia. Bersamaan dengan itu cita-cita reformasi juga menghendaki penataan kembali fungsi-fungsi institusi negara maupun masyarakat agar dapat melaksanakan peranya secara optimal, dengan menempatkan kedaultan benar-benar ditangan rakyat. Kondisi sosial politik tersebut telah mengakibatkan perubahan mendasar terhadap sistem politik dan kepartaian di Indonesia. Dilandasi oleh semangat reformasi tersebut, Golongan Karya melakukan perubahan paradigma serta menegaskan dirinya sebagai partai politik pada Rapat Pimpinan Paripurna Golongan Karya tanggal 19 Oktober 1998 dan dideklarasikan di Jakarta tanggal 7 Maret 1999, dengan nama Partai Golongan Karya. Dengan perubahan tersebut, Partai Golongan Karya sepenuhnya mengemban hakekat partai politik sebagai pilar demokrasi dan kekuatan politik rakyat untuk memperjuangkan cita-cita dan aspirasinya secara mandiri, bebas dan demokratis. Dengan paradigma baru tersebut, Partai Golongan Karya adalah merupakan salah satu pengemban hakikat tatanan baru, yang dijiwai semangat pembaharuan, budi pekerti luhur, akhlak mulia dan moral serta semangat pembangunan terus-menerus dalam meningkatkan karya dan kekaryaan disegala bidang kehidupan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang 1945. Mengingat semangat cita dan citra pembaharuan yang tumbuh berkenbang di Indonesia belum commit to user sepenuhnya dapat terwujud maka Partai Golongan Karya mendorong timbulnya jiwa dan semangat pembaharuan di semua bidang agar reformasi segera terwujud dan tepat seperti apa yang diinginkan sebelumnya. Selama era reformasi pada pemilu 1999 dan 2004 adalah periode krisis dan pemulihan Partai Golkar. Pada kurun waktu tersebut merupakan masa yang paling berat dalam sejarah kehidupan Partai Golkar. Partai Golkar mendapat tekanan terus-menerus dari berbagai pihak dalam pembentukan opini negatif yang merugikan. Di berbagai tempat terjadi aksi dan demonstrasi anti Partai Golkar yang disertai ancaman fisik dan teror terhadap kader, pengurus, dan pimpinan partai. Bahkan terjadi pula tindakan anarkis hingga pembubaran partai melalui pengadilan dan dekrit presiden. Dalam kurun waktu itu Partai Golkar mengikuti dua kali Pemilihan Umum Legislatif pada tahun 1999 dan 2004. Dalam Pemilu 1999, Partai Golkar tetap mendapatkan kepercayaan rakyat sehingga menempati posisi kedua. Pada pemilu 2004 telah terjadi pemulihan Partai Golkar sehingga mampu menjadi pemenang Pemilu Legislatif di DPR RI dan sebagian besar daerah provinsi maupun kabupaten dan kota. Dengan kekuatan di lembaga legislatif yang dimiliki Partai Golkar saat itu, diharapkan menjadi modal utama bagi Partai Golkar dalam memperjuangkan aspirasi dan kepentingan rakyat. Peran Partai Golkar sebagai kekuatan penyeimbang di legislatif yang dapat menjadikan kehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat berjalan dalam suasana demokratis menuju pemulihan dan transisi demokrasi. commit to user Dari kedua Pemilu 1999 dan 2004 tersebut dilakukan proses kajian agar dapat diperoleh identivikasi dan inventarisasi tentang kekutan, kelemahan, peluang dan ancaman Partai Golkar. Dengan kajian tersebut maka perumusan posisi dan arah serta pengelolaan Partai Golkar diharapkan akan tepat menjawab semua ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang ada di dalam perjuangan Partai Golkar di tengah rakyat dan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Pada kedua pemilu pertama masa reformasi dengan system multi partai tersebut telah menciptakan kompetisi politik peserta pemilu. Kompetisi politik yang ketat menuntut Partai Golkar untuk memiliki manajemen organisasi yang handal dan modern mampu menawarkan program untuk menjawab amanat rakyat, dan juga penting untuk menampilkan tokoh-tokoh yang memiliki kepekaan, memahami rakyat dan dapat dipercaya oleh rakyat, memiliki kapasitas dan kapabilitas, integritas dan kredibilitas yang tinggi serta mengakar di tengah masyarakat Indonesia. Dalam kurun waktu setelah Pemilu 1999 dan 2004 yaitu sampai tahun 2010 ini adalah merupakan periode kebangkitan Partai Golkar karena dapat dikatakan telah lepas dari bayang-bayang masa orde baru. Di dalam perode ini telah terjadi proses perubahan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan dinamika kehidupan politik yang berbeda dan tantangan yang lebih berat. Dalam kerangka pemikiran tersebut, Partai Golkar harus mampu tampil dengan strategi baru untuk menjawab perubahan dan tantangan tersebut commit to user sehingga menjadi partai politik unggulan dan terdepan, kekuatan utama dan pilar utama dalam kehidupan demokrasi Indonesia. Dengan kebangkitan Partai Golkar saat ini, diharapkan menjadi modal dan komponen utama bangsa dalam percepatan kebangkitan Indonesia di bidang politik, ekonomi, hukum dan hak asasi manusia, pertahanan dan keamanan, serta sosial budaya. 