commit to user
17
Bab II Tinjauan Pustaka dan Kerangka Berpikir
A. Tinjauan Pustaka
1. Strategi
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani strategos yang memiliki arti harfiah “jenderal”. Sehingga dapat pula diartikan sebagai seni perang para
jenderal yang memimpin suatu peperangan fitri Lukiastuti dan Muliawan, 2008:11.
Sedangkan menurut Matloff 1967 dalam J. Salusu 2004;85 menerangkan strategy adalah the art of general seni jenderal. Dalam yunani
kuno jenderal dianggap bertanggung jawab pada peperangan, kalah atau menang. Dengan kata lain strategi adalah sebuah seni dalam berperang.
Menurut Kamus besar bahasa Indonesia 1994:964 strategi memiliki beberapa arti yaitu siasat perang, ilmu siasat perang, tempat yang baik
menurut siasat perang atau dapat pula diartikan sebagai rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Dari pengertian di atas
maka pengertian strategi sangat berkaitan erat dengan perang. Saat ini istilah strategi banyak digunakan dalam organisasi. Strategi
sangat diperlukan dalam perusahaan dalam pencapaian tujuan organisasi. Strategi adalah rencana yang disatukan menyeluruh dan terpadu mengkaitkan
keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan dirancang
commit to user
untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaaan. R.Jauch, William F.
Glueck 1999:2 dalam, skripsi Dwi Irawati 2008 Dalam Rangkuti 2006:4, Argyris 1985, Mintzberg 979, Steiner
dan Miner 1977 menerangkan bahwa: “Stategi merupakan respon secara terus menerus maupun adaptif
terhadap peluang dan ancaman eksternal yang dapat mempengaruhi organisasi.”
Sedangkan Chandler 1962 menjelaskan bahwa: “strategi merupkan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam
kaitannya dengan tujuan jangka program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya” Rangkuti 2006:4.
Sementara, Kennet Andrew dalam fitri Lukiastuti dan Muliawan, 2008 menjelaskan bahwa strategi sebagai upaya untuk mengevaluasi kekuatan dan
kelemahan perusahaan dibandingkan dengan peluang serta ancaman dalam lingkungan yang dihadapi. Namun secara umum strategi diartikan sebagai
suatu cara yang digunakan oleh manager atau pimpinan puncak untuk mencapai tujuan orgnisasi. Strategi merupakan landasan awal bagi sebuah
organisasi untuk menyusun langkah-langkah atau tindakan-tindakan dengan memperhitungkan faktor-faktor internal dan eksternal dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Strategi bisa juga digunakan untuk
commit to user
mengubah suatu budaya organisasi agar organisasi tersebut dapat bekerja lebih baik dari sebelumnya.
Namun dalam perkembangan pengertian strategi dalam ilmu politik selanjutnya menurut Meriam Budiardjo 1981;125 adalah suatu persaingan
ketat yang dihadapi oleh sebuah partai politik untuk mendapatkan jumlah suara dalam pemilihan umum, maka strategi yang dilakukan tersebut sangat
dominan dengan bagaimana sebuah organisasi partai politik mendapatkan suara yang maksimal dalam pemilihan umum. Dalam hal ini, strategi juga
sangat penting keberadaanya dalam sistem demokrasi yang berada di Indonesia.
Dari beberapa pendapat, definisi, pengertian dan penjelasan seperti yang tersebut di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa strategi
merupakan suatu seni, siasat, ide dan rencana yang cermat untuk digunakan menghadapi tantangan atau permasalahan atau persaingan politik yang sedang
di hadapi dengan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan partai politik dibandingkan dengan peluang serta ancaman yang dapat mempengaruhi partai
politik. Strategi juga melihat perubahan lingkungan organisasi yang selalu berubah yang bertujuan untuk mencapai tujuan memperoleh suara yang
maksimal dalam setiap pemilihan umum, baik anggota parlemen atau kepala daerah.
