Intensitas Komunikasi yang lancar Calon yang berkualitas

commit to user pemilihan kepala daerah termasuk memenangi Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Boyolali tahun 2010. Dalam upaya memenangi Pemilukada, partai politik tentunya menghadapi perubahan lingkungan yang berjalan cukup pesat. Untuk memenangi pemilihan kepala daerah Kabupaten Boyolali tahun 2010 maka Partai Golkar Boyolali DPD Golkar Kabupaten Boyolali membuat strategi untuk mencapai hasil yang optimal dan sesuai dengan Visi dan Misi Partai Golkar. Dalam Bab ini akan dibahas mengenai strategi yang akan dilakukan oleh Partai Golkar dalam pemenangan Pemilukada Tahun 2010 di Kabupaten Boyolali. Dalam penentuan strategi tersebut yang pertama kali dilakukan adalah menganalisis Faktor Internal dan Eksternal yaitu menggunakan cara Analysis SWOT yang didalamnya terdapat Kekuatan strenght, Kelemahan weakness, Peluang opportunity dan Ancaman treath. Hal ini dilakukan agar Partai Golkar dapat mengantisipasi persaingan dengan partai lain dan selalu unggul didalam setiap pemilihan umum yang dilakukan.

D. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal DPD Partai Golkar

Kabupaten Boyolali a. Linkungan Internal Kekuatan

1. Intensitas Komunikasi yang lancar

Komunikasi yang lancar terjalin tetunya sangat penting karena untuk mengetahui apa yang terjadi dilapangan, dan menjadi pertimbangan tim commit to user sukses untuk mengambil langkah selanjutnya. Komunikasi yang terjalin antara tim sukses tingkat kabupaten, tingkat kecamatan dan tingkat desa berjalan lancar dan intensitasnya komunikasi tersebut lancar. Rapat koordinasi dan konsolidasi antar tim sukses telah terjadi sebanyak 11 kali rapat tim sukses tingkat kabupaten, 5 kali rapat tingkat kecamatan dan 2 kali rapat tim sukses tingkat kabupaten dengan tim sukses coordinator dapil. Selain rapat intern tim sukses rapat konsolidasi dan koordinasi juga terjadi antara Partai Golkar dengan PKS yang menjadi koalisi. Rapat Pengusung calon ini terjadi sebanyak 10 kali dengan rincian Partai Golkar menyelenggarakan sebanyak 3 kali rapat dan PKS menyelenggarakan sebanyak 7 kali rapat. Hal tersebut diungkapkan oleh bapak Bapak Joko Pramudyo selaku dewan penasehat tim sukses Partai Golkar : “….komunikasi-komunikasi sering mas dilakukan oleh tim sukses, baik komunikasi-komunikasi ini dilakukan oleh tim sukses kabupaten dengan tim sukses kecamatan atau desa, atau tim sukses kabupaten dengan tim sukses binwil yang merupakan tim sukses mantan camat. Tentunya wujud dari komunikasi yang terjadi adalah rapat-rapat konsolidasi ataupun rapat koordinasi untuk mengetahui keadaan dilapangan.” Hal serupa dinyatakan oleh Bapak Widodo R selaku tim sukses kecamatan sawit : “…komunikasi ya tentunya sering dilakukan mas, baik dari tim sukses tkabupaten atau partai pengusung sering melakukan rapat-rapat koordinasi sebagai alat komunikasi dengan kader-kader yang ada dilapangan tentunya, sehingga apa yang terjadi dilapangan selalu terpantau oleh tim sukses tingkat kabupaten dan juga kinerja tim sukses juga akan terpantau oleh partai pengusung yakni Partai Golkar dan PKS.” commit to user