2. Tujuan Berdasarkan apa yang tertulis dalam anggaran dasar Partai Golkar pada Bab IV Pasal 7 tentang tujuan Partai Golkar adalah sebagai berikut: a. Mempertahankan dan mengamalkan Pancasila serta menegakkan Undang-undang Dasar 1945 b. Mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana yang dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 c. Menciptakan masyarakat yang adil dan makmur, merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia d. Mewujudkan kedaulatan rakyat dalam rangka mengembangkan kehidupan demokrasi, yang menjunjung tinggi dan menghormati Kebenaran, Keadilan, Hukum, dan Hak Asasi Manusia. 3. Tugas Pokok dan Fungsi Partai Golkar a Tugas Pokok Partai Golkar Dalam anggaran dasar Partai Golkar pada Bab IV Pasal 8 menyatakan tugas pokok dari Partai Golkar adalah memperjuangkan terwujudnya commit to user peningkatan segala aspek kehidupan yang meliputi ideologi, politik, ekonomi, agama, sosial budaya, hukum serta pertahanandan keamanan nasional guna mewujudkan cita-cita nasional. b Fungsi Partai Golkar Dalam anggaran dasar Partai Golkar pada Bab IV Pasal 9 menyatakan fungsi pokok dari Partai Golkar adalah: 1 Menghimpun persamaan sikap politik dan kehendak untuk mencapai cita-cita dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur, material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. 2 Mempertahankan, mengemban, mengamalkan, dan membela Pancasila serta berorientasi pada program pembangunan di segala bidang tanpa membedakan suku, agama, ras dan golongan. 3 Menyerap, menampung, menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi rakyat serta meningkatkan kesadaran politik rakyat dan menyiapkan kader-kader dengan memperhatikan kesetaraan gender dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 4. Prinsip Dasar Sebagai institusi kepartaian yang memiliki agenda politik, ada beberapa prinsip dasar yang menjadi pegangan Partai Golkar, yaitu: commit to user a Senantiasa berwawasan kekaryaan dalam mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 b Mengembangkan wawasan kebangsaan sebagai satu-satunya cara pandang mengatasi perbedaan faham, golongan, dan kelompok atas dasar suku, etnis, agama, aliran, dan budaya sehingga seluruh bangsa Indonesia tertumpu pada satu kekuatan besar. c Mengembangkan ciri pluralisme dalam persatuan dengan menampung kemajemukan Bangsa Indonesia yang terpatri dalam semboyan Bhineka Tunggak Ika. d Mempertahankan komitmen terhadap kemajuan demokrasi dengan tetap mempertahankan nilai-nilai dasar yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 e Berjuang secara konsisten mewujudkan kesejahteraan, keadilan dan kecerdasan rakyat secara menyeluruh. f Mempertahankan komitmen dalam penegakan supremasi hukum dan hak asasi manusia serta mewujudkan Pemerintah yang bersih dalam tatanan kehidupan yang demokratis dan konstitusional. g Mengembangkan penghayatan nilai-nilai moral dan etika yang bersumber dari ajaran agama untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan sekaligus sebagai sumber motivasi dan inspirasi dalam pembangunan. commit to user 5. Visi dan Misi a. Visi “ Terwujudnya masyarakat Indonesia baru yang bersatu, berdaulat, maju, modern, damai, adil, makmur, beriman, dan bertakwa, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam tatanan masyarakat madani ” b. Misi 1 Menegakkan, menanamkan, dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar Negara dan ideologi bangsa demi memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2 Mewujudkan cita-cita proklamasi melalui pelaksanaan pembangunan nasional di segala bidang untuk merealisasikan masyarakat yang demokratis dan berdaulat, sejahtera, adil dan makmur, menegakkan supremasi hukum dan menghormati hak asasi manusia, serta terwujudnya ketertiban dan perdamaian dunia. 