commit to user
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, konsep strategi berkembang sangat pesat dan memiliki arti yang lebih luas. Tidak terkecuali
dalam berbagai bidang, seperti halnya dalam bidang organisasi. Dalam sebuah organisasi, upaya untuk mencapai tujuan organisasi tersebut dibutukan suatu
strategi. Sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Hadari Nawawi 2000:147-148 strategi secara etiomolgi dalam manajemen sebuah organisasi
dapat diartikan sebagai kiat, cara dan taktik utama yang dirancang secara sistematik dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang terarah pada
tujuan strategi organisasi. Disadari atau tidak bahwa, strategi memiliki andil dalam setiap pengambilan keputusan manajerial dan juga secara teoritis
menjadi suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dari setiap organisasi. Strategi sebagai perencanaan suatu organisasi dalam menjalankan kegiataannya untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sementara itu, Fauklner dan Johnson dalam bukunya Michael Amstrong
2003:38 strategi memperhatikan sungguh-sungguh arah jangka panjang dan cakupan organisasi. Strategi juga secara kritis memperhatikan dengan sunguh-
sungguh posisi organisasi itu sendiri dengan memperhatikan lingkungan dan secara khusus memperhatikan pesaingnya. Strategi memperhatikan secara
sungguh-sungguh pengadaan keunggulan kompetitif, yang secara ideal berkelanjutan sepanjang waktu, tidak dengan manuver teknis, tetapi dengan
menggunakan perspektif jangka panjang secara keseluruhan. Pada dasarnya,
commit to user
strategi adalah mengenai penetapan tujuan tujuan strategi dan mengalokasikan atau menyesuaikan sumber daya dengan peluang strategi berbasis dumber daya
sehingga dapat mencapai kesesuaian stratejik diantara mereka. Dalam bukunya, Michael Amstrong 2003:39 memberikan tiga konsep utama dalam strategi
yakni: 1. Keunggulan kompetitif
Konsep keunggulan kompetitif ini diformulasikan oleh Porter 1985. Keunggulan kompetitif, seperti yang dikatakannya timbul dari sebuah
perusahaan yang menciptakan nilai untuk pelanggannya. Kemudian, dia mengembangkan kerangka kerjanya yang terkenal mengenai tiga strategi
generik yang dapat digunakan oleh organisasi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif, ketiga hal tersebut adalah :
a. Inovasi
Menjadi produser yang unik. b. Kualitas
Menyampaikan barang dan jasa yang berkualitas tinggi kepada pelanggan. c. Kepemimpinan biaya
Hasil kebijakan yang direncanakan bertujuan kepada pengelolaan pengurangan pengeluaran.
2. Kapabilitas khusus Merupakan karakteristik yang tidak dapat ditiru oleh pesaing, atau sulit sekali
ditiru. Kapabilitas khusus atau kompetensi inti, mendiskripsikan sesuatu yang secara khusus atau unik dapat dilakukan oleh organisasi. Empat kriteria yang
diusulkan oleh Barry dalam bukunya Michael Amstrong 2003:41 mengatakam dalam menentukan apakah sumber daya dapat dianggap sebagai
kapabilitas khusus atau kompetensi khusus: a. Penciptaan nilai bagi pelanggan
b. Memiliki sesuatu yang sangat langka c. Tidak dapat ditiru
d. Tidak ada subsitusinya
3. Kesesuaian stratejik
Menyatakan bahwa untuk memaksimalkan keunggulan kompetitif perusahaan, maka harus menyesuaikan kapabilitas dan sumber daya yang ada dengan
peluang yang tersedia dalam lingkungan ekternal. Seperti halnya yang disimpulkan oleh Hofer dan Schendel 1986 dalam Michael Amstrong
2003:42: Bagian penting dari tugas manajemen puncak pada saat ini adalah
memasukkan kompetensi organisasi yang sesuai sumber daya internal; dan
commit to user
ketrampilan dengan peluang dan resiko yang diciptakan oleh perubahan lingkungan sehingga akan efektif dan efisien sepanjang waktu seperti
ketika sumber daya akan direncanakan.