2. Calon yang berkualitas

Dalam pelaksanan Pemilukada Kabupaten Boyolali Tahun 2010 tentunya tidak lepas dari kandidat yang diusung Partai Golkar dalam menjadi salah satu peserta Pemilukada Kabupaten Boyolali. Untuk menjadi salah satu peserta Pemilukada, Partai Golkar tentunya mempunyai kriteria yang harus dipenuhi oleh kandidat calon bupati, kriteria itu adalah akseptabel diterima segenap masyarakat dan kapabel mempunyai kemempuan intelektual dan material. Partai Golkar dalam pencalonan Bupati Boyolali tahun 2010 ini memilih H. Daryono, SH. MM karena beliau merupakan kader Partai Golkar melalui AMPI, mempunyai jenjang Pendidikan yang tinggi yang merupakan lulusan S-2 dan mempunyai pengalaman kerja di lingkup Pemerintahan Kabupaten Boyolali sejak Tahun 1983 dan telah menduduki jabatan-jabatan strategis di jajaran Pemerintahan Kabupaten Boyolali. Hal tersebut diungkapkan oleh Bapak Prijanto selaku pengurus tim sukses kabupaten : “…dalam menentukan pasangan calon yang akan maju dalam Pemilukada Kabupaten Boyolali tahun 2010 yang terpilih merupakan kandidat yang mempunyai kredibilitas serta kemampuan yang tinggi karena telah melalui beberapa seleksi yang harus diikuti mulai voting dari kader-kader partai dan mendapatkan bahan pertimbangan dalam menentukan calon itu, selanjutnya Partai Golkar memilih Pak Dar karena Beliau adalah meruapakan sosok pemimpin yang mempunyai jiwa kepemimpinan yang sudah terasah sejak menjadi ketua ampi, dan menduduki jabatan-jabatan yang strategis dalam Pemerintahan Kabupaten Boyolali serta mempunyai riwayat pendidikan yang tinggi.” commit to user Hal senada diungkapkan oleh Bapak Guritno selaku pengurus DPD Partai Golkar Kabupaten Boyolali juga menyatakan : “…Pak dar itu seorang Kader Partai yang sudah lama mengabdikan diri kepada Golkar, sejak Beliau menjadi Ketua Ampi sampai dengan sekarang, Pak Dar itu juga pernah menduduki jabatan-jabatan strategis yang ada di Birokrasi, beliau pernah menjadi camat, Kepala Bappeda, dan asiten Sekda.” 3. Partai Reformis Dalam buku AD-ART Partai Golkar, Partai Golkar pada saat ini berbeda dengan Partai Golkar pada amasa orde baru. Partai Golkar saat ini yang hidup di zaman demokrasi sangat mendukung adanya segala perubahan dan reformasi di segala bidang, selain itu Partai Golkar saat ini juga mendukung arus demokrasi yang dilakukan Indonesia, kebebasan mengeluarkan pendapat, keterbukaan informasi serta penegakan supremasi hokum dan penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia. Selain hal-hal tersebut Partai Golkar tentunya saat ini adalah merupakan Partai Pendukung Reformasi, seperti yang diungkapkan oleh Bapak Prijanto selaku Pengurus DPD dan Pengurus Tim sukses tingkat Kabupaten : “…Iya mas, Partai Golkar itu sekarang termasuk ke dalam partai-partai politik yang mendukung reformasi walaupun perubahan tersebut harus menggunakan cara yang relative sulit, perubahan itu terjadi sejak tahun tahun 1998 dimana dikeluarkanya undang-undang yang merubah status Golkar menjadi Partai Golkar.” commit to user Hal serupa juga diungkapkan ole Bapak Edi selaku waraga masyarakat boyolali : “… Yang saya lihat Golkar saat ini berbeda dengan Golkar pada masa orde baru, kekuatan kekuasaan yang dibangun Golkar pada masa orde baru cenderung menggunakan kekuatan dari kekuasaan seorang penguasa seperti Bupati, Camat, TNI, dan sebagainya, namun semenjak kekuasaan rezim orde baru runtuh Partai golkar sekarang menjadi partai yang lebih demokratis dan lebih transparan dalam segala bidang.” 4. Struktur organisasi yang jelas Dalam struktur organisasi pemilukada, Ketua DPD Partai Golkar kabupaten Boyolali membentuk sebuah Tim pemenangan Kabupaten yang dimana struktur organisasi tersebut diberikan wewenang untuk mengurusi segala hal keperluan dan menangani masalah yang terjadi dalam pemilukada serta organisasi tersebut merupakan organisasi yang langsung bertanggunga jawab atas pelaksanaan pemilukada. Dalam struktur organisasi ini beranggotakan orang-orang kader partai, baik dari kader Partai Golkar, Partai PKS, serta Relawan yang drekrut yang kemudian akan dibentuk beberapa divisi, unit-unit yang bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Struktuar organisasi Tim sukses ini terdiri dari Ketua, Wakil ketua, Penasehat, Tim Pakar, Tim administrasi, Tim keuangan, dan beberapa unit-unit lainya. commit