6. Struktur Organisasi Struktur Organisasi Partai Golkar didalam Anggran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga Partai Bab V Pasal 6 dibagi menjadi tiga bagian adalah sebagai berikut: commit to user a. Nasional Struktur organisasi pusat Partai Golkar yang selanjutnya disebut Dewan Pimpinan Pusat DPP Partai Golkar adalah sebagai berikut: i. Ketua Umum ii. Wakil Ketua Umum iii. Ketua-ketua iv. Sekretaris Jendral v. Bendahara vi. Wakil-wakil bendahara vii. Ketua-ketua Departemen. b. Daerah 1 Provinsi Struktur organisasi provinsi Partai Golkar yang selanjutnya disebut Dewan Pimpinan Daerah DPP Provinsi Partai Golkar adalah sebagai berikut: i. Ketua ii. Ketua Harian, apabila diperlukan iii. Wakil-wakil ketua iv. Sekretaris v. Wakil-wakil sekretaris vi. Bendahara commit to user vii. Wakil-wakil Bendahara viii. Ketua-ketua Biro 2 Kabupaten Struktur organisasi Kabupaten Partai Golkar yang selanjutnya disebut Dewan Pimpinan Daerah DPD Kabupaten Partai Golkar adalah sebagai berikut: i. Ketua ii. Ketua Harian, apabila diperlukan iii. Wakil-wakil ketua iv. Sekretaris v. Wakil-wakil sekretaris vi. Bendahara vii. Wakil-wakil Bendahara viii. Ketua-ketua Seksi 7. Keanggotaan Dalam Anggaran Dasar Partai Golkar bagian satu Bab VI pasal 13 tentang keanggotaan dan kader disebutkan bahwa setiap warga negara indonesia bisa menjadi anggota partai. Syarat-syarat lain yang harus dipenuhi untuk menjadi anggota atau kader Partai Golkar yang tertuang dalam anggaran rumah tangga Partai Golkar Bab I Pasal 1 adalah: commit to user a Berusia sekurang-kurangnya 17 tujuh belas tahun atau telah kawin b Menerima doktrin, mengucapkan ikrar, bersedia mematuhi anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan ketentuan-ketentuan partai lainya. c Bersedia menyatakan diri menjadi Anggota Berdasarkan pada anggaran rumah tangga Bab I Pasal 5 menyatakan bahwa Partai Golkar mempunyai kader yang terdiri dari anggota yang telah mengikuti Pendidikan dan Latihan Kader dan disaring atas kriteria: a Mental Ideologi b Penghayatan Visi, Misi dan Platform Partai c Prestasi, dedikasi, disiplin, loyalitasdan tidak tercela d Kepemimpinan e Militansi dan mandiri Selanjutnya, berdasarkan anggaran rumah tangga Partai Golkar Bab II pasal 3 menyatakan setiap anggota mempunyai hak: a Memperoleh perlakuan yang sama b Mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan c Memilih dan dipilih d Memperoleh perlindungan dan pembelaan e Memperoleh pendidikan dan pelatihan kader f Memperoleh penghargaan dan kesempatan mengembangkan diri. commit to user 8. Struktur Kepengurusan DPD Partai Golkar Kabupaten Boyolali Struktur kepengurusan Partai Golkar di Dewan Pimpinan Daerah DPD Kabupaten Boyolali, tersusun sebagai berikut: a. Ketua i. Wakil Ketua Bagian Organisasi, Kaderisasi, dan keanggotaan ii. Wakil Ketua Bagian Pemenangan Pemilu Wilayah I iii. Wakil Ketua Bagian Pemenangan Pemilu Wilayah II iv. Wakil Ketua Bagian Hukum, HAM, dan Infokom v. Wakil Ketua Bagian Pemuda, Olahraga, Seni dan Diklat vi. Wakil Ketua Bagian Perempuan vii. Wakil Ketua Bagian Pengabdian Masyarakat viii. Wakil Ketua Bagian Keagamaan ix. Wakil Ketua Bagian Tani, Nelayan, Tenaga Kerja, Koperasi dan UMKM b. Sekretaris i. Sekretaris Bagian Organisasi, Kaderisasi, dan keanggotaan ii. Sekretaris Bagian Pemenangan Pemilu Wilayah I iii. Sekretaris Bagian Pemenangan Pemilu Wilayah II iv. Sekretaris Bagian Hukum, HAM, dan Infokom v. Sekretaris Bagian Pemuda, Olahraga, Seni dan Diklat commit to user vi. Sekretaris Bagian Perempuan vii. Sekretaris Bagian Pengabdian Masyarakat viii. Sekretaris Bagian Keagamaan ix. Sekretaris Bagian Tani, Nelayan, Tenaga Kerja, Koperasi dan UMKM c. Bendahara i. Bendahara Bagian Organisasi, Kaderisasi, dan keanggotaan ii. Bendahara Bagian Pemenangan Pemilu Wilayah I iii. Bendahara Bagian Pemenangan Pemilu Wilayah II iv. Bendahara Bagian Hukum, HAM, dan Infokom v. Bendahara Bagian Pemuda, Olahraga, Seni dan Diklat vi. Bendahara Bagian Perempuan vii. Bendahara Bagian Pengabdian Masyarakat viii. Bendahara Bagian Keagamaan ix. Bendahara Bagian Tani, Nelayan, Tenaga Kerja, Koperasi dan UMKM d. Bagian Organisasi, Kaderisasi, dan keanggotaan e. Bagian Pemenangan Pemilu Wilayah I f. Bagian Pemenangan Pemilu Wilayah II g. Bagian Hukum, HAM, dan Infokom h. Bagian Pemuda, Olahraga, Seni dan Diklat i. Bagian Perempuan commit to user j. Bagian Pengabdian Masyarakat k. Bagian Keagamaan l. Bagian Tani, Nelayan, Tenaga Kerja, Koperasi dan UMKM 9. Sekretariat Kantor Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kabupaten Boyolali berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali.

C. Strategi Partai Golkar.