Sementara itu, dalam menetapkan suatu strategi dibutuhkan berbagai informasi yang dapat memperkaya organisasi dalam menetapkan alternatif-
alternatif. Sarah Kaplan dan Paula Jarzabkowski 2006:7-8 dalam AIM Working Paper Series: 047-August-2006 menegaskan bahwa:
“Indeed, much of the information needed for making strategy may be unclear or conflicting. As strategy is about the future,
there will always be an aspect that cannot be known, so that setting a strategy means deciphering existing information and
deriving a point of view about what to do. Such uncertainty can result in myriad interpretations about what is going on
and what should be done.” Memang, sebagian besar informasi yang dibutuhkan untuk
membuat strategi mungkin tidak jelas atau bertentangan. Seperti strategi adalah tentang masa depan, akan selalu ada
sebuah aspek yang tidak dapat diketahui, sehingga penetapan strategi berarti mengartikan informasi yang ada dan
menurunkan sudut pandang tentang apa yang harus dilakukan. Ketidakpastian tersebut dapat menghasilkan
berbagai interpretasi tentang apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan.”
Dari pemikiran diatas, dijelaskan bahwa informasi yang dibutuhkan untuk membuat strategi mungkin tidak berhubungan bahkan bertentangan.
Strategi merupakan sesuatu yang dilakukan organisasi di masa depan. Maka dalam membuat strategi, organisasi perlu menggali informasi yang ada tentang
apa yang harus dilakukan organisasi. Sehingga akan didapatkan informasi yang lengkap tentang peluang dan ancaman yang dapat digunakan dalam menetapkan
strategi. Sedangkan Hax dan Majluf dalam Salusu,2004:100 mencoba
commit to user
menawarkan rumusan yang komprehensif tentang strategi sebagai berikut. Strategi:
1. Ialah suatu pola keputusan yang konsisten, menyatu dan integral; 2. Menentukan dan menampilkan tujuan organisasi dalam artian sasaran
jangka panjang, program bertindak, dan prioritas alokasi sumber daya; 3. Menyeleksi bidang yang akan digeluti atau akan digeluti organisasi;
4. Mencoba mendapatkan keuntungan yang mampu bertahan lama, dengan memberikan respon yang tepat terhadap peluang dan ancaman
dari lingkungan eksternal oganisasi, dan kekuatan serta kelemahanya; 5. Melibatkan semua tingkat hierarki dari organisasi.
Di lain pihak, Bryson 2005:189, mengemukakan bahwa strategi dapat dipandang sebagai pola tujuan, kebijakan, program, tindakan, keputusan atau
alokasi sumber daya yang mendefinisikan bagaimana organisasi itu, apa yang dikerjakan organisasi, dan mengapa organisasi melakukannya. Oleh karena itu
strategi merupakan perluasan misi guna menjembatani organisasi dan lingkungannya. Strategi biasanya digunakan untuk mengatasi isu strategis,
strategi menjelaskan respon organisasi terhadap pilihan kebijakan pokok. Lain halnya dengan J. Salusu 2004:101 mengatakan bahwa:
Strategi adalah suatu seni yang menggunakan kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai sasarannya melalui hubungan
yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang paling menguntungkan.
Kotten dalam Salusu, 2004:105 mencoba menjelaskan mengenai tipe- tipe strategi. Tipe-tipe strategi yang yang ia kemukakan berikut ini sering pula
dianggap sebagai suatu hierarki. Tipe-tipe strategi yang dimaksud adalah sebagai berikut :
commit to user
a. Corporate Strategy strategi organisasi Strategi ini berkaitan dengan perumusan misi, tujuan, nilai-nilai
dan inisiatif-inisiatif stratejik yang baru. Pembatasan-pembatasan diperlukan, yaitu apa yang dilakukan dan untuk siapa.
b. Program Strategy strategi program Strategi ini lebih memberikan perhatian kepada implikasi-
implikasi stratejik dari program tertentu. Apa kira-kira dampaknya apabila program tertentu diperkenalkan, apa
dampaknya bagi sasaran organisasi c. Resource Support Strategy strategi pendukung sumber daya
Strategi ini memusatkan perhatian pada memaksimalkan sumber- sumber daya esensial yang tersedia guna meningkatkan kualitas
kinerja organisasi. Sumber daya itu dapat berupa tenaga, keuangan, teknologi dan sebagainya.
d. Institutional Strategy strategi kelembagaan Fokus dari strategi ini adalah mengembangkan kemampuan
organisasi untuk melaksanakan inisiatif-inisiatif stratejik. Setiap strategi yang disusun, diharapkan dapat secepatnya
dilaksanakan agar dapat segera bisa mencapai tujuan organisasi. Untuk bisa mencapai tujuan organisasi, menurut Hatten dan Hatten dalam Salusu,
2004:107 mengatakan bahwa terdapat prinsip-prinsip agar strategi bisa sukses, yaitu :
commit to user
1. Strategi haruslah konsisten dengan lingkungannya 2. Setiap organisasi tidak hanya membuat satu strategi
3. Strategi yang efektif hendaknya memfokuskan dan menyatukan
semua sumber daya tidak menceraiberaikan satu dengan yang lainnya 4. Strategi hendaknya memusatkan perhatian pada apa yang merupakan
kekuatannya dan tidak pada titik-titik yang justru adalah kelemahannya 5. Sumber daya adalah sesuatu yang kritis
6. Strategi hendaknya memperhitungkan resiko yang tidak terlalu besar 7. Strategi hendaknya disusun di atas landasan keberhasilan yang telah
dicapai 8. Tanda-tanda dari suksesnya strategi ditampakkan dengan adanya
dukungan dari pihak-pihak yang terkait, dan terutama dari para eksekutif, dari semua pimpinan unit kerja dalam organisasi
Sama halnya Fuchs and his colleagues Fuchs et al, 2000 dalam Gursoy,
Guner 2009:214 mengemukakan bahwa: ”The key dimensions of effective strategy development and
implementation as orchestrating all the elements of strategy around a powerful core theme and alignment of coherent
product-market focus supported by operating capabilities and resources. Dimensi kunci dari efektifitas pengembangan
strategi dan implementasi seperti mengarang musik semua unsur-unsur strategi di sekitar kekuatan tema inti dan
meluruskan fokus pasar produk yang padu didukung dengan operasi kemampuan dan sumber daya.”
International Journal of Bussines and Emerging Market, 2009: 214
Dalam jurnal tersebut, dijelaskan bahwa dimensi kunci dari membangun dan implementasi strategi yang efektif itu seperti mengarang musik semua unsur
disekitar inti tema yang kuat dan hubungan fokus produk pemasaran yang berurutan didukung oleh kemampuan beroperasi dan sumber daya.
Strategi selayaknya merupakan respon terhadap harapan-harapan masyarakat dan apa yang menjadi prioritas dalam kelompok masyarakat yang
commit to user
dilayani. Harapan dan kepentingan masyarakat itu diseimbangkan dengan harapan dan kepentingan dari para eksekutif dan para karyawan organisasi. Jadi,
diperlukan keserasian atau harmoni antara kepentingan organisasi dan kepentingan masyarakat. Strategi yang mengabaikan kepentingan masyarakat
tidak akan memberikan hasil yang memuaskan dan dikehendaki oleh para eksekutif Salusu, 2004:110. Dari berbagi definisi yang dikemukakan oleh para
ahli tersebut, secara umum strategi dapat diartikan sebagai suatu cara yang digunakan oleh manajer atau manajemen puncak untuk mencapai tujuan
organisasi. Strategi merupakan landasan awal bagi sebuah organisasi dan elemen-elemen di dalamnya untuk menyusun langkah-langkah atau tindakan-
tindakan dengan memperhitungkan faktor-faktor internal dan eksternal dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam keberhasilan berjalanya sebuah strategi, Bryson menganggap sangat ditentukan oleh proses penyusunan strategi. Menurut Bryson, terdapat
delapan tahapan dalam proses penyusunan strategi, yaitu : 1. Memprakarsai dan menyepakati suatu proses perencanaan strategi.
2. Mengidentifikasi mandat strategi. 3. Memperjelas misi dan nilai-nilai organisasi.
4. Menilai lingkungan eksternal: peluang dan ancaman 5. Menilai lingkungan internal : kekuatan dan kelemahan.
6. Mengidentifikasi isu strategi yang dihadapi organisasi. 7. Merumuskan strategi untuk mengelola isu-isu
8. menciptakan visi organisasi yang efektif bagi masa depan.
Delapan langkah diatas menurut Bryson harus mengarah kepada tindakan, hasil, dan evaluasi. Dan setiap tindakan, hasil dan evaluasi tersebut
commit to user
harus ada setiap langkah, dengan kata lain implementasi dan evaluasi tidak harus menunggu sampai akhir namun menjadi bagian yang menyatu dari proses dan
terus menerus Bryson, 2005:55. Selanjutnya dalam hal ini untuk melihat strategi yang ada di DPD Partai
Golkar Kabupaten Boyolali dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Boyolali, peneliti mengacu pada langkah-langkah proses perencanaan strategis
Bryson. Peneliti hanya membatasi pada empat langkah saja yaitu dimulai dari langkah menilai lingkungan eksternal peluang dan ancaman, menilai
lingkungan internal kekuatan dan kelemahan, mengidentifikasi isu strategis dan merumuskan strategi untuk mengelola isu-isu. Hal ini dikarenakan organisasi
yang diteliti sudah mempunyai visi dan misi. 1 Menilai Lingkungan eksternal : Peluang dan Ancaman
Lingkungan eksternal adalah suatu kekuataan yang berada diluar perusahaan dimana perusahaan tidak mempunyai pengaruh sama sekali
trhadapnya uncontrollable sehingga perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan ini akan mempengaruhi kinerja semua perusahaan dalam industri
tersebut Agustinus Sri Wahyudi, 1995:47, jadi lingkungan eksternal merupakan lingkungan diluar organisasi yang tidak dikendalikan oleh organisasi, namun
mempengaruhi organisasi. Lingkungan ini terdiri atas dua variabel yaitu peluang dan ancaman. Peluang adalah berbagai situasi lingkungan yang menguntungkan
bagi suatu organisasi, yaitu perubahan undang-undang yang membuka kesempatan baru dalam kegiatan usaha, identifikasi segmen pasar yang belum
commit to user
diperhatikan, perubahan dalam kondisi persaingan. Ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan organisasi, seperti : masuknya pesaing
baru pertumbuhan ekonomi yang pesat, undang-undang yang terlalu membatasi, dan sebagainya Siagian, 2004:173. Analisis lingkungan eksternal dalam
penelitian ini dilakukan melalui: a Identifikasi terhadap perubahan sistem politik, ekonomi,
fenomena dan perkembangan teknologi yang dapat mempengaruhi aktivitas-aktivitas organisasi.
b Identifikasi pihak-pihak berkepentingan stakeholder yang meliputi:
1. Konsumen Konsumen yang dimaksud di sini adalah pemilih yang
merupakan kelompok sasaran organisasi Partai Golkar, untuk itu perlu bagi organisasi mengetahui karakteristik dan
minat pasien. 2. Kolaborator
Kolaborator adalah pihak-pihak yang bekerja sama dengan Partai Golkar dlam menjalankan aktivitasnya khususnya
dalam perolehan suara dalam pemilukada. 3. Kompetitor
Kompetitor adalah pesaing yang menjadi ancaman bagi organisasi dalam menjalankan aktivitasnya. Oleh karena itu,
commit to user
oganisasi perlu menyusun langkah-langkah strategis agar apa yang disajikan dapat menjadi daya tarik pemilih dalam
pemilukada. 2 Menilai Linkungan Internal : Kekuatan dan Kelemahan
Lingkungan internal adalah lebih pada analisis intern perusahaan dalam rangka menilai tau mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan Agustinus Sri
Wahyudi, 1995:49. Lingkungan internal merupakan situasi dan kondisi organisasi yang saling mempengaruhi serta terkait dengan misi, mandat, tugas
dan fungsi organisasi tersebut dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Adapun variabel dari lingkungan internal adalah kekuatan dan kelemahan.
Kekuatan adalah merupakan kompetensi khusus yang tedapat dalam organisasi yang menjadi keunggulan komparatif organisasi tersebut. Kompetensi tersebut
meliputi sumber daya, ketrampilan, produk andalan dan sebagainya yang membuat organisasi lebih kuat dari pesaingnya dalam memuaskan kebutuhan
pelanggan pemilih. Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber daya, ketrampilan, dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi
penampilan kinerja organisasi yang memuaskan Siagian, 2004: 172-173. Hasil identifikasi terhadap lingkungan tersebut memberikan gambaran
mengenai kekuatan strenght, Kelemahan weakness, peluang opportunity, dan ancaman treath yang dijabarkan sebagai berikut :
commit to user
a Kekuatan strenght adalah keunggulan dalam sumber daya, ketrampilan atau keunggulan lainya yang dimiliki organisasi
dan tidak dimiliki pesaing. b Kelemahan weakness adalah keterbatasan atau kekurangan
dalam hal sumber daya, ketrampilan dan kemampuan yang dapat menghambat pelaksanaan aktivitas organisasi.
c Peluang opportunity adalah kondisi yang menguntungkan organisasi, seperti perubahan peraturan, perubahan teknologi,
dan perubahan minat pemilih. d Ancaman treath adalah kondisi yang tidak menguntungkan
organisasi dan merupakan pengganggu dalam kelancaran aktivitas organisasi, seperti perubahan dan munculnya pesaing.
3 Mengidentifikasi Isu Strategis Yang Dihadapi Organisasi Setelah pengidentifikasian lingkungan internal dan eksternal kemudian
langkah selanjutnya adalah melakukan identifikasi terhadap isu-isu strategis. Isu- isu strategis adalah faktor-faktor lingkungan yang berasal dari lingkungan yang
berasal dari dalam maupun luar organisasi yang akan memberikan pengaruh langsung terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai tujuanya Crown
Dirgantoro, 2001:45. Indentifikasi isu organisasi adalah merupakan jantung dalam proses penyusunan strategi. Karena hal ini sangat terkait dengan pemilihan
kebijakan pokok organisasi yang didasarkan pada kekuatan dan peluang yang
commit to user
dimiliki serta meminimalkan kelemahan dan ancaman yang ada. Setidaknya ada tiga macam isu strategis yang akan dihadapi organisasi:
1. Isu-isu yang tidak dibutuhkan tindakan sekarang, namun isu tersebut harus terus dipantau.
2. Isu-isu dapat ditangani sebagai bagian dari strategi reguler organisasi. 3. Isu-isu yang memerlukan tanggapan segera dan tidak dapat ditangani
dengan strategi yang bersifat reguler. Mengidentifikasi isu-isu strategis merupakan tahapan yang paling
menentukan dalam proses perencanaan strategi, identifikasi ini dilakukan dengan berdasarkan dari analisis SWOT. SWOT dalah merupakan akronim dari Strenght
kekuatan, Weakness kelemahan, Oportunities peluang, dan Treaht ancaman. Dalam proses perencanaan strategi model Bryson, langkah 4 dan 5
mengarsip peluang dan ancaman eksternal maupun kekuatan dan kelemahan internal. Dari hasil penilaian tersebut akan menjadi wahana untuk
mengidentifikasi isu-isu strategi, sebab isu strategi berkenaan dengan bagaimana organisasi berhubungan dengan lingkungan yang lebih besar dimana organisasi
menjadi penghuni. Manfaat menggunakan analisis SWOT Bryson, 2007:147 adalah :
Pertama, membantu berfikir logis para pengambil keputusan kunci, yaitu dalam memilih alternatif stategis. Kedua, dengan pendekatan ini akan diperoleh
gambaran mengenai posisi organisasi atau perusahaan, yaitu dengan melihat
commit to user
perbandingan antara kekuatan dan peluang yang dimiliki juga kelemahan dan ancaman dimasa depan.
Alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu stategis adalah matriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana
peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi suatu organisasi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
Setelah diidentifikasi kemudian isu strategis tersebut harus diurutkan berdasarkan urutan prioritas, logis, atau aturan temporal sebagai urutan temporal
sebagai pendahuluan dalam pengembangan strategi dalam langkah berikutnya strategi dipandang sebagai pola tujuan, kebijakan program, tindakan, keputusan,
alokasi sumber daya yang mendefinisikan bagaimana organisasi itu, apa yang dikerjakan, dan mengapa organisasi melakukanya. Untuk menentukan
strategisnya sebuah isu dapat menggunakan teknik “Litmust Test” yaitu setiap isu strategis yang sudah teridentifikasi diberikan tiga belas pertanyaan. Dari
setiap petanyaan kemudian diberikan penilaian. Isu yang memiliki skor tertinggi adalah isu yang benar-benar strategis dan isu operasional adalah yang memiliki
skor terendah. Penentuan skor sebagai berikut : • Skor 1 untuk isu yang bersifat operasional.
• Skor 2 untuk isu yang cukup strategis. • Skor 3 untuk isu yang sangat strategis.
commit to user
Dari hasil peralian antara jumlah soal dan skor diperoleh nilai tertinggi 39 dan terendah 13. Sehingga ditrapkan kategorisasi sebagai berikut:
• Nilai 13-21 untuk isu kurang strategis • Nilai 22-30 untuk isu cukup strategis
• Nilai 31-39 untuk isu sangat strategis Untuk memperjelas akan peneliti sajikan dalam bentuk lembar kerja
dibawah ini:
commit to user
Tabel 2.1 Tes Litmus untuk Isu-Isu Strategis
Operasional........................................Strategis Pertanyaan 1 2
3 1. Kapan tantangan
atau peluang isu- isu strategis ada
dihadapan anda? Sekarang Tahun
Depan Dua Tahun
atau lebih dari sekarang
2. Seberapa luas isu akan berpengaruh
pada organisasi anda?
Unit atau devisi tunggal
Beberapa devisi
Seluruh Departemen
3. Seberapa banyak resikopluang
keuangan organisasi anda?
Kecil Sedang Besar
4. Apakah strategi bagi pemecahan
membutuhkan: a.Pengembangan
saaran program?
b.Perubahan signifikan
dalam sumber- sumber atau
jumlah pajak
c.Perubahan signifikan
dalam ketepatan
peraturan?
d.Penambahan modifikasi
fasilitas? e.Penambahan
staff yang signifikan?
Tidak Tidak
Tidak
Tidak
Tidak Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
commit to user
4 Merumuskan Strategi untuk mengelola isu-isu “Strategi dapat dipandang sebagai pola tujuan, kebijakan, program,
tindakan, keputusan alokasi sumber daya yang mendefinisikan Pertanyaan 1 2
3 5. Bagaimana
pendekatan terbaik bagi
pemecahan isu? Jelas, siap untuk
diemplementasikan Parameter
luas, agak terperinci
Terbuka luas 6. Tingkat
manajemen manakah yang
dapat menetapkan
bagaimana menanggulangi
isu? Pengawas staff lini
Ketua Tim sukses
Ketua
7. Konsekuensi apakah yang
mungkin terjadi bila isu tidak
diselesaikan? Ada gangguan
efisiensi Kekacauan
kinerja organisasi,
kehilangan sumb er dana
Kekacauan kinerja
organisasi jangka
panjang, biaya besar,
merosotnya perolehan
suara 8. Seberapa banyak
departemen lain dipengaruhi oleh
isu ini dan harus dilibatkan dalam
pemecahan? Tidak ada
Satu sampai tiga
Empat atau lebih
9. Bagaimana sensitifitas isu ini
terhadap nilai sosial, politik,
religius, dan kultural?
Lunak sedang keras
commit to user
bagaimana organisasi itu, apa yang dilakukan, dan mengapa organisasi itu melakukanya”. Bryson, 2005:189
Jadi, merumuskan strategi adalah merumuskan program-program strategis atau alternatif kebijakan mendasar yang akan dilakukan organisasi untuk
mengelola isu. Pada tahap ini dirumuskan program-program strategis, alternatif- alternatif kebijakan mendasar yang akan dilakukan organisasi untuk menanggapi
isu strategis yang berada pada tahap sebelumnya. Untuk merumuskan strateginya digunakan analisis SWOT dengan melihat
faktor internal kekuatan dan kelemahan dan faktor eksternal peluang dan ancaman. Dengan menggunakan analisis SWOT tersebut akan diperoleh
kemungkinan alternatif strateginya. Berikut ini Matriks analisis SWOT:
Tabel 2.2 Matriks Analisis SWOT
IFAS EFAS
STRENGHTS S
Tentukan 5-10 faktor- faktor kekuatan internal
WEAKNESSES W Tentukan 5-10 faktor-
faktor kelemahan internal
OPPORTUNITIES O
Tentukan 5-10 faktor yang menjadi peluang
ekstrnal STRATEGI SO
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang
STRATEGI WO
Ciptakan strategi yang meminimalkan
kelemahan untuk
memanfaatkan peluang THREATS T
Tentukan 5-10 faktor yang menjadi ancaman
ekstrnal STRATEGI ST
Ciptakan strategi yang menggunkan kekuatan
untuk mengatasi
ancaman STRATEGI WT
Ciptakan strategi yang meminimalkan
kelemahan dan
menghindari ancaman
Sumber: Matriks Analisis SWOT Freddy Rangkuti, 2001:31
commit to user
a. Strategi SO Strategi ini dibuat dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk
merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. b. Strategi ST
Strategi yang dibuat dengan menggunakan kekuatan yang similiki untuk mengatasi ancaman.
c. Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. d. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yan ada serta menghindari
ancaman. Dari Matrik SWOT diatas dapat digambarkan diagram SWOTnya
sebagai berikut:
commit to user
Gambar 2.1 Diagram Analisisis SWOT
1. Mendukung Strategi Agresif 3. Mendukung Strategi
Turnaround
4. Mendukung strategi defensif 2. Mendukung Strategi
Diversifikasi
Freddy Rangkuti, 2001:19
• Kuadran 1 Ini merupakan situasi yang menguntungkan. Perusahaan tersebut
memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi
ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif Groth Orinted System
• Kuadran 2 Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih
memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang jangka panjang dengan cara strategi diversivikas produkpasar
Berbagai Peluang
Kekuatan Internal
Berbagai Ancaman
Kelemahan Internal
commit to user
• Kuadran 3 Perusahaan menghadapi peluang pasar yang besar, tetapi dilain
pihak, ia menghadapi beberapa kendalakelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan Question Mark
pada BCG matrik. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga
dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. • Kuadran 4
Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan terebut menghadapi ancaman dan kelemahan internal.
Ada beberapa cara juga untuk menentukan atau menyusun strategi menurut Hadari Nawawi, 2000:176-177, diantaranya adalah:
1. Strategi Agresif Strategi ini dilakukan dengan membuat program-program dan
mengatur langkah-langkah atau tindakan mendobrak penghalang, rintangan, atau ancaman untuk mencapai keunggulanprestasi
yang ditargetkan. 2. Strategi Konsevatif
Strategi ini dilakukan dengan membuat program-program dan mengatur langkah-langkah atau tindakan dengan cara sangat
berhati-hati disesuaikan dengan kebisasaan yang berlaku.
commit to user
3. Strategi Difensif Strategi ini dilakukan dengan membuat program-program dan
mengatur langkah-langkah atau tindakan untuk mempertahankan kondisi keunggulan atau prestasi yang sudah dicapai.
4. Strategi Kompetitif Strategi ini dilakukan dengan membuat program-program dan
mengatur langkah-langkah atau tindakan untuk mewujudkan keunggulan yang melebihi organisasi non profit lainya yang sama
posisi dan jenjangnya sebagai paratur pemerintah. 5. Strategi Inovatif
Strategi ini dilakukan dengan membuat program-program, proyek dan mengatur langkah-langkah atau tindakan agar organisasi non
profit selalu tampil sebagai pelopor pembaharuan dalam bidang pemerintahan khususnya dibidang tugas pokok masing-masing,
sebagai suatu keunggulan. 6. Strategi Diversivikasi
Strategi ini dilakukan dengan membuat program-program, proyek dan mengatur langkah-langkah atau tindakan berbeda dari strategi
yang biasanya dilakukan sebelumnya, atau berbeda dari strategi yang dipergunakanorganisasi non profit lainya dibidang politik
dan dalam melaksanakan pembangunan.
commit to user
7. Strategi Preventif Strategi ini dilakukan dengan membuat program-program, proyek
dan mengatur langkah-langkah atau tindakan untuk mengoreksi dan memperbaiki kekeliruan, baik yang dilakukan oleh organisasi
sendiri maupun yang diperintahkan oleh organisasi diatasnya.
2. Partai Politik