to user Tentang pembentukan tim sukses ini diungkapkan oleh Bapak Fuadi selaku ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Boyolali : “…dalam setiap kegiatan yang dilakukan Partai, saya selalu membentuk tim yang menangani masalah itu, termasuk dalam Pemilukada Kabupaten Boyolali saya membentuk Tim sukses yang menjadi organisasi yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan Pemilukada selaku tim yang langsung menangani masalah kegiatan yang bersangkutan dengan pemilukada. Timitu merupakan tim sukses yang diketuai oleh Bapak Ichsan yang merupakan mantan anggota DPD Partai Golkar.” Hal serupa juga diungkapkan oleh Bapak Ichsan selaku ketua Tim Sukses Kabupaten: “…saya diberikan mandat oleh Bapak Ketua DPD Golkar Boyolali yakni Bapak Fuadi sebagai ketua tim sukses tingkat kabupaten karena dalam Pemilukada tentunya diperlukan kepengurusan yang mengurusi masalah pemilukada agar lebih terorganisir serta dalam komunikasi lebih tersentral dengan adanya tim sukses ini, selain itu tentunya saya sebagai ketua mempunyai tanggung jawab dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh unit- unit organisasi.” 5. Kepengurusan yang lengkap Partai Golkar mempunyai kepengurusan yang lengkap, dari tingkat pusat sampai dengan tingkat desa, dimana kepengurusan-kepengurusan yang ada akan mempermudah dalam melaksanakan tugas yang diberikan karena telah ada organisasi yang menanganinya. Dalam AD-ART Partai Golkar, Kepengurusan Partai Golkar Terdiri dari Tingkat Pusat DPP, Tingkat Provinsi DPD Provinsi, Tingkat Kabupaten DPD kabupaten, Tingkat Kecamatan PK serta Tingkat Desa Pimdes yang bertanggung jawab atas kinerja masing-masing daerahnya kepada organisasi diatasnya. commit to user Hal tersebut diungkapkan oleh Bapak Guritno selaku pengurus DPD dan Tim Sukses: “…Kepengurusan yang ada ditubuh Golkar masih lengkap mulai dari tingkat kabupaten yang menangani lingkup kabupaten sampai dengan tingkat desa yang menangani maslah-masalah partai tingkat desa sehingga akan mempermudah tim tingkat kabupaten untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan tingkat kepengurusan dibawahnya.” Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Widodo R selaku pengurus tingkat kecamatan: “…dalam susuanan kepengurusan Partai Golkar sudah mempunyai kepengurusan sampai dengan tingkat desa, dimana pengurus tingkat desa itu mempunyai tugas untuk memberikan informasi kepada tingakat kecamatan dan menyelesaikan masalah untuk sekup lingkungan yang mereka tangani, begitu juga kami selaku pengurus tingkat kecamatan juga harus menginformasikan apa yang terjadi ditingakat desa dan menyelesaikan maslah ditingkat kepengurusan kami.” Kelemahan 1. Kurangnya Sumber Dana Keuangan merupakan hal yang paling esensi untuk menjamin aktivitas politik yang berkelanjutan. Peran dan kontribusi sumber daya ini penting sekali mengingngat hampir setiap ruang gerak politik membutuhkan pendanaan. Maka mengingat pentingnya sumber daya keuangan sebuah partai politik dalam Pemilukada tentunya akan memerlukan biaya yang sangat tinggi. Dalam hal pendanaan, Partai Golkar sendiri masih kurang karena dana yang terkumpul berdasarkan data yang diperoleh hanya sejumlah commit to user Rp. 1.235.000.000,00. Pendanaan tersebut berasal dari dana abadi Partai Golkar, sumbangan relawan, serta berasal dari uang pribadi dari calon itu sendiri. Masalah pendanaan ini diutarakan oleh Bapak Ichsan S.Ag selaku Ketua Tim Sukses: “…. Pendanaan yang dihimpun Partai Golkar pada Pemilukada Tahun 2010 relatif kurang mas, karena sumber-sumber dana yang diperoleh tim sukses hanya sedikit, sumber dana yang diperoleh berasal dari bantuan relawan, dari bapak bupati dan pengeluaran yang banyak tentunya dari uang pribadi calon yang diusung tentunya.” Hal senada juga diutarakan oleh Bapak Maryoko Budi Santoso, SE selaku tim keuangan tim sukses tingkat kabupaten: “…wah kalau dikatakan kurang ya kurang mas, dalam pembiayaan pemilukada saat ini biaya berapapun dapat langsung habis lantaran biaya dalam pelaksanaan pemilukada pun juga tinggi, sedangkan dana yang masuk dalam kas tim sukses hanya sekitar Rp. 1,5 miliar, untuk membiayai aktivitas-aktivitas tim sukses sangat mepet mas, dana yang paling banyak masuk adalah dana yang berasal dari uang pribadi calon.”

2. Kurangnya loyalitas dan kualitas Kader Partai